Penyebab telur infertil
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Induk burung mengalami masalah sosial
Oalah, burung kok punya masalah sosial juga ya, he.. he.. he.. Masalah sosial yang dialami induk burung ini umumnya disebabkan kesalahan atau ketidaktahuan kita sebagai penangkar, antara lain :
1. Burung yang dijodohkan satu jenis kelamin
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Kasus seperti ini masih sering terjadi, terutama dialami para penangkar pemula. Tidak apa-apa, karena untuk mencapai level advance, apalagi master, kita mesti ditempa berbagai pengalaman dan belajar dari setiap kesalahan yang pernah dilakukan.
Apabila Anda keliru dalam menjodohkan burung, dan ternyata semuanya betina, tentu semua telur yang dierami atau ditetaskan tidak akan pernah menetas. Seperti dijelaskan sebelumnya, karena telur tersebut tidak mengandung sel benih (discus germinalis): syarat utama agar bisa berkembang menjadi embrio di dalam telur, kemudian menjadi piyik saat menetas.
Kesalahan atau ketidaktahuan seperti ini biasanya terjadi pada burung monomorfik, di mana burung jantan dan betina memiliki penampilan yang hampir sama. Misalnya lovebird, kenari, gelatik jawa, cililin, anis merah, dan sebagainya.
Jika Anda menjumpai pasangan burung yang setelah sekian lama berjodoh tetapi tidak bertelur juga, sangat dimungkinkan keduanya burung jantan. Sebaliknya, jika telur yang dihasilkan lebih banyak dari yang seharusnya, apalagi tidak ada satu butir pun yang menetas, bisa dipastikan keduanya betina. Solusinya? Ya harus segera ganti pasangan !!!
2. Induk burung merasa terancam
Jika pasangan induk di dalam kandang penangkaran merasa terancam, baik karena kehadiran manusia, burung sejenis, burung lain, atau bahkan satwa lain seperti kucing, tikus, dan anjing, biasanya burung jantan akan melakukan pertahanan terhadap wilayah teritorialnya. Namun apabila kondisi ini berlangsung terus-menerus, pada akhirnya burung jantan akan mengalami stres dan berimbas pada penurunan birahi, bahkan penurunan kesuburan sel spermanya.
Apabila tekanan itu muncul saat burung betina sedang mengerami telur-telurnya, maka induk akan sering meninggalkan sarang dan enggan mengerami lagi, bahkan sering membuang dan merusak telur-telurnya sendiri. Oleh sebab itu, selama berada di dalam kandang penangkaran, usahakan suasananya selalu tenang dan tidak banyak dikunjungi orang, kecuali pemilik atau perawatnya saja.
CEK JUGA ARTIKEL TERKAIT:
- Induk burung mengalami masalah nutrisi
- Induk burung mengalami masalah fisik
- Induk burung mengalami masalah lingkungan
- Masalah genetik dari induk burung
- Dampak defisiensi terhadap embrio burung