Penyebab telur infertil

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Induk burung mengalami masalah lingkungan

Beberapa masalah lingkungan yang ikut andil sebagai penyebab telur infertil antara lain:

1. Suhu di dalam kandang yang terlalu panas

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Suhu di dalam kandang yang terlalu panas, apalagi berlangsung cukup lama, jelas akan dapat menurunkan kesuburan burung jantan.

Pada dasarnya, suhu panas bukan hanya menurunkan kesuburan burung jantan, tetapi juga membuat induk jantan dan betina terlalu sering minum, dan cenderung malas makan. Apabila dibiarkan berlarut-larut, tentu bisa membuat burung stres dan sakit.

Burung yang kepanasan sering membuka paruhnya, lebih sering minum daripada makan, serta lebih sering di lantai kandang daripada bertengger.

Berikut ini beberapa solusi yang bisa Anda lakukan :

  • Disarankan agar kandang penangkaran mempunyai ventilasi yang cukup, sehingga sirkulasi udara berjalan lancar.
  • Sediakan bak air di dasar kandang. Biarkan burung mandi di sana, kapan pun suka.
  • Apabila kedua solusi di atas tak banyak membantu, buatlah instalasi pipa PVC yang tersambung dengan keran air. Lubangi sepanjang pipa tersebut pada beberapa titik. Ketika udara panas, keran air dibuka selama 5 menit, sehingga air akan menyembur ke dalam kandang. Cara ini cukup efektif untuk menurunkan suhu kandang, meski hanya bertahan beberapa jam saja. Anda bisa melakukannya 3-4 kali dalam sehari, terutama pada siang dan sore hari.

2. Proses pemindahan kandang yang tidak tepat

Jika tidak sangat terpaksa, usahakan tidak memindahkan pasangan indukan dari petak kandang yang satu ke petak kandang lainnya. Meski hanya pindah petak, dan masih di lokasi yang sama, proses pemindahan ini sama saja seperti Anda bedol kandang dari breeder lainnya. Sebab burung membutuhkan proses adaptasi yang belum tentu bisa berjalan cepat.

Untuk kandang yang disusun secara vertikal (misalnya kenari dan lovebird), usahakan burung yang sudah ada di dalamnya tidak dipindah-pindah, apalagi dipindah dari posisi atas ke bawah, atau sebaliknya. Perubahan suasana lingkungan ini akan membuat burung mudah stres, dan hal itu dapat mempengaruhi kesuburan burung jantan.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

3. Tenggeran tidak stabil, atau posisinya terlalu rendah

Sebagian besar burung kicauan merupakan burung tipe petengger. Di alam liar, mereka selalu bertengger pada cabang / ranting pohon. Sekadar ilustrasi, branjangan biasanya menggunakan tenggeran ceper, karena dia bukan tipe petengger.

Nah, untuk burung petengger, tenggeran dalam kandang harus dipasang dengan benar-benar kuat, sehingga stabil, tidak oleng, atau tidak mudah bergerak. Sebab mereka sering kawin di atas tenggeran.

Jika tenggeran mudah goyah, burung jantan sering jatuh saat menindih tubuh betinanya. Jika sering jatuh, bagaimana mungkin perkawinan bisa terjadi? Bagaimana sperma bisa masuk dan menembus ovarium burung betina?

Selain itu, usahakan posisi tenggeran agak tinggi, karena terkadang burung tipe petengger tak mau kawin jika posisi tenggerannya agak rendah.

4. Jangan memindahkan mesin tetas

Kalau telur ditetaskan menggunakan mesin tetas, letakkan mesin tetas pada tempat yang tetap selama digunakan (jangan dipindah-pindah sebelum menetas).

CEK JUGA ARTIKEL TERKAIT:

  1. Induk burung mengalami masalah nutrisi
  2. Induk burung mengalami masalah fisik
  3. Induk burung mengalami masalah sosial
  4. Masalah genetik dari induk burung
  5. Dampak defisiensi terhadap embrio burung

Kembali ke halaman awal

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Page: 1 2 3 4 5 6 7