Salah satu faktor utama dalam perawatan burung kicauan adalah pemberian pakan yang tepat, dengan kandungan nutrisi sesuai dengan kebutuhan burung. Voer dianggap pakan yang praktis, karena mengandung sebagian besar kebutuhan nutrisi inti seperti energi metabolisme (kalori), protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, serta beberapa jenis vitamin dan mineral.
Voer yang biasa dijual di pasaran memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Bahkan seringkali dalam kemasannya tak tercantum komposisi gizinya. Untuk meningkatkan nilai gizi voer, Anda bisa memodifikasi voer yang ada di pasaran sebelum diberikan kepada burung piaraan atau burung dalam penangkaran.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selama ini, sobat kicaumania selalu mengandalkan voer yang ada di pasaran. Tetapi, berapa kandungan nutrisi yang ada dalam pakan tersebut, kita tidak bisa mengetahui secara persis, meski beberapa pabrikan besar sudah mencantumkan komposisi gizinya. Sebab kita memang tidak tahu persis proses pembuatannya.
Bahkan tidak sedikit voer yang dalam kemasannya tak menyebutkan komposisi gizinya. Akibatnya, kita tidak tahu apakah voer yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan minimum gizi yang diperlukan burung.
Hal inilah yang membuat kicaumania asal Singapura, Jeffrey Low, memilih membuat sendiri voer untuk murai batu-murai batu piaraan dan penangkarannya. Ini sekaligus sebagai sbentuk kekhawatiran Om Jeffrey terhadap banyaknya jenis voer yang beredar di pasaran yang tidak mencantumkan kandungan nurisi dan bahan baku yang digunakannya.
Dengan membuat sendiri voer untuk murai batunya, dia berharap nilai gizi yang terkandung dalam pakan tersebut mampu memenuhi kebutuhan gizi minimum.
Anda pun bisa meniru langkah Om Jeffrey. Om Kicau akan memandu Anda dalam praktik pembuatan voer secara sederhana, khususnya untuk burung pemakan serangga seperti murai batu, kacer, dan cendet. Bahan dasar yang digunakan adalah voer yang bisa dibeli di pasaran, kemudian dimodifikasi dengan bahan lain untuk memperkaya kandungan gizi,
Bahan baku pembuatan voer
Berikut ini bahan baku dan takaran yang digunakan untuk pembuatan voer. Kalau ingin membuat dalam jumlah lebih banyak, takaran bisa disesuaikan:
- Voer kering sebagai bahan dasar ( 350 gram )
- Ikan sarden kalengan yang memiliki kandungan garam rendah ( 200 – 300 gram )
- Daging sapi tanpa lemak atau bisa juga menggunakan daging giling ( 100 – 150 gram )
- Telur ayam sebanyak 5 butir.
Peralatan yang dibutuhkan:
- Blender
- Panci tekan atau boiler
- Kain kasa atau handuk
- Alat pencetak voer
- Beberapa wadah seperti wajan, mangkuk, saringan, dsb.
Proses pembuatan voer
1. Menghaluskan bahan dasar ( voer )
Bahan dasar yang digunakan adalah voer yang biasa dijual di pasaran. Voer perlu dihaluskan dulu dengan cara digiling dengan blender, agar menjadi halus. Giling voer yang masih berbentuk kasar hingga menjadi butiran lembut.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
2. Membersihkan ikan sarden dari sisa garam.
Bahan yang kita gunakan berikutnya adalah sarden kalengan. Pilihlah sarden yang rendah garam (low sodium).
Setelah kaleng dibuka, ikan sarden dicuci bersih untuk membuang bumbu dan sisa garam yang menempel. Setelah itu tiriskan hingga kering.
3. Membersihkan daging dari lemak dan air.
Rendam cincangan daging sapi dalam air hangat selama 30 menit, untuk melepaskan kandungan lemak yang tersisa.
Setelah itu simpan di atas kain atau handuk untuk menghilangkan kelembaban, dengan menyerap sisa kandungan air dan lemak yang masih terdapat pada daging tersebut. Selanjutnya, cincangan daging diblender hingga halus, lalu disimpan dalam mangkuk untuk digunakan pada tahap selanjutnya..
4. Mencampur semua bahan
Kini saatnya mencampur semua bahan tersebut, lalu diaduk hingga bercampur rata. Untuk pencampuran bahan-bahan tersebut, Anda bisa menggunakan sendok, atau boleh juga menggunakan untuk mencampurkanna secara manual atau bisa dengan menggilingnya menggunakan blender agar hasinyal lebih merata.
5. Menyiapkan kuning telur
Telur ayam yang digunakan hanya bagian kuning telurnya saja. Masukkan kuning telur ke dalam wadah atau mangkuk, sedangkan bagian putihnya bisa anda konsumsi sendiri, dan bagian kulit telur atau cangkang bisa dimanfaatkan untuk menambah kalsium pada pakan burung (caranya bisa diihat di sini).
6. Mencampur kuning telur dalam adonan
Campurkan kuning telur ke dalam adonan yang sudah dibuat hingga bercampur rata. Pada tahapan ini, Anda bisa mencampurkan adonan ini dengan tambahan madu sebanyak 2-3 sendok teh, atau bisa juga ditambah tepung jangkrik yang cara pembuatannya sudah dikupas di sini.
7. Pencetakan dan pengeringan
Proses berikutnya adalah memasukkan adonan yang sudah mengental tersebut ke dalam mesin pencetak voer. agar didapatkan hasil butiran-butiran padat sehingga lebih mudah dikonsumsi oleh burung peliharaan kita.
Setelah itu, voer yang sudah jadi kita keringkan untuk menghilangkan sisa-sisa air dengan menggunakan panci tekan atau boiler pada suhu yang rendah ( api yang kecil ).
Dengan pengeringan ini, maka voer akan menjadi lebih tahan lama dan anti-jamur, selain itu bisa digunakan untuk jangka waktu yang cukup lama.
Pemberian voer buatan ini bisa diberikan pada burung pemakan serangga seperti murai batu, kacer, ciblek, tledekan, pentet, dan sebagainya. Dalam penerapannya, Anda juga bisa mencampurkannya dengan bahan-bahan lain yang sesuai dengan selera Anda, misalnyarumput laut atau bahan lain yang menurut Anda baik bagi burung.
Biasanya burung kicauan seperti murai batu dan kacer sangat sensitif terhadap perubahan pakan yang diberikan. Perubahan pakan secara tiba-tiba bisa menyebabkan burung mengalami gangguan pencernaan dan yang paling parah mengalami mabung lebih awal atau mabung stres.
Karena itu, pemberian pakan baru harus diilakukan dengan cara yang bertahap misalnya dengan mencampur dahulu voer ini dengan voer yang biasa diberikan kepada mereka, dengan perbandingan 1:3, lalu ditingkatkan menjadi 2:2, 3:1, sampai akhirnya burung bisa diberi voer buatan ini secara full.
Perlu dicatat pula, pemberian voer buatan ini tidak berarti burung akan menjadi gacor atau lebih rajin setelah mengkonsumsinya. Penggantian pakan ini semata-mata agar burung tak kekurangan nutrisi. Lebih baik lagi jika diberikan kepada burung-burung yang ada dalam kandang penangkaran.
Jadi, untuk menggacirkan burung, ada beberapa faktor lain yang sangat menentukan, misaknya setelan extra fooding (EF), perawatan harian, serta pemberian multivitamin yang tepat.
—