Parkit sudah lama dikenal para penggemar burung di Tanah Air. Para pelomba sering memelihara burung paruh bengkok kategori mini ini sebagai masteran untuk berbagai jenis burung kicauan. Bahkan di wilayah Jabodetabek ada beberapa event organizer (EO) lomba burung yang membuka kelas parkit. Tidak sedikit pula yang memeliharanya sebagai burung hias, termasuk dilatih untuk memainkan berbagai gerakan akrobatik. Parkit kini telah menjelma sebagai burung multiguna.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Menurut Rudy Pelung, salah seorang penangkar dan penjinak parkit di Jakarta Timur, burung parkit bisa dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe Amerika dan tipe Inggris. Parkit tipe Inggris memiliki postur tubuh lebih besar, bagian muka yang juga lebih besar, serta bulu-bulu lebih tebal.
Adapun tipe Amerika memiliki postur tubuh lebih kecil, bulu-bulunya biasa tapi dengan aneka warna. Tipe inilah yang lebih dikenal di Indonesia. Warna dasar bulunya adalah blue dan green. Sedangkan warna hasil mutasi antara lain cobalt, olivegreen, lightgreen, sky blue, violet, lutino dan sebagainya.
“Apapun warnanya, kini memelihara parkit jinak dan terlatih sudah jadi tren di kalangan penggemarnya,” ungkap Rudy, ketika ditemui di kediamannya Jl. H. Dogol No. 86A (Warnet Sabrina), Pondok Bambu, Duren Sawit Jakarta Timur.
Harga parkit yang sudah terlatih saat ini sekitar Rp 1,7 juta – Rp 2,5 juta, tergantung dari tingkat kecerdasan burung itu sendiri. Makin cerdas burung, makin banyak materi yang bisa diajarkan kepada parkit, sekaligus bisa melakukan lebih banyak gerakan akrobatik.
Hal inilah yang menjadi nilai lebih burung parkit, karena burung ini juga bisa berinteraksi langsung dengan pemiliknya, sehingga bisa dijadikan teman atau penghibur di rumah.
“Parkit dapat dijadikan teman bermain untuk anak-anak maupun orang dewasa. Bahkan memelihara burung parkit juga memiliki makna edukatif. Hal ini terbukti setiap kali saya menggelar pameran atau kontes, selalu dipenuhi anak-anak dan orang dewasa,” kata Rudy Pelung.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dengan memelihara burung parkit, anak-anak bisa belajar melatih, mengasuh, maupun mendisplinkan burung agar menjadi pintar. Anak-anak juga bisa membina persahabatan dengan burung parkit.
Parkit juga tidak membutuhkan ruangan yang terlalu luas untuk penempatan sangkarnya. Sebab sangkar ukuran kecil pun bisa ditempatkan di mana saja, termasuk di dalam rumah.
Melihat seabrek potensinya sebagai satwa piaraan di rumah, Rudy Pelung Bird Farm kini tak hanya sekadar menangkar parkit. Dia juga mengembangkan usaha penjinakan dan pelatihan, sehingga konsumen bisa memperoleh burung yang sudah jinak dan terlatih.
Selain itu, dia terus memasyarakatkan parkit melalui komunitas yang dibentuknya, yaitu Indonesian Parakeet Society, yang kini sudah memiliki anggota cukup banyak di seluruh Indonesia.
“Harganya relatif terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Asalkan rajin dan tekun melatihnya, terutama sejak anakan, parkit bisa jadi teman sekaligus mainan keluarga di rumah,” tandasnya. (d’one)
—
Rudy Pelung Bird Farm
Jl. H. Dogol No 86A (Warnet Sabrina), Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Kontak: 0813 863 999 13/ 0818 136 248 / 9481 5388 / Pin BB 25C9927D
—
—