Medan ditetapkan sebagai tuan rumah Seri I Liga Sumatera 2013, yang akan berlangsung pada tanggal 24 Maret mendatang. Keputusan ini diambil dalam Munas BnR Wilayah Sumatera, 18 Januari lalu. Lima seri berikutnya akan digelar di Lubuk Linggau (28/4), Padang (26/5), Lampung (9/6), Bangka (8/9), dan seri penutup di Jambi (20/10) yang sekaligus digelar Malam Champions Finish Party.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Seperti diberitakan omkicau.com, Liga Sumatera 2013 merupakan lomba burung berkicau yang dikemas dalam sistem serial seperti Liga Perkutut Indonesia (LPI). Sejak seri pertama hingga terakhir, pesertanya adalah burung-burung yang sama. Jika karena sesuatu hal burung tidak bisa tampil (misalnya mabung, sakit, atau mati), maka pemilik burung boleh menggantinya dengan burung lain.
Berbeda dari LPI yang bersifat nasional, Liga Sumatera secara labeling bersifat kewilayahan (dalam hal ini Sumatera). Tetapi untuk kelas-kelas yang memperebutkan poin juara umum Liga Sumatera (murai batu, kacer, lovebird, dan kapas tembak) bisa diikuti semua burung dari seluruh wilayah Indonesia.
Perubahan sistem poin
Dalam setiap seri akan diambil 15 burung terbaik (juara 1 s/d juara 15), dan berhak mendapatkan poin. Poin inilah yang akan diakumulasikan dengan seri-seri lainnya, sehingga pada seri terakhir bisa diketahui burung mana yang mengoleksi total poin tertinggi dan berhak menjadi juara umum.
Kalau sebelumnya tertulis juara 1 mendapat poin 15, dalam perkembangan terakhir terjadi perubahan sistem poin di mana juara 1 mendapat 25 poin dan juara 2 memperoleh 20 poin. Hal ini untuk memberi efek nyata kepada burung-burung yang menempati peringkat paling atas.
Berikut ini sistem poin terbaru untuk Liga Sumatera 2013 :
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
- Poin yang diambil berdasarkan pemilik burung, maka pada Minggu pagi pemilik burung mendaftarkan 1-2 ekor burung yang akan diturunkan di kategori-kategori yang memperebutkan poin.
- Jika ada pemilik burung membawa 2 ekor burung di kelas yang sama, dan kebetulan masuk 15 besar, maka poin yang diambil hanya satu, yaitu poin tertinggi di antara kedua burung tersebut.
Contoh: Akia Jambi membawa Happy Birthday dan Tanaka di kelas murai batu. Kebetulan keduanya masuk 15 besar. Posisi Happy Birthday lebih baik dari Tanaka. Maka poin hanya diberikan kepada Happy Birthday. Poin untuk Tanaka menjadi milik burung yang persis di bawahnya.
Sangat dimungkinkan beberapa pemilik burung membawa 2 ekor burung, dan keduanya menembus 15 besar. Jika itu terjadi, ada kemungkinan burung yang berada di urutan 16, 17, dan seterusnya tetap bisa memperoleh poin (tergantung jumlah pemilik burung yang bisa menempatkan dua burungnya di kelompok 15 besar).
Setelah menyelesaikan enam seri, pemilik burung yang memperoleh total poin tertinggi di masing-masing kelas berhak menjadi juara umum. Berikut rincian hadiah untuk juara umum di setiap kelas:
Liga Sumatera sekaligus bakal menjadi ujian sportivitas, khususnya bagi panitia. Sebab even ini digagas sejumlah tokoh kicaumania yang kebetulan memiliki burung yang sering juara di tingkat nasional. Akankah mereka rela tidak mengikuti Liga Sumatera demi sportivitas? Atau mereka berani “memisahkan diri” dari kepanitiaan, agar bisa ikut berlomba? Atau justru tetap di kepanitiaan sambil berlomba?
—