Biasanya para pemain menggunakan dua setelan berbeda untuk burung lomba. Senin sampai Kamis, mereka menggunakan setelan harian, baik perawatan maupun pakan. Kemudian Jumat sampai Hari-H (Minggu), menggunakan setelan lomba. Cara ini berlaku untuk hampir semua jenis burung lomba, di mana setiap pemain memiliki resep berbeda-beda. Tetapi tidak demikian dengan Om Budihardjo. Pengorbit cendet jawara ini menggunakan satu setelan untuk harian maupun lomba, atau istilahnya perawatan all in one. Mau tahu resepnya?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Nama Om Budihardjo sudah sangat dikenal di kalangan cendet mania, khususnya di Blok Timur. Dia sudah mengorbitkan puluhan cendet jawara di wilayah Jawa Timur. Semua cendet yang dibesutnya menggunakan model perawatan all in one, sehingga lebih praktis, tidak ribet, bahkan bisa membuat prestasi cendet bertahan lebih lama.
Bukan hanya itu, cara yang dilakukannya diyakini mampu menghindari kemungkinan cendet menjadi rusak akibat pemberian extra fooding (EF) berlebihan. Biasanya para pemain menggenjot EF dengan porsi berlebihan menjelang dan saat lomba, agar burung tampil maksimal di lapangan.
Setelan all in one
Berikut ini setelan pakan cendet yang bersifat all in one:
- Setiap hari, cendet diberi 5 ekor jangkrik, dengan rincian 3 ekor pagi hari dan 2 ekor siang hari.
- Ulat kandang 1 sendok teh.
- Porsi voer 1 mangkok tiap hari.
“Semua ini sudah saya buktikan sendiri. Semua cendet yang saya orbitkan menggunakan perawatan yang sama seperti itu,” ujar Om Budihardjo.
Kok tidak pakai kroto, Om? Ya, Om Budihardjo selama ini memang tidak pernah memberikan kroto untuk semua cendetnya. Jadi, kalau terjadi kelangkaan kroto di pasaran, dia tenang-tenang saja.
Denqan perawatan seperti itu, burung sudah dalam kondisi prima setiap hari. Perawatan menjelang lomba ya sama seperti perawatan harian. Jadi mau lomba setiap minggu oke aja.
“Sekarang coba bayanqkan kalau setiap kali lomba, burung diberi extra foodinq berlebihan, sampai puluhan ekoi jangkrik dan ulat hongkong sekenyangnya. Berapa lama burung bisa eksis dengan cara seperti itu? Segala sesuatu yang berlebihan pasti ada dampaknya. Ibarat manusia, bisa mengalami stroke mendadak. Kalau burung bisa rusak,” ungkap Om Budihardjo yang juga bos Asuransi Equity di Wilayah Timur.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pemilihan cendet berkualitas
Cendet pada dasarnya memiliki kecerdasan yang bagus dalam menirukan suara burung master, tapi kualitas kecerdasan antara individu cendet yang satu dan lainnya tentu tidak selalu sama. Begitu juga soal karakter dan volumenya yang bersifat genetis.
Yang bisa dilakukan pemilik atau perawat adalah bagaimana memaksimalkan potensi yang dimiliki cendet, termasuk perawatan yang konsisten, setelan pakan, dan program pemasteran. Jika cendet A memiliki potensi bagus, dan cendet B memiliki potensi sedang, maka melalui perawatan yang sama hasilnya tetap berbeda, di mana cendet A bakal lebih moncer daripada cendet B.
Dengan demikian, pemilihan cendet juga menjadi salah satu kunci keberhasilannya di arena lomba. Cendet berkualitas dicirikan dengan beberapa ukuran berikut ini :
- Memiliki irama lagu yang bagus.
- Memiliki volume di atas rata-rata.
- Memiliki speed yang rapat.
- Memiliki power yang mumpuni.
Dengan setelan all in one, didukung program pemasteran yang tepat, cendet yang memiliki kriteria seperti itu jelas memiliki prospek lebih bagus di lapangan. Burung yang memiliki volume di atas rata-rata dan power mumpuni bisa dilihat dari caranya mengeluarkan suara.
