Murai batu ekor panjang memang memiliki penampilan eksotik. Ketika burung bergerak, ekornya akan melambai-lambai secara elegan. Namun memiliki murai batu ekor panjang juga memuncukan berbagai persoalan tersendiri, sehingga ada beberapa hal yang sedikit berbeda dalam perawatannya. Apa saja sih permasalahan umum atau kerap terjadi dalam pemeliharaan murai batu ekor panjang?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Berikut ini beberapa permasalahan yang sering dialami oleh para pemilik murai batu ekor panjang, disertai kemungkinan penyebabnya, sehingga dapat segera diambil langkah atau tindakan antisipatif.
1. Munculnya sobekan, bercak, atau garis pada bulu ekor
Bulu ekor yang menunjukkan kelainan seperti sobek, terdapat bercak atau garis melintang merupakan pertanda bahwa burung mengalami kekurangan nutrisi (malnutrisi), terutama ketika burung memasuki masa mabung.
Kondisi seperti itu biasa disebut sebagai garis stres. Om Kicau pernah menjelaskan secara detail masalah garis stres di sini.
2. Bulu ekor menjadi keriting
Bulu ekor murai batu yang berombak atau keriting biasanya terjadi akibat pemberian pakan yang tidak tepat. Misalnya perubahan jenis / merek voer secara mendadak. Tetapi hal ini bukan hanya dijumpai pada murai batu ekor panjang saja. Sebab murai batu ekor pendek pun bisa mengalami problem serupa.
Karena itu, penggantian jenis voer hendaknya dilakukan secara bertahap. Misalnya 1 bagian voer baru dicampur dengan 3 bagian voer lama. Sekitar 4-7 hari kemudian, komposisinya diubah menjadi 2:2. Selang berikutnya menjadi 3:1, sampai akhirnya 4:0 alias semuanya merupakan voer baru.
Bulu ekor juga bisa menjadi keriting, jika sangkar yang digunakan terlalu sempit sehingga membuat bulu ekornya sering berada dalam posisi terpepet jeruji, tembok, atau media lain di dalam kandang / sangkar. Karena itu, konsekuensi memiliki MB ekor panjang adalah menyediakan sangkar / kandang berukuran besar, sehingga bulu ekor bisa leluasa terjuntai ke arah manapun.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
3. Bulu ekor menggunting (seperti gunting)
Bulu ekor yang membentuk seperti gunting biasanya disebabkan oleh adanya bulu ekor yang lebih pendek tumbuh di antara sepasang bulu ekor yang paling panjang pada masa pertumbuhannya. Hal ini menyebabkan bulu pendek terangkat dan mengubah arah pertumbuhan dari bulu yang panjang tersebut, sehingga membentuk seperti gunting.
Hal ini biasanya terjadi akibat burung sering memainkan ekornya saat mabung, terutama ketika bulu ekor belum sepenuhnya tumbuh ( hampir beres mabung ). Banyak pemilik MB ekor panjang yang merasa burungnya sudah beres mabung dan langsung dilombakan.
Kemungkinan lain adalah kondisi lingkungan di sekitar sangkar yang kurang lembab. Hal ini menyebabkan munculnya ekor gunting tersebut. Bisa juga karena sangkarnya terlalu kecil, sehingga menghambat pertumbuhan bulu ekor secara normal dan akhirnya menjadi menggunting.
4. Pertumbuhan bulu terpanjang tidak normal.
Pertumbuhan dua bulu paling panjang dari ekor murai batu juga kerap terganggu oleh munculnya tungau bulu maupun pakan yang tidak tepat. Akibatnya, pertumbuhan salah satu bulu terpanjang tersebut menghadap ke atas, sedangkan bulu terpanjang lainnya justru menghadap ke bawah.
Selain masalah gangguan tungau bulu dan pakan yang tidak tepat, pertumbuhan bulu terpanjang yang tidak normal juga bisa disebabkan oleh kondisi sangkar / kandang yang kurang lembab alias terlalu kering.
5. Bulu ekor panjang yang tidak tumbuh lagi.
Salah satu bulu ekor terpanjang juga bisa menghilang secara permanen. Hal ini biasanya disebabkan burung sering mencabuti bulu ekornya, terutama ketika mengalami gangguan kesehatan yang membuatnya gatal-gatal dan / atau stres.
Bahkan, ada juga pemilik murai batu yang memaksa mencabuti bulu ekornya pada waktu burung ngurak tidak total. Karena terlalu lama menunggu rontoknya bulu ekor, ia nekat mencabutinya dan ternyata merusak lubang tumbuhnya tunas bulu, sehingga bulu tidak tumbuh lagi.
Dari beberapa kasus di atas, sangatlah penting dalam memberikan kandang / sangkar yang memungkinkan bulu ekornya leluasa bergerak ke segala arah, menjaga kualitas pakan, perawatan harian dan perawatan masa mabung.
Beberapa kasus memang bisa diatasi relatif mudah, terutama setelah burung mengalami masa mabung berikutnya. Tetapi ada juga yang membutuhkan perhatian dan penanganan lebih lanjut.
Untuk itulah, para murai mania perlu memiliki pengetahuan tentang kesehatan bulu dan perawatan bulu, agar terhindar dari permasalahan yang menyertainya, khususnya pada murai batu ekor panjang.
Om Kicau sudah menurunkan beberapa artikel terkait perawatan bulu, yang semoga bisa bermanfaat dan menjadi panduan dalam perawatannya.
Artikel yang berkaitan dengan perawatan bulu antara lain:
- Mengetahui penyebab kerusakan bulu pada burung kicauan
- Mencari penyebab mabung menjadi lebih lama
- Mencegah munculnya penyakit kista bulu pada burung kicauan
- Memahami apa itu mabung stress dan mabung tahunan
- Garis Stress pada burung pertanda burung kekurangan gizi
- Bagaimana mengatas ekor murai yang rusak
—