Tim bulutangkis Indonesia bertolak dari Bandara Soekarno – Hatta menuju Malaysia, Rabu (15/5) siang tadi, untuk mengikuti Piala Sudirman yang akan berlangsung 19-26 Mei mendatang. Di antara rombongan atlet dan ofisial terdapat nama Herry IP, pelatih ganda putra. Sebelum berangkat, omkicau.com sempat berbincang-bincang dengan Om Herry soal dunia kicaumania. Ya, sudah 20 tahun lebih dia juga dikenal sebagai pengorbit burung jawara, pemain, dan kini importir sangkar cungkok asal China.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Bagi Herry Iman Pierngadi, atau lebih sering disingkat Herry IP, hobi burung itu sama berartinya dengan karir sebagai pelatih bulutangkis. Keduanya sama-sama menyatu di dalam irama hidupnya selama ini.
Sebagai pelatih spesialis ganda putra di Pelatnas PBSI Cipayung, dia sukses mengantar sejumlah anak didiknya menjadi juara dunia, juara Olimpiade, juara All England, dan berbagai turnamen internasional lainnya.
Anak didiknya yang mentas bersamanya antara lain Chandra Wijaya / Tony Gunawan (juara All England 1999 dan Olimpiade 2000), Chandra Wijaya / Sigit Budhiaro (juara All England 2003), Flandy Limpele / Eng Hian, hingga generasi sekarang seperti Hendra Setiawan / M Ahsan dan Angga / Riyan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Rupanya Om Herry tak hanya pandai mencetak pebulutangkis jawara. Ia juga piawai dalam mencetak burung jawara, terutama kenari, anis merah, dan murai batu. Untuk murai batu, beberapa gaco yang moncer di tangannya antara lain Barcelona, Tarzan, Nuklir, Tanda Mata, Black Molly, Arabian, dan sebagainya.
Om Herry memang bukan wajah baru di perburungan nasional. Para pemain kenari, anis merah, dan murai batu senior pasti mengenal lelaki yang tinggal di kawasan Taman Semanan, Cengkareng, Jakarta Barat. Sebelum di kicauan, dia juga sempat menekuni merpati.
Kecintaan Om Herry terhadap burung kicauan kini menular kepada beberapa anak didiknya. “Chandra Wijaya, Tri Kusheryanto, dan Bambang Supriyanto pun sekarang memelihara aneka burung kicauan. Mereka juga sering main di beberapa even lho,” tambah Om Herry.
Jalan-jalan ke pasar burung mancanegara
Karena hobi burung dan bulutangkis sama berartinya, maka Herry sering meluangkan waktu jalan-jalan ke pasar burung di negara yang disinggahinya saat mengantar anak didiknya berlaga di turnamen internasional. Kesempatan jalan-jalan dilakukan ketika turnamen rampung, atau dalam persiapan pulang ke Tanah Air.
Saat ditanya pasar burung mana yang pernah disinggahi, Om Kicau malah kerepotan untuk mencatatnya. Di Asia, misalnya, ia sudah pernah ke Pasar Burung Guangzou (China), Hongkong, Malaysia, dan Taiwan.
Sedangkan di Eropa, pasar burung yang pernah dikunjunginya antara lain Moscow, Paris, Jerman, dan Denmark. Pasar burung di Australia pun pernah disinggahinya.
“Yang paling bersih adalah pasar burung di Paris. Sedangkan di Moscow buka hanya hari Sabtu dan Minggu. Masuk pasar burung pun harus beli tiket. Kalau pasar burung di Asia umumnya hampir sama seperti Indonesia. Perbedaan hanya pada penataan pasar yang lebih rapi dan bersih,” tuturnya.
Selamat bertugas, Om Herry!!! Semoga kali ini tim Indonesia bisa membawa pulang Piala Sudirman ke Tanah Air… (d’one)
—