Kakatua goffin atau tanimbar corella (Cacatua goffiniana) merupakan burung paruh bengkok asli Indonesia. Spesies ini bahkan merupakan burung endemik di Kepulauan Tanimbar (termasuk Pulau Yamdena), Pulau Larat, dan Kepulauan Kai, semuanya di Provinsi Maluku.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kecerdasannya luar biasa, sehingga mengundang minat sejumlah ilmuwan untuk menelitinya. Nah, uji kecerdasan pun dilakukan tim peneliti gabungan dari Universitas Oxford, Universitas Wina, dan Mac Planck Institue, dengan memberi serangkaian kunci untuk membuka puzzle mekanik yang cukup kompleks. Nyatanya, kakatua goffin mampu melakukannya.
Kakatua goffin memiliki bulu-bulu berwarna putih, kekang merah jambu, penutup telinga semu kekuningan. Adapun dada dan tubuh bagian bawah berbasuh merah muda. Bulu terbang di bagian bawah dan bulu ekor berwarna kekuningan. Paruh abu-abu atau putih.
Pada burung jantan, mata berwarna cokelat atau hitam. Tetapi pada burung betina, mata berwarna merah. Ini bisa dijadikan cara efektif untuk membedakan jenis kelaminnya.
Burung ini memikiki suara parau, namun mampu memekik keras. Panjang tubuhnya sekitar 31 – 32 cm (diukur dari kepala hingga ekor), dengan bobot badan rata-rata 350 gram. Inilah spesies terkecil dari semua keluarga Cacatuidae.
Meski sudah ditetapkan sebagai burung dilindungi, faktanya kakatua goffin masih diperdagangkan secara bebas di Indonesia, termasuk di media online. Beberapa waktu lalu, polisi menangkap pemilik blog di Jakarta yang menjual burung ini secara online.
Jika Anda menangkarnya, setelah mendapatkan izin penangkaran dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di provinsi masing-masing, tentu tidak masalah untuk memperdagangkannya. Anda pun bisa memelihara kakatua goffin hasil penangkaran yang sudah memiliki izin BKSDA. Bahkan bisa dijadikan kawan bermain di rumah, karena burung ini memang sangat cerdas.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jumlah kakatua goffin yang ada dalam kandang penangkaran konon melebihi populasinya di alam liar yang terus menipis, dan kini berada dalam status Threatened (Terancam).
Uji kecerdasan kakatua goffin
Para ilmuwan di Barat sudah beberapa kali meneliti kecerdasan kakatua goffin. Om Kicau juga sudah pernah menurunkan hasil penelitian para ilmuwan di Universitas Wina, yang menguji kemampuan kakatua goffin dalam membuat peralatannya sendiri (lihat arsipnya di sini).
Belum lama ini, tim peneliti gabungan dari Universitas Oxford, Universitas Wina, dan Mac Planck Institue, memberikan ujian yang lebih kompkles, dengan menyediakan serangkaian kunci bagi kakatua goffin untuk membuka puzzle mekanik yang cukup kompleks. Nyatanya, kakatua goffin mampu melakukannya. Peneliti menggunakan 10 ekor kakatua goffin sebagai sampelnya, agar error sampling bisa ditekan sekecil mungkin.
Dalam penelitian yang dipimpin Alex Kacelnik dan Alice Auersperg, tim peneliti membuat sebuah kotak yang dilengkapi lima kunci yang berurutan. Kunci-kunci ini digunakan untuk mengunci makanan burung (sejenis kacang) yang tersimpan dalam kotak, dengan pintu yang terbuat dari plastik bening. Dengan demikian, setiap burung bisa melihat apa isi di dalam kotak tersebut.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal terbuka PLoS ONE menunjukkan, setiap ekor kakatua goffin ini mampu mengetahui letak kunci, bahkan sanggup membukanya secara berurutan dengan cepat. Mereka jarang sekali melakukan kesalahan yang sama, seperti dalam gambar berikut:
Sebagian besar burung juga berhasil memecahkannya setelah mengamati kakatua lainnya. Tetapi, salah satu kakatua yang bernama Pipin berhasil memecahkannya dalam waktu 2 jam tanpa bantuan sama sekali.
Para ilmuwan juga menguji kakatua goffin dengan mengubah urutan kunci. Hasilnya? Mereka juga berhasil melakukannya, mesk urutan kunci sudah diubah dan tidak terpengaruh oleh urutan sebelumnya.
Tidak heran jika para peneliti menyimpulkan, kakatua goffin memiliki kemampuan untuk memecahkan setiap masalah dengan inovasi yang mereka miliki. Meski penelitian ini tidak membuktikan kakatua goffin mengerti struktur fisik seperti halnya manusia, setidaknya burung ini mampu memahami hubungan antara dua fisik.
Berikut ini video menarik mengenai penelitian kecerdasan kakatua goffin tersebut:
Semoga menambah pengetahuan kita bersama.
—