Ulat hongkong (mealworm) merupakan salah satu pakan favorit bagi burung kicauan. Biasanya, sobat kicaumania merasa lebih aman jika memberikan ulat hongkong (UK) berwarna putih, yaitu ulat yang sedang berganti kulit. UH berwarna putih mencegah gangguan pada tembolok burung. Sebab kulit ulat mengandung zat chitin yang agak keras yang bisa menyakit tembolok. Artikel kali ini membahas cara mempercepat ulat hongkong berganti kulit sehingga menjadi berwarna putih.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selama ini, cara yang digunakan untuk mengurangi pengaruh negatif chitin dalam tembolok adalah dengan memanggang ulat hongkong dalam oven. Tujuannya untuk melunakkan dan mengeringkan kulit UH, sehingga lebih aman bagi tembolok burung.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah memproses bahan pakan ini dalam bentuk kering, atau membuat ulat hongkong kering dalam kaleng, sebagaimana pernah dijelaskan dalam artikel di sini.
Apa itu chitin :
Ulat hongkong memiliki kulit keras atau eksoskeleton yang terbuat dari protein yang disebut kitin (chitin). Chitin juga merupakan bahan untuk pembentukan cangkang pada hewan bercangkang seperti udang, kepiting, lobster, dan serangga. Chitin ini juga terdapat pada bagian tubuh hewan lainnya seperti cumi-cumi dan moluska. Chitin bersifat biodegradable dan tidak mudah larut.
Pada kesempatan kali ini, Om Kicau akan memberikan tips bagaimana membuat ulat hongkong yang berkulit keras menjadi cepat berganti kulit, sehingga lebih mudah dicerna oleh burung peliharaan Anda, terutama burung sejenis pleci.
Bahan baku yang digunakan
- Ulat hongkong muda (kondisi kering), secukupnya.
- Wadah plastik untuk menyimpan ulat hongkong.
- Wortel yang diiris tipis-tipis.
- Tepung sereal atau makanan burung / ikan.
- Alat penyaring.
Proses pembuatan
- Sebaiknya membeli ulat hongkong yang masih muda dan dalam keadaaan kering (jangan membeli dalam keadaan basah atau lengket).
- Saring terlebih dulu untuk memisahkan ulat-ulat dari kotorannya maupun sisa-sisa kulit yang lepas. Setelah itu, ulat-ulat dimasukkan ke dalam wadah plastik.
- Tambahkan tepung sereal sebanyak 2 dua sendok teh. Bisa juga menggunakan voer untuk burung.
- Tambahkan pula irisan wortel ke dalam wadah plastik yang sama.
- Wadah berisi ulat hongkong, sereal, dan irisan wortel disimpan di tempat kering (jangan pernah menaruhnya di tempat lembab dan basah seperti kamar mandi, dll).
- Selama beberapa hari (misalnya 2-3 hari), ulat diberikan makanannya. Pada hari le-3, ulat dibiarkan lapar ( jangan diberi pakan). Pada saat itulah, ulat hongkong mulai berganti kulit menjadi berwarna putih.
- Selama beberapa hari ke depan, Anda sudah memiliki stok UH berwarna putih yang siap diberikan kepada burung piaraan Anda, seperti murai batu, pleci, atau jenis burung lainnya.
- Apabila jumlah UH berwarna putih mulai berkurang dalam wadah, sebaiknya bersihkan wadah dari sisa-sisa kulit maupun ulat yang mati, dengan menggunakan saringan. Selanjutnya, ulangi lagi tahapan ini dari awal untuk mendapatkan UH yang berwarna putih.
Note: Kunci utama dalam mempercepat proses ganti kulit adalah memberinya makan, kemudian melaparkannya.
Ulat hongkong bisa berganti kulit sampai 20 kali sebelum mereka menjadi kepompong atau setelah berumur 10 minggu. Kalau sudah menjadi kepompong, sebaiknya buanglah kepompong tersebut, atau bisa juga dipelihara dalam wadah terpisah untuk dijadikan indukan dalam beternak ulat hongkong. Adapun cara praktis beternak ulat hongkong bisa dilihat lagi dalam artikel terdahulu (silakan cek di sini).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jika tidak ingin mengembangbiakkannya, maka untuk mendapatkan kembali UH berwarna putih, Anda mesti membeli lagi ulat hongkong baru yang masih muda untuk ditambahkan. Silakan menerapkan kembali metode dan cara-cara seperti dijelaskan di atas.
Yang penting, ulat hongkong jangan sampai basah atau lengket, karena akan menimbulkan bau menyengat yang berarti ada bakteri yang berkembang biak dalam wadah plastik. Jika ulat basah diberikan kepada burung, maka burung bisa mengalami gangguan kesehatan, terutama pada organ pencernaan.
—