Burung nuri tanau atau blue-rumped parrot (Psittinus cyanurus) mungkin belum banyak dikenal kicaumania yang ada di Jawa, Bali, dan wilayah timur Indonesia. Pasalnya, burung ini hanya bisa dijumpai di Sumatera, Kalimantan, Semenangjung Malaysia, Myanmar, dan Thailand. Di Malaysia, nuri tanau disebut sebagai puling. Ada juga yang menyebutnya serindit gajah. Suaranya, menurut Om Kicau, sangat menarik, seperti perpaduan suara parkit dan serindit, namun suaranya lebih kencang dan bervariasi. Burung jantan dan betina sama-sama mampu berkicau secara bervariasi. Bagaimana perawatan burung nuri tanau?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Postur burung nuri tanau lebih besar daripada serindit, dengan panjang tubuh rata-rata 18 cm. Bandingkan dengan serindit yang panjang tubuhnya hanya 13 cm. Bulu tubuh di bagian atas berwarna hijau.
Burung jantan memiliki kepala berwarna biru, dengan punggung hijau kehitaman. Pada pundak, atau pangkal sayap, terdapat sedikit bercak merah. Sedangkan bagian bawah punggung hingga tunggir (tempat tumbuhnya ekor) berwarna biru. Burung jantan memiliki paruh berwarna merah.
Adapun burung betina memiliki kepala berwarna cokelat, dengan bagian perut berwarna hijau muda. Warna paruhnya juga berbeda dari burung jantan, yaitu kecokelatan. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat gambar di bawah ini.
Ras nuri tanau, habitat dan kebiasaan
Burung nuri tanau merupakan satu-satunya anggota dari genus Psittinus dari keluarga Psittacidae (paruh bengkok). Spesies ini terdiri atas tiga subspesies atau, yaitu:
- Psittinus cyanurus cyanurus : ditemukan di wilayah selatan Myanmar danThailand, hingga Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan
- Psittinus cyanurus abbotti : terdapat di Pulau Simeulue (Aceh) dan Siumat, yang terletak di wilayah baratlaut Sumatera.
- Psittinus cyanurus pontius : hanya dijumpai di Kepulawaun Mentawai, Sumatera Barat.
Habitatnya di hutan dataran rendah, yang secara umum terletak di bawah 700 m, dengan karakter hutan seperti hutan terbuka, ladang dan perkebunan, hutan bakau, bahkan sering terlihat di perkebunan kelapa atau kelapa sawit. Mereka sering terlihat dalam kelompok kecil yang terdiri atas sekitar 20 ekor. Makanannya berupa biji-bijian, buah-buah manis, bunga, dan nektar. Jadi, mirip sekali dengan makanan burung serindit.
Perawatan harian nuri tanau
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Burung nuri tanau memiliki karakter yang hampir sama dengan serindit, tapi tidak memiliki kebiasaan menggantung terbalik. Karakternya tenang, bahkan cenderung pemalu, apalagi jika diperoleh dari hasil tangkapan hutan / burung bakalan.
Tetapi dengan perawatan rutin, terutama sering memandikannya, lama-lama burung ini mudah menjadi jinak, bahkan mau mengambil pakan dari tangan kita. Proses penjinakan sangat penting agar burung cepat bunyi dan rajin bunyi (gacor).
Nuri tanau sangat rentan terhadap cuaca / suhu yang dingin dan sering sekali terkena infeksi. Karena itu, sangkar harus rajin dibersihkan untuk mencegah perkembangbiakan jamur, bakteri, tungau, kutu, dan parasit lainnya. Setiap minggu, sangkar perlu disemprot dengan desinfektan khusus burung, seperti FreshAves untuk memastikan tidak ada lagi bakteri ataupun tungau yang menginfeksi burung Anda.
Mengingat burung ini sangat menyukai mandi, jadi jangan lupa untuk menyediakan bak mandi di dalam sangkarnya.
Makanan yang bisa diberikan cukup beragam. Anda bisa memberinya pakan kenari atau pakan lovebird, lengkap dengan biji kwacinya, Sediakan pula jagung rebus dan sayuran seperti wortel, seledri, kacang polong, dan buah-buahan seperti apel, pir, jeruk, pisang dan juga kacang-kacangan.
