Burung-madu bakau, atau di kalangan kicaumania Indonesia popular dengan sebutan “kolibri ninja”, merupakan salah satu jenis burung-bakau yang paling banyak penggemarnya. Meski postur tubuhnya kecil, burung yang berwarna hitam mengkilap ini memiliki suara kicauan yang mampu merebut hati penggemarnya. Di alam bebas, burung ini selalu mencari serangga kecil dan mengisap nektar. Adapun dalam pemeliharaan manusia, serangga bisa diganti kroto dan nektar bisa diganti air gula.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebelum masuk ke permasalahan inti, Om Kicau hanya mengingatkan bahwa semua burung dari keluarga Nectariniidae, termasuk semua jenis burung-madu di Indonesia, termasuk dalam daftar burung dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Artikel mengenai perawatan burung-madu bakau atau copper-throated Sunbirds (Leptocoma calcostetha /
Perlu diketahui pula, penetapan semua spesies keluarga Nectariniidae dalam daftar burung dilindungi bersifat khusus. Bukan karena populasinya di alam liar menipis, apalagi di ambang kepunahan, melainkan karena spesies burung yang termasuk dalam keluarga Nectariniidae sangat berperan dalam penyerbukan alami di hutan-hutan atau areal perkebunan. Tanpa kehadiran mereka, keseimbangan ekosistem di kawasan hutan dan perkebunan bisa terganggu.
Jika Anda, terutama sobat kicaumania yang sering melombakan “kolibri” mau menggunakan burung-madu hasil penangkaran, maka Anda bisa memperoleh kegembiraan atau hiburan tanpa harus mengganggu keseimbangan alam. Karena itu, yuk kita tangkarkan burung-madu, dan salah satu aktivitas yang harus dilalui dalam setiap breeding adalah perawatan harian.
Habitat dan kebiasaan burung-madu bakau
Burung-madu bakau sering terlihat di hutan mangrove, perkebunan, dan pepohonan baik di perkotaan maupun di pedesaan. Mangrove merupakan nama lain dari tanaman bakau yang tumbuh menyemak di kawasan pesisir. Habitatnya yang khas inilah yang membuat spesies ini dinamakan burung-madu bakau.
Burung ini tersebar sejumlah daerah di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Di alam liar, mereka sangat menyukai nektar dari bunga pepohonan, yang diisapnya setiap hari. Itu sebabnya, mereka disebut burung-madu. Selain nektar, mereka juga senang mencari serangga-serangga kecil yang berada pada ranting, cabang, dan batang pohon.
Sejauh ini, berdasarkan pengamatan Om Kicau, sebagian besar kicaumania menyebut burung-madu bakau ini sebagai “kolibri ninja”. Namun, ada sebagian kicaumania lainnya juga memasukkan burung-madu pengantin ke dalam “kolibri ninja”, karena kemiripan karakter fisiknya.
Om Kicau sengaja memberi tanda kutip pada kolibri, karena burung-madu bukanlah jenis colibri (hummingbird) yang hanya dijumpai di benua Amerika. Burung-madu, apapun jenisnya, termasuk dalam kelombok sunbird. Ini pembelajaran yang harus disampaikan secara jujur, meski sebagian besar kicaumania selalu menyebut burung-madu sebagai “kolibri”.
Burung-madu bakau memiliki bulu tubuh di bagian atas yang berwarna hitam mengkilap, sedangkan dada atas dan tenggorokan berwarna tembaga gelap mengkilap. Burung-madu pengantin memiliki warna hampir serupa, kecuali warna merah di bagian dadanya.
Sexing terhadap semua spesies burung-madu relatif mudah, karena termasuk burung dimofmik, di mana burung jantan dan betina memiliki warna bulu yang sangat berbeda. Gambar di bawah ini menjelaskan dengan gamplang bagaimana penampilan fisik burung-madu jantan dan betina :
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Perawatan harian burung madu bakau
Melihat kebiasaan makannya di alam bebas, burung-madu bakau tidak bisa terlepas dari serangga kecil dan nektar. Kebiasaan makan inilah yang membuat burung-madu secara teknis susah dipelihara dalam sangkar. Kalangan pengamat burung (birdwatching) dari mancanegara sering menyebutnya sebagai not cage birds, atau burung yang tak bisa dipelihara dalam sangkar.
Mereka pun kaget ketika melihat banyak kicaumania yang mampu memelihara burung-madu dalam sangkar. Namun, sejujurnya, banyak pula kicaumania yang belum berhasil “menaklukkan” burung ini, terutama rawatan harian yang lebih rumit daripada burung kicauan lainnya.
Kunci utama dalam perawatan burung-madu bakau memang terletak pada penyediaan pakan berupa serangga kecil (laba-laba, rayap, dan sejenisnya) serta nektar. Namun, berdasarkan pengalaman sobat kicaumania yang berhasil memelihara burung ini, penggunaan serangga bisa diganti dengan kroto.
Adapun nektar, sebagaimana sering ditulis Om Kicau, bisa diganti dengan larutan air gula. Cara pembuatan air gula bisa dilihat kembali di sini.
Berikut ini pola perawatan harian yang bisa diberikan kepada burung-madu bakau :
- Pukul 07.00, burung diangin-anginkan di teras atau di tempat sejuk, selama 30 menit.
- Usai diangin-anginkan, burung dimandikan.
- Saat burung mandi, bersihkan sangkar dan wadah pakan / minum. Masukkan 1 sendok teh kroto ke dalam wadah. Kroto harus dalam keadaan segar dan tidak berbau. Selanjutnya, isi wadah minum dengan larutan gula.
- Setelah mandi, burung dianginkan kembali sampai kering, sambil menyantap menu yang sudah disajikan.
- Jika bulu sudah kering, burung bisa dijemur selama 60 – 90 menit setiap hari. Penjemuran diusahakan tidak melebihi pukul 09.30.
- Setelah dijemur, burung bisa digantang di tempat sejuk sampai sore harinya.
- Malam hari, burung dibiasakan full kerodong, agar bisa beristirahat dengan tenang dan tanpa gangguan.
Suara burung-madu bakau mirip dengan suara pleci. Jika dirawat secara telaten dan konsisten, burung makin rajin berbunyi. Berikut ini suara burung-madu bakau yang bisa didengar dan didownload untuk koleksi Anda.
Suara burung madu bakau 1 | Download
Jika ingin mendengar dan mengunduh suara burung-madu jenis lain, silakan masuk ke halaman ini.
Berikut ini video burung-madu bakau atau “kolibri ninja” yang pernah diunggah di youtube:
—