Blackthroat atau yellow-rumped seedeater (Serinus atrogularis) merupakan salah satu burung kicauan dari jenis Fringilidae atau kenari. Asalnya dari benua Afrika, dengan ciri di mana pada bagian lehernya terdapat warna hitam sehingga sepintas seperti mengenakan dasi di lehernya. Artikel ini membahas penangkaran blackthroat dan beberapa permasalahan yang sering dihadapi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebelum melangkah lebih jauh, Anda juga bisa membaca artikel sebelumnya di sini, yang antara lain berisi:
- Jenis-jenis blackthroat (BT)
- Membedakan BT jantan dan betina
Untuk mendengar ocehannya, atau jika ingin mendownload suaranya, silakan mampir di sini.
Karakter blackthroat
Untuk menjadi penangkar yang baik, Anda mesti memahami dulu beberapa karakter blackthroat. Burung ini memiliki sifat poligami. Artinya, seekor burung jantan bisa mengawini beberapa ekor burung betina. Dalam konteks penangkaran, hal ini sebenarnya menguntungkan, karena bisa menghemat stok induk jantan.
Penangkar blackthroat juga berkesempatan melakukan berbagai eksperimen, mengingat burung ini bisa dikawinsilangkan dengan spesies lain yang masih memiliki hubungan kekerabatan sangat dekat. Dalam praktik, blackthroat dapat disilangkan dengan burung sanger, mozambik, dan beberapa jenis finch lainnya.
Blackthroat juga dikenal sebagai salah satu jenis burung yang mudah dimaster dengan suara burung lain, atau audio mp3. Hal inilah yang membuat burung ini tetap digemari sejumlah kicaumania, meski kini sudah tidak memiliki kelas tersendiri dalam lomba atau latber seperti di masa lampau.
Memilih calon induk
Secara umum, calon induk yang baik (jantan dan betina) harus memiliki beberapa kriteria berikut ini:
- Sehat, mulus, dan tidak cacat
- Sorot matanya tajam
- Lincah atau aktif bergera
- Sudah mencapai umur dewasa kelamin.
Blackthroat jantan maupun betina biasanya sudah mencapai dewasa kelamin pada umur 6-8 bulan. Jika Anda mau bersabar, masa penjodohan sebaiknya dilakukan pada umur 1 tahun, sehingga organ reproduksinya sudah benar-benar matang.
Jika dijodohkan dan dikawinkan pada masa-masa awal dewasa kelamin, kedua induk tetap bisa kawin. Induk betina pun tetap bisa bertelur. Namun kemungkinan kegagalan penetasan masih tinggi, meski ada juga pasangan muda yang tidak bermasalah (tergantung karakter individu). Tetapi lebih aman jika penjodohan dilakukan saat kedua induk berumur 1 tahun.
Perawatan induk dalam penangkaran
Perawatan harian untuk induk yang ada di dalam kandang penangkaran sebenarnya hampir sama dengan perawatan harian untuk blackthroat piaraan di rumah. Silakan cek kembali penjelasannya dalam artikel di sini
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Seperti halnya kenari, makanan utama blackthroat adalah biji-bijian, sayuran, serta beberapa makanan tambahan ( EF ). Pakan biji-bijian bisa Anda buat sendiri dari berbagai jenis pakan kenari, dengan formula sebagai berikut :
- Jewawut : 40 %
- Milet : 5 – 10 %
- Cannary seed : 35 %
- Biji sawi : 5 – 10 %
- Niger seed : 2 %
- Biji lobak : 3 %
Anda bisa menambahkan BirdMature serbuk / tepung, dengan porsi 4-5 ukuran pentol korek api. Tambahkan pada formula pakan di atas, dan diberikan kepada induk jantan dan betina. Fungsi BirdMature di sini adalah meningkatkan fertilitas serta daya tetas telur, sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan piyik setelah menetas.
