Bagi Om Sukardi, pemilik Kere Ayem Bird Farm (BF) Cileungsi Bogor, menangkar jalak bali (Leucopsar rothschildi) sama mudahnya dengan menangkar burung dari keluarga jalak lainnya. Burung dewasa dijodohkan, dan langsung produksi tiada henti. Tak terasa, hingga kini sudah ratusan ekor anakan jalak bali hasil produksinya tersebar di kalangan breeder lain dan penghobi di seluruh Tanah Air. Mau tahu bagaimana tips penangkaran jalak bali yang dilakukan Sukardi?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Di kediaman yang sekaligus menjadi markas usahanya, Perumahan Griya Kenari Mas, Cileungsi, Bogor, Om Sukardi membangun sekitar 3o petak kandang permanen untuk penangkaran jalak bali . Setiap pekan, ia memanen puluhan anakan jalak bali.
Tingginya tingkat produktivitas indukan jalak bali ini tak terlepas dari perawatan, baik pemberian pakan, kebersihan kandang, manajemen kesehatan, dan sebagainya. Satu hal yang sampai saat ini masih sulit adalah menentukan jenis kelamin jalak bali. Hal ini harus diperhatikan benar, teutama bagi penangkar pemula.
Pasalnya, bentuk fisik dan karakter burung jantan dan betina hampir sama. “Sebagian orang mengatakan, jenis kelamin bisa dilihar dari jambulnya. Jambul jantan lebih panjang ketimbang betina. Tapi itu terkadang tak sepenuhnya benar. Karena ada juga jalak bali yang jambulnya sama panjangnya, tetapi jenis kelaminnya berbeda,” tutur Om Sukardi.
Namun semua itu akan teratasi seiring dengan pengalaman yang diperoleh penangkar pemula. Untuk lebih amannya, penangkar pemula disarankan membeli pasangan induk yang sudah jadi atau sudah berproduksi, meski harganya relatit tinggi. Tetapi hal ini lebih baik, daripada sudah menghabiskan waktu dan biaya cukup banyak, ternyata yang dipelihara adalah burung dengan jenis kelamin yang sama.
Pakan burung jalak bali
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, jalak bali cukup diberikan pakan berupa voer dan extra fooding (EF) seperti jangkrik, ulat hongkong dan kroto. Tetapi pemberian voer dan EF saja belum cukup. Minimal dua kali dalam seminggu, jalak bali juga mesti diberi buah-buahan seperti pisang kepok.
Berapa porsi pemberian jangkrik. Yang biasa dilakukan Om Sukardi, setiap pasangan induk diberi 10 ekor pada pagi hari, kemudian 10 ekor siang hari dan 10 ekor jangkrik sore hari. Dengan demikian, dalam sehari setiap pasangan mendapat jatah 30 ekor jangkrik.
“Itu untuk pasangan induk yang belum menghasilkan atau sedang bertelur. Kalau induk sedang mengasuh anaknya, porsi jangkrik bisa ditingkatkan dua kali lipatnya,” jelas pria yang sehari-hari berdinas di Taman Wisata Buah Mekarsari itu.
Tanda-tanda burung berjodoh
Saat ini, harga sepasang anakan jalak bali sekitar Rp 12,5 juta – Rp 15 juta, lengkap dengan sertifikatnya. Kalau bedol kandang, yang berisi sepasang indukan yang sudah produksi, harganya bisa mencapai dua kali lipat.
Jika tidak ingin membeli pasangan indukan yang sudah jadi, Anda mesti melakukan proses penjodohan terhadap calon induk jantan dan calon induk betina. Pastikan kedua calon induk sudah berumur 1 tahun lebih.
Masukkan burung jantan dan burung betina dalam kandang penangkaran dengan panjang 2,5 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi minimal 3,5 meter. Jalak bali dikenal menyukai sarang yang letaknya agak tinggi.
Biarkan keduanya beradaptasi terhadap lingkungan kandang, dan bisa lebih mengenal calon pasangannya. Calon indukan yang sudah berjodoh dan memasuki masa birahi akan ditandai dengan perilaku ngoceh sepanjang hari. Dari pagi hingga sore hari, baik burung jantan maupun burung betina akan ngoceh terus.
Tengara ini biasanya akan segera diikuti dengan proses perkawinan. Karena itu, Anda mesti menyiapkan kotak sarang terlebih dulu, yang diletakkan dalam posisi di bagian atas kandang. Meski bahan sarang sudah Anda letakkan dalam kotak sarang, sebagian bahan sarang perlu ditebarkan di lantai kandang untuk merangsang birahi kedua burung.
Sekitar 1-2 minggu setelah kawin, kedua induk akan mengangkut bahan sarang di lantai kandang, dan membawanya ke kotak sarang. Induk betina akan bertelur 2-3 butir, kemudian mengerami telurnya selama 14 hari hingga menetas.
Setelah menetas, anakan tetap dibiarkan dalam pengasuhan kedua induknya hingga umur 6-7 hari. Lain perkara jika indukan memiliki karakter tidak bisa momong anak atau suka membuang piyiknya. Jika itu terjadi, pemanenan bisa dipercepat pada umur 2 hari. Karakter ini baru bisa dikenali jika induk betina dalam beberapa kali proses reproduksi sering berperilaku buruk seperti itu.
Begitu dipanen, anakan langsung dimasukkan ke kotak inkubator. Kere Ayem BF saat ini sudah menggunakan inkubator digital yang dirancang khusus dengan pengaturan temperatur / suhu di dalam boks. Konsekuensi dari pemanenan seperti ini adalah Anda harus meloloh anakan secara berkala. Intinya, ketika anakan membuka paruhnya lebar-lebar, sambil berteriak-teriak, itu berarti waktunya diberi pakan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Proses penyapihan selain bisa meningkatkan kualitas anakan, juga bisa meningkatkan produktivitas indukan. Sebab begitu anak-anaknya dipanen, pasangan indukan akan segera menjalankan tugas reproduksinya: kawin, bertelur, mengerami telur, dan mengasuh anakan yang baru menetas.
Beberapa penangkar terkadang mengistirahatkan induk betina terlebih dulu, artinya tidak langsung dipacu untuk kembali berproduksi. Selama masa istirahat, indukan mesti dirawat dengan baik, tetap diberi pakan berkualitas, dilakukan penjemuran, dan diberi kesempatan mandi. Untuk keperluan mandi, Anda bisa menempatkan bak mandi di salah satu sudut kandang. (d’one)
CATATAN OM KICAU
- Jalak bali merupakan burung yang dilindungi berdasarkan PP No 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Bahkan penetapannya sudah berlangsung sejak tahun 1970 melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/Kpts/Um/8/1970 tanggal 26 Agustus 1970.
- Untuk bisa menjadi penangkar jalak bali, Anda harus mengantungi izin / sertifikat dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di masing-masing provinsi. Silakan berkonsultasi dulu dengan BKSDA.
- Dalam penjualan burung jalak bali, baik anakan, burung muda, maupun burung dewasa, penangkar harus menyertakan sertifikat mengenai burung yang diperjualbelikan.
- Pelanggaran terhadap kedua hal di atas bisa dikenai sanksi hukum, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.