Banyak kicaumania yang terkecoh oleh penampilan burung cucak mutiara (Pycnonotus tympanistrigus), yang diklaim sebagian pedagang burung sebagai anakan cucakrowo (Pycnonotus zeylanicus). Maklum, penampilan kedua burung ini memang mirip dan memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat. Karena seringkali ditawarkan dengan harga murah, calon pembeli pun kepincut. Untuk menghindari kasus serupa, ada baiknya kita mengenal apa itu burung cucak mutiara.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Berdasarkan data Bird Life International, wilayah persebaran burung cucak mutiara hanya terbatas di Pulau Sumatera, bahkan statusnya Near Threatened / NT (Hampir Terancam). Karena jarang dipelihara kicaumania, nampaknya ada korelasi antara menipisnya populasi burung ini dan penangkapan liar oleh para pemikat dengan tujuan mengelabuhi konsumen yang ingin membeli cucakrowo. Deforestasi untuk pembukaan lahan perkebunan sawit dan alihfungsi non-hutan lainnya juga menjadi faktor penyebab menipisnya populasi burung ini.
Apa sih yang mirip antara cucak mutiara dan cucakrowo?
Postur tubuh memang berbeda, di mana cucakrowo jauh lebih besar (panjang tubuh 28 cm), sedangkan cucak mutiara hanya 16 cm. Tetapi motif dan warna bulu di bagian dada, perut, dan sayap keduanya benar-benar mirip. Ketika pedagang nakal mengklaim sebagai anakan cucakrowo, kicaumania pemula tentu sulit membedakan.
Namun ada beberapa tengara yang bisa dijadikan panduan untuk membedakan kedua burung ini. Perhatikan bulu penutup di daerah telinga pada burung cucak mutiara, pasti terlihat kuning. Sedangkan pada cucakrowo berwarna seperti jerami. Warna jerami juga dijumpai pada bagian atas kepala cucakrowo (karena itu disebut straw-headed bulbul). Sedangkan bagian atas kepala cucak mutiara berwarna cokelat-zaitun gelap.
Sekarang perhatikan gambar cucakrowo dan cucak mutiara di bawah ini, dan lihat perbedaan keduanya pada bulu penutup di daerah telinga dan bagian atas kepalanya:
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
Bagi yang memiliki cucak mutiara di rumah, baik karena tertipu pedagang atau tidak, perawatan burung ini bisa dibilang hampir sama dengan perawatan burung dari keluarga cucak-cucakan yang lainnya. Burung ini sangat menyukai buah sebagai makanan utamanya, dengan extra fooding (EF) serangga. Cucak mutiara terkenal rakus terhadap makanan, dan kotorannya juga lumayan banyak. Jika dasar kandang tidak sering dibersihkan, kotoran akan cepat menumpuk.
Soal kualitas suara, terus terang masih jauh dan tidak layak untuk dibandingkan dengan cucakrowo. Suara cucak mutiara biasa saja, bahkan sering membawakan lagu secara berulang alias monoton. Volumenya juga tidak begitu keras. Jauh berbeda dari cucakrowo, yang volumenya cenderung keras, dengan suara ngerol (ropel maupun engkel), dan sangat merdu.
Tetapi karena jumlah pemelihara cucak mutiara relatif sedikit, belum diketahui secara pasti apakah “anakan cucakrowo” ini juga mampu menirukan suara burung lainnya.
dan tak tertipu lagi, he.. he… he….
—