Jika cendet membuka paruh lebar-lebar, itu pertanda dia benar-benar ngotot, sehingga volume yang dikeluarkannya bakal dahsyat dan tembus. Irama lagu isian yang dikeluarkan pun menjadi jelas dan menonjol.
Tentang pemasteran cendet
Pemasterannya pun tidak bisa seragam antara cendet yang satu dan cendet lainnya, karena harus disesuaikan dengan karakter suara masing-masing. Saat ini isian yang sedang ngetren untuk cendet antara lain cililin, lovebird, belalang kayu, dan sebagainya.
“Tetapi apabila dasar suara cendet kristal, kita tidak bisa memaksakan dengan isian-isian seperti itu. Kalau dipaksakan, maka hasilnya tidak seperti yang dihadapkan. Sebaiknya memakai burung master yang tipe suarannya juga kristal, agar tingkat keberhasilannya juga makin besar,” jelasnya, seperti dikutip Agrobur.
Dia mengibaratkan lagu-lagu yang dibawakan Nicky Astria selalu bernada tinggi dan powerfull. Kalau lagu-lagu Nicky, seperti Jarum Neraka, dibawakan penyanyi dengan karakter suara rendah (misalnya Sophia Latjuba) tentu tidak cocok. Kalau pun dipaksakan, kasihan penyanyinya, karena tak mungkin bisa mencapai nada tinggi.
Selain itu, kata Om Budihardjo, pemasteran cendet juga tidak perlu harus nunggu burung memasuki masa mabung. Yang penting, burung masternya rajin bunyi (gacor). Kalau tidak gacor, cendet sering lupa nada-nadanya. Tapi kalau setiap saat lagunya sering dinyanyikan burung master, cendet lebih mudah dan lebih cepat mengingatnya.
Berdasarkan pengalamannya memaster cendet, biasanya pada tahap awal cendet belum bisa meniru persis suara burung master, baik volume maupun speed-nya. Tetapi tidak perlu khawatir, sepanjang ditempel terus dengan burung master yang gacor, secara perlahan cendet akan mampu menirukan suara masterannya dengan sangat mirip, kecuali volumenya. Sebab, seperti dijelaskan sebelumnya, jangankan volume dari dua spesies yang berbeda, volume dari dua individu cendet pun tidak selalu sama karena bersifat genetis.
Mengenali karakter dan perilaku cendet
Setiap pemilik atau perawat juga mesti tahu bahwa perubahan perilaku pada cendet sebenarnya menunjukkan kondisi yang dialami burung. Misalnya, kalau bulu-bulunya terlihat kusam, sementara burung rajin mandi, sebenarnya ini merupakan pertanda awal mau ganti bulu / ngurak.
“Tingkahnya sudah lain daripada biasanya. Misalnya nakal, suka loncat- loncat. Biasanya kalau kita ganti pakan dan air minum, burung tidak bereaksi, malah sering mematuk tangan kita,” jelasnya lagi.
Jika suatu ketika melihat kondisi burung drop, ekornya mbegar, sayap turun, dan posisi dada ketika terbang / lompat agak doyong ke depan, ini berarti burung dalam kondisi sakit atau tidak fit. Jangan memaksakan burung yang tidak fit ke arena lomba maupun latber. Bahkan penjemuran juga harus dikurangi dulu, sampai kondisinya pulih kembali.
Cendet yang kondisinya drop juga bisa dilihat dari kotorannya. Kalau kotorannya tidak encer, berarti kondisinya sehat. Kalau sering nabrak-sangkar jeruji sangkar, atau terlalu birahi, burung juga jangan dilombakan dulu, karena hasilnya pasti kurang maksimal.
“Cara mengatasinya, kurangi penjemuran dan EF. Selain itu, sering menyemprot tubuhnya. Kalau biasanya sekali, bisa ditingkatkan sampai empat kali. Dengan mengenali beberapa karakter cendet, maka untuk menampilkannya di lapangan tidak terlalu susah,” tandas Om Budihadjo.
—