Popularitas anis cendana atau orange-banded thrush (Zoothera peronii) selama ini seperti tenggelam di bawah bayang-bayang dua kerabat dekatnya, anis merah (Zoothera citrina) dan anis kembang (Zoothera interpres). Namun beberapa bulan terakhir, makin banyak kicaumania yang memelihara anis cendana. Apabila dirawat secara baik dan konsisten, burung ini juga sanggup bersuara ngerol, merdu, dan kencang seperti anis kembang. Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, sejumlah event organizer (EO) seperti Maestro Bird Club bahkan sudah membuka kelas anis cendana.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebelum saya bercerita panjang-lebar soal perawatan anis cendana, silakan menikmati dulu tayangan video burung ini. Video ini milik Om Djunaedi yang diunggah di youtube :
Sejauh ini, ada dua subspesies atau ras anis cendana, dengan wilayah persebaran yang berbeda pula, yaitu :
Zoothera peronii peronii : habitat di Pulau Roti dan Timor Barat, NTT.
Zoothera peronii audacis : habitat di Pulau Wetar, Romang, Damar, dan Babar (Provinsi NTT), dan Timor Timur (Timor Leste).
Anis cendana ras audacis memiliki warna bulu yang lebih terang (cenderung kemerahan), sedangkan ras peronii mempunyai warna bulu lebih kusam, atau cenderung kecokelatan. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat gambar di bawah ini :
Membedakan jantan dan betina
Sebagaimana anis merah dan anis macan, tidak mudah untuk membedakan jenis kelamin anis cendana. Namun ada beberapa patokan yang bisa digunakan dalam sexing burung ini, khususnya burung jantan, yaitu:
Tubuh lebih panjang dan langsing.
Mata belo.
Kepala lonjong, tidak bulat.
Bulu di sekitar pipi tidak terlalu rapat (jarang-jarang).
Dalam tayangan video di atas, Anda sudah mendengar bagaimana kicauan burung anis cendana. Jika dicermati, kicauannya bisa dikatakan mirip dengan kicauan anis kembang yang ngerol, meski volumenya masih kalah keras dari anis merah. Namun jika sudah gacor, anis cendana mampu mengeluarkan suara ngeroll terus-menerus sepanjang hari.
Berikut ini beberapa suara anis cendana yang bisa didownload, dan bisa digunakan untuk memancing anis cendana di rumah agar cepat dan rajin berbunyi.
Anis cendana termasuk burung yang memiliki mental stabil, dalam arti tidak mudah stres sebagaimana anis merah maupun anis kembang. Selain itu, burung ini juga dikenal mudah berbunyi jika berjenis kelamin jantan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Perawatan harian anis cendana sebenarnya tidak jauh berbeda dari anis macan maupun anis merah. Namun untuk menambah wawasan dan variasi dari perawatan hariannya, berikut ini tips singkat mengenai perawatan harian anis cendana.
Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...
Pagi-pagi hari sekali, burung dikeluarkan untuk diembunkan.
Setelah matahari mulai terbit, berikan kroto bersih sebanyak 2 sendok teh yang dimasukan ke dalam cepuk kroto.
Pagi hari, sekitar pukul 07.00, burung dimandikan. Bisa dengan cara disemprot atau dimasukan ke dalam keramba mandi.
Jika menggunakan keramba, maka selama burung mandi sangkar harian dibersihkan dari kotoran. Jangan lupa mengganti air minumnya dengan air bersih (dianjurkan air matang atau air kemasan). Begitu juga pakannya, jika sudah beberapa hari, harus diganti dengan yang baru.
Buah yang diberikan bisa diselang-seling setiap 2 hari sekali, misalnya apel, pepaya, dan pisang.
Setelah dimandikan, burung jangan langsung dijemur di bawah matahari, karena bisa merusak bulu-bulunya. Sebaiknya burung diangin-anginkan dulu selama beberapa menit di tempat teduh.
Selama diangin-anginkan, berikan extra fooding (EF) berupa cacing tanah (cukup 1 ekor).
Setelah bulu kering, burung bisa langsung dijemur selama 30-60 menit, tergantung kondisi burung.
Setelah dijemur, burung digantung di tempat teduh dan berangin. Berikan 2-3 ekor jangkrik dan 1-2 ekor ulat hongkong.
Sore hari, sekitar pukul 15.00, burung bisa dimandikan kembali dan diangin-anginkan. Setelah itu dijemur selama 30 menit.
Pukul 16.00, berikan 2-3 ekor jangkrik.
Pukul 17.30, burung dimasukkan ke dalam rumah. Pemberian kerodong tergantung kebutuhan dan kebiasaan burung.
Burung bisa juga menjalani terapi mandi malam, sebanyak 2-3 kali seminggu, yang dilanjutkan dengan pemberian cacing tanah sebanyak 1 ekor.
Vitamin bisa diberikan setiap 2 hari sekali, untuk membantu kondisi burung agar tetap fit dan membuatnya rajin berkicau. Biasakan selalu menggunakan BirdVit, karena merupakan multivitamin lengkap untuk burung.
Gantung burung di sebelah burung yang gacor, misalnya murai batu atau cucak hijau. Hal ini untuk memancing burung agar lebih cepat dan rajin berbunyi. Jarak antar-burung bisa disesuaikan.
Perawatan tersebut jika dilakukan rutin dan konsisten akan memberikan hasil yang membanggakan pemiliknya, di mana burung anis cendana akan menjadi rajin berbunyi sepanjang hari, dengan suara ngerol yang keras.
Perlu diketahui, berdasarkan IUCN Red List, anis cendana berada dalam status Near Threatened / NT (Hampir Terancam). Jika ada yang menjual anis cendana, beli saja sepasang (jantan dan betina), kemudian dipelihara dan ditangkar.
Penangkaran dapat dilakukan dalam sangkar gantung maupun dalam kandang penangkaran permanen. Untuk penangkaran menggunakan sangkar gantung, caranya sama seperti penangkaran anis kembang dalam sangkar gantung (silakan cek di sini). Untuk penangkaran menggunakan kandang permanen, beserta tips penjodohannya, bisa dilihat di sini.
Sedia payung sebelum hujan ! Ini sangat penting. Ketika populasi anis merah dan anis kembang di alam liar makin menipis, saat ini kita sudah bisa mengandalkan burung hasil penangkaran, dan sudah banyak yang moncer di arena lomba. Jika dulu tak ada yang memprakarsai penangkaran AM dan AK, mungkin saat ini kita tak bisa melihat lagi kedua plasma nutfah asli Indonesia.
Saat ini belum banyak orang yang menangkarkan anis cendana. Jika Anda bisa menjadi generasi pertama yang menangkarkan burung ini, kelak, jika anis cendana benar-benar makin popular, Anda pun akan memetik hasilnya.
—
Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.
Suka? Bagi-bagi ke teman ya. Terima kasih.
Tags
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 anis cendana
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 BURUNG
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 burung anis cendana
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 orange-banded thrush
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 penangkaran anis cendana
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 perawatan anis cendana
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 suara anis cendana
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 video anis cendana
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 Zoothera peronii