Sebagian penangkar burung, khususnya anis kembang (Zoothera interpres), menilai model poligami tidak tepat untuk spesies ini. Sebab, jika tidak cocok, induk jantan dan induk betina bisa saling menyerang. Dalam beberapa hal, kondisi seperti ini juga sering terjadi dalam penangkaran murai batu model poligami. Tetapi, kendala itu dapat diatasi Hery, salah seorang penangkar anis kembang di Kampung Cikoneng, Anyer, Banten. Mau tahu bagaimana Hery menerapkan model perkawinan seperti itu?

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Hery Anyer

Menurut Hery, pemilik ring HR Anyer, model poligami menjadi tidak bermasalah jika induk betina maupun induk jantan sebelumnya sudah pernah kawin dan berproduksi. Makin lama berproduksi, watak saling menyerang tidak akan muncul. Lain halnya jika salah satu atau kedua induk belum pernah berproduksi.

Nyatanya, Hery sudah melakukan model poligami selama lima tahun lebih, dan tak pernah menemui masalah. Model ini antara lain diterapkannya pada induk jantan yang sudah berkali-kali menjuarai lomba, yaitu anis kembang Abah.

Apa sih tujuannya melakukan perkawinan model poligami? Selain bisa menghemat pejantan, terutama anis kembang trah juara, Hery punya tujuan lain yaitu agar anak-anak yang dihasilkan tidak monoton, atau bisa lebih bervariasi.

Sebelum menerapkan model poligami, penangkar mesti menyeleksi induk jantan dan induk betina. Selain harus memiliki kualitas suara, induk jantan juga harus memiliki kemampuan reproduksi yang bagus.

Demikian pula dengan induk betina, juga harus memiliki kemampuan reproduksi yang bagus, tidak mudah stres saat mengerami telur, dan pandai merawat anak, setidaknya sampai 1 minggu pertama.

Induk jantan dan induk betina yang biasa diberi BirdMature umumnya mempunyai kemampuan reproduksi yang bagus. Kemampuan reproduksi yang bagus ditandai dengan tingginya jumlah telur fertil, jumlah telur yang optimal sesuai dengan spesies masing-masing, daya tetas yang tinggi, serta kualitas anakan yang sehat dan cepat bongsor.

Aplikasi poligami di Hery Bird Farm

Pasangan induk anis kembang siap produksi di Hery BF Anyer, Banten.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Hery, pemilik Hery Bird Farm yang tinggal di kawasan Pantai Anyer, Banten, memang tidak pelit dalam berbagi ilmu. Dengan iklhas, dia membagi ilmunya untuk pembaca omkicau.com, termasuk soal penerapan model poligami dalam penangkaran anis kembang.

“Misalnya, induk jantan dimasukkan ke salah satu kandang betina yang terseleksi kualitasnya. Setelah induk betina bertelur dan mengeram, maka induk jantan segera diangkat dan dimasukkan ke kandang betina yang lainnya,” jelas Hery.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Cara memindahkan induk jantan cukup dengan memasang sangkar jebakan. Apabila induk jantan sudah masuk kandang jebakan, maka segera dipindah ke kandang betina yang lain. Jika sobat kicaumania ingin melihat bentuk kandang / sangkar jebakan, silakan cek di sini, dan lihat gambar di halaman bawah. Sangkar iini bisa dibeli di pasar / toko burung.

Biasanya, induk jantan tetap birahi ketika didekatkan dengan pasangan barunya, dan akan mengawini sehingga kembali berproduksi. Setelah pasangan barunya bertelur, si jantan bisa diangkat dan dijodohkan lagi dengan betina lain. Demikian seterusnya.

Penting diketahui, setelah diangkat dari kandang betina yang satu, induk jantan jangan langsung dimasukkan ke kandang betina yang lainnya. Biarkan burung jantan rehat sejenak, sekitar 30 – 60 menit, di mana sangkar digantung di depan kandang betina baru yang hendak dijodohkan.

“Biarkan setengah jam sampai satu jam, sampai burung jantan bunyi ngeplong-ngeplong atau ngeroll. Setelah itu, baru dimasukkan ke kandang betina yang ada di depannya untuk dijodohkan,” tutur Hery.

Selama penjodohan ulang, porsi jangkrik ditambah. Dalam sehari bisa sampai 10 – 20 ekor per pasangan yang sedang dijodohkan. Ditambah kroto dan cacing secukupnya.

Selain jangkrik dan kroto, cacing juga perlu diberikan untuk pasangan induk AK.

Manfaat perkawinan model poligami

Terlepas dari pro dan kontra mengenai perkawinan poligami dalam penangkaran anis kembang, Hery Anyer justru melihat sejumlah manfaat dari penerapan model ini. Di samping bisa menghasilkan anakan yang bervariasi dan menghemat pejantan, model poligami sangat baik bagi induk jantan dalam melepas birahi yang berlebihan.

Anda mungkin sering mendengar induk jantan yang masih ingin mengawini induk betina ketika sedang bertelur atau saat merawat anaknya, sehingga induk betina stres dan enggan mengerami lagi, bahkan sampai membuang telur, memecah telur, atau membuang anaknya sendiri.

Bisa juga telur-telur yang dierami induk betina akan dipecah atau dibuang oleh induk jantan yang birahinya tak tersalurkan (cek juga artikelnya di sini). Atau, induk jantan marah, kemudian menyerang dan membuang anaknya.

“Dengan memindahkan induk jantan saat pasangannya sedang mengeram, maka dia bisa menyalurkan birahinya kepada induk betina yang lainnua,” kata Hery. Anakan-anakan yang dihasilkan pun lebih bervariasi. Setiap saat terus berubah dan berbeda, dengan suara khas masing-masing, namun suara dasar besetan hutan dari induk jantan tetap muncul pada anak-anaknya setelah dewasa nanti.

Boleh jadi, model poligami itulah yang membuat anakan hasil breeding Heri BF Anyer selalu berkualitas, tidak monoton, memiliki irama lagu terbaru, dengan dasar suara besetan hutan alami. (d’one)

Salah satu anakan hasil breeding Hery BF Anyer.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.