Apabila Anda mengalami permasalahan dalam penjodohan, terutama karena calon induk jantan dan calon induk betina sulit berjodoh, silakan melakukan terapi sebagai berikut:
- Pisahkan dulu induk jantan dan induk betina
- Induk jantan diterapi dengan suplemen TestoBird.
- Induk betina diterapi dengan suplemen EstroBird.
- Penggunaan kedua suplemen bisa dilihat di sini.
- Setelah 1-2 minggu, kedua calon induk bisa dijodohkan kembali.
Sayuran dan extra fooding
Selain pakan kering seperti dijelaskan di atas, blackthroat juga membutuhkan sayuran, buah-buahan, dan extra fooding (EF) sebagaimana kebiasaan mereka di habitat aslinya.
Sayuran dan buah-buahan yang diberikan untuk burung ini adalah diusahakan tidak memiliki banyak serat, misalnya sawi putih, selada air, oyong, apel, dan sebagainya. Adapun extra fooding yang bagus untuk blackthroat antara lain krot0, telur puyuh, dan kuning telur ayam.
Kebutuhan vitamin dan mineral untuk indukan sebagian sudah terpenuhi melalui pakan, dan sebagian lagi melalui suplemen BirdMineral (maupun EstroBird dan TestoBird bagi yang sempat mengalami permasalahan dalam penjodohan). Jadi tak perlu diberi asupan vitamin dan mineral lainnya dari luar.
Beberapa permasalahan dalam penangkaran blackthroat
Masalah umum yang sering terjadi dalam penangkaran burung blackthroat antara lain:
- Burung susah atau tidak mau berjodoh.
Sering terjadi di mana blackthroat yang tidak mau dipasangkan dengan pasangannya. Kendala ini bisa diatasi dengan terlebih dulu menjodohkan burung dalam kandang yang dibatasi dengan sekat pemisah. Tangkringan yang digunakan pun harus sejajar. Setelah 1 – 2 minggu, sekat bisa diangkat dan burung biasanya akan cepat berjodoh. Terapi ini bisa dijalankan bersamaan dengan terapi EstroBird (untuk induk betina) dan TestoBird (burung jantan) seperti dijelaskan sebelumnya. - Induk betina sering membuang telur.
Biasanya terjadi karena indukan merasa terganggu, misalnya oleh burung jantan ataupun oleh suara burung lain atau suara berisik lain di sekitar sarangnya. Solusinya antara lain mengangkat burung jantan, atau memisahkan burung lain yang kebetulan berada di dekat kandang penangkaran, sehingga suasana kandang menjadi lebih tenang. Terkadang, hal ini bisa juga disebabkan banyak kutu / tungau pada bahan sarang, sehingga induk betina sering gelisah. Sebaiknya periksa apakah sarangnya dipenuhi kutu atau tungau. Jika benar banyak tungau / kutu, taburkan serbuk FreshAves ke bagian bawah sarang. - Induk jantan suka mengacak-acak sarang.
Untuk mengatasi pejantan yang suka mengacak-acak sarang, Anda bisa menyediakan satu sarang alternatif selain yang sudah digunakan oleh induk betina. - Induk tidak mau mengerami telur.
Solusinya, burung jantan bisa diangkat dan dipindahkan untuk dikawinkan dengan betina lainnya (jika ada). Kurangi porsi pemberian EF dan lebih memperbanyak sayuran utnuk mengurangi birahi berlebihan. - Induk sering mematuki telur.
Kasus ini tidak akan terjadi jika Anda memberikan multimineral seperti yang terkandung dalam BirdMature. Gejala ini biasanya disebabkan induk mengalami defisiensi kalsium (Ca). - Induk tidak mau meloloh anaknya.
Sama seperti kasus induk betina yang membuang telurnya, hal ini karena suasana kandang tidak tenang atau kurang nyaman. - Induk jantan memakan anaknya.
Tidak jarang induk jantan memakan anakannya. Untuk mencegah hal ini, induk jantan bisa dipisahkan dari kandang penangkaran. Jadi, biarkan induk betina mengasuh sendiri anaknya.
—