Penggemar nuri tanau atau serindit gajah di Malaysia kerap memberikan petai agar burung lebih rajin berbunyi. Di alam liar, nuri tanau memang dikenal menyukai petai, sebagaimana sebagian kicaumania Indonesia yang juga sangat menyukai petai dalam santapannya (he.. he.. he.. ). Namun karena harga petai saat ini sedang naik, tentu perlu difikirkan apakah perlu memberikannya kepada nuri tanau. Selain petai, Anda juga bisa memberinya petai cina atau lamtoro (Leucaena leucocephala).
Suara burung nuri tanau
Seperti dijelaskan di awal tulisan, suara burung nuri tanau seperti perpaduan antara suara parkit dan serindit. Jika penasaran, silakan dengar kicauan nuri tanau dalam tayangan video berikut.
- Video suara nuri tanau jantan
- Video suara nuri tanau betina
Burung tanau memang rentan stres. Jika stres, atau menjelang masa mabung, dia akan lebih banyak berdiam diri. Untuk mengatasinya, Anda bisa memancingnya dengan memutarkan suara burung sejenis. Di bawah ini, Anda bisa mengunduh suara burung nuri tanau untuk memancing burung yang malas bunyi.
Penangkaran burung nuri tanau
Perlu diketahui, nuri tanau termasuk kini dalam status Near Threatened / NT atau Hampir Terancam. Selain itu, perdagangan satwa ini sudah diatur dalam Appendix II. Jadi peredaran burung nuri tanau sangat dibatasi, meski dalam praktiknya masih marak diperdagangkan di perbatasan Indonesia – Malaysia.
Om Kicau lebih menganjurkan untuk menangkarnya, terutama yang memiliki burung jantan dan betina nuri tanau. Penangkaran adalah salah satu alternatif dalam menyeimbangkan kondisi burung yang terancam punah.
Prinsip penangkaran nuri tanau sebenarnya hampir sama dengan penangkaran burung serindit (cek artikel penangkaran serindit di sini). Untuk calon induk betina, sebaiknya pilihlah burung yang berumur minimal 8 bulan. Sedangkan untuk burung jantan minimal berumur 1 tahun.
Kandang yang digunakan sebaiknya berukuran luas, misalnya kandang aviary. Kotak sarang bisa menggunakan gelodok seperti yang digunakan dalam penangkaran lovebird, atau bisa juga menggunakan buah kelapa yang dilubangi seperti dalam gambar di bawah ini :
Di alam liar, masa perkembangbiakan nuri tanau tergantung dari musim kawin, dan itu berbeda-beda menurut wilayah persebarannya. Di Malaysia, misalnya, musim kawin biasanya dimulai sejak Februari hingga Mei,sedangkan di Indonesia Juni – September.
Tetapi dalam kandang penangkaran, burung bisa kawin kapan saja, sepanjang birahi kedua indukan berada dalam kondisi optimal. Nah, untuk mengkondisikan kedua indukan agar birahinya selalu optimal, Anda bisa menggunakan suplemen khusus penangkaran yaitu BirdMature.
Jangan lupa pula menyediakan batang kayu lunak untuk digigiti atau dikunyah burung. Selain bisa mengatasi stres, perilaku ini efektif untuk memperlambat pertumbuhan paruhnya.
Induk betina bertelur sebanyak 2-3 butir dan akan dieraminya selama 23 hari. Pengeraman hanya dilakukan induk betina, sedangkan induk jantan bertugas menjaga dan memberi makanan kepada pasangannya selama mengerami telur-telurnya.
Selama masa berkembang biak, induk betina biasanya cenderung agresif dalam menjaga sarang dan wilayahnya. Jadi, jika menangkarkan mereka dalam jumlah yang banyak (koloni), pastikan sarang mereka agak berjauhan.
Anakan yang menetas bisa dipanen pada umur 1-2 minggu, atau tetap dibiarkan saja dalam perawatan kedua induknya. Biasanya, nuri tanau muda akan meninggalkan sarang setelah berumur 35 – 36 hari.
—