Memelihara burung cucak hijau memang banyak tantangan dan pantangannya. Para pemain cucak hijau pun mengakui, ada beberapa faktor yang harus dihindari kalau ingin bermain di kelas ini. Kali ini, Om Kicau ingin mengangkat beberapa problem cucak hijau dan cara mengatasinya berdasarkan pengalaman Om Rusdy Bintaro. Ijo mania yang satu ini dikenal sukses mengorbitkan beberapa cucak hijau jawara, setidaknya di Blok Barat, seperti Mezzo, Obama, Prahara, Kharisma, dan Lokomotif.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Berikut ini beberapa problem yang kerap dialami cucak hijau dan cara mengatasinya berdasarkan pengalaman Om Rusdy Bintaro :
1. Cucak hijau mudah birahi
Cucak hijau termasuk salah satu jenis burung kicauan yang mudah sekali birahi. Dengan kata lain, birahinya tidak stabil. Om Kicau juga pernah membahas masalah ini dalam artikel Mengatur kondisi birahi cucak hijau.
Problem mudah birahi ini pula yang menyebabkan prestasi seekor cucak hijau di arena sering mengalami pasang surut (cek artikelnya di sini). Tetapi, justru hal ini yang membuat kelas cucak hijau makin dinamis dan paling diminati (setelah murai batu dan lovebird).
Jika cucak hijau mudah birahi, hal ini bukan hanya semata dipengaruhi oleh extra fooding (EF), tetapi sudah menjadi karakter dasar dari cucak hijau itu sendiri. Mendengar suara burung sejenis, atau burung lain seperti anis merah, kacer, dan cucak jenggot, cucak hijau mudah sekali naik birahi.
Ketika birahinya meningkat di lapangan, maka kinerja burung menjadi kurang maksimal. Bahkan, dalam beberapa kasus, irama lagu dan tonjolannya sering tidak keluar.
Karena itu, banyak pemain cucak hijau yang pantang memelihara gaconya berdekatan dengan anis merah dan kacer. Suara kedua burung itu, jika sampai terdengar cucak hijau, akan membuatnya langsung birahi.
Beberapa individu cucak hijau juga mudah birahi ketika mendengar cucak jenggot dan burung gereja. “Kalau sudah terkena birahi, maka akan sulit untuk mengkondisikannya lagi. Butuh waktu lama, minimal dua minggu, untuk membuat birahinya kembali normal” kata Om Rusdy.
Anis merah, kacer, dan cucak jenggot termasuk burung dengan volume suara relatif keras dan itu mudah sekali membangkitkan birahi cucak hijau. Tidak heran jika sebagian besar pemain cucak hijau beranggapan, kalau mau main cucak hijau, sebaiknya dijauhkan dari burung-burung tersebut. “Jangankan anis merah, kacer, dan cucak jenggot, burung gereja saja bisa bikin cucak hijau birahi,” kata Om Rusdy.
Lantas, apakah kita tidak boleh memelihara dua ekor atau lebih cucak hijau dalam satu rumah? Pertanyaan ini sebenarnya sama dengan: apakah kita boleh memelihara cucak hijau dalam satu rumah bersama anis merah, kacer, dan cucak jenggot.
Kalau sekadar burung rumahan, tentu tidak masalah. Tetapi jika cucak hijau Anda benar-benar disiapkan sebagai burung lomba, untuk menghasilkan uang hadiah dan / atau pride bagi pemiliknya, tentu diperlukan trik tersendiri.
Om Rusdy mengatakan, boleh saja memelihara dua ekor atau lebih cucak hijau dalam satu rumah. Namun harus dipastikan satu sama lain tidak bisa mendengar ocehannya secara jelas. Saat menjemur dan dianginkan, misalnya, sesama cucak hijau harus saling dijauhkan.
Berdasarkan pengalamannya selama ini, Om Rusdy yang memiliki beberapa ekor cucak hijau jawara memilih tidak menempatkannya dalam satu rumah, terutama pada siang hari.
“Kalau siang burung dijemur dan diistirahatkan, saya menempatkannya secara berpencar, dengan cara menitipkanya di rumah-rumah tetangga. Menjelang malam hari, burung-burung saya ambil kembali. Kalau malam, tidak masalah burung ditempatkan dalam satu rumah, bahkan dalam satu ruangan sekalipun. Yang penting burung jangan saling melihat di siang hari. Kalau malam kan waktunya istirahat,” jelasnya.
2. Problem setelah mabung
Problem lain yang sering terjadi pada cucak hijau adalah mengembalikan penampilannya setelah mabung. Seperti diketahui, proses mabung pada sebagian besar cucak hijau terjadi secara nyulam. Masa nyulam ini menyita waktu cukup lama, bisa 2 – 3 bulan.
Burung yang mengalami masa nyulam terlalu lama juga seringkali sulit tampil kembali di lapangan. Bagaimana mengatasinya?
Om Rusdy menyarankan agar kita bersabar menunggu bulu-bulu burung ambrol total. Ini memang membutuhkan waktu lama juga. Sebab, setelah bulu-bulunya tumbuh dan sudah rapi, diperlukan waktu sekitar 2 bulan untuk mengkondisikannya agar siap ditampilkan di lapangan.
“Lebih repot lagi kalau nyulamnya tidak beraturan. Satu-satunya cara agar cucak hijau lebih cepat ambrol, ya burung harus diturunkan total ke lapangan terus-menerus,” jelas Om Rusdy.
Untuk mempercepat proses mabung secara sempurna, sebenarnya hal ini bisa dilakukan melalui terapi tersendiri, dan idealnya dilakukan ketika burung menunjukkan tanda-tanda mau mabung. Pada saat itulah, Anda bisa memberikan burung suplemen BirdMolt-Pre, yang antara lain berfungsi untuk menuntaskan rontok bulu pada masa ngurak.
Jika bulu-bulu baru mulai tumbuh, penggunaan BirdMolt-Pre dihentikan, dan digantikan dengan BirdMolt-Post. Suplemen kedua ini berfungsi mempercepat pertumbuhan bulu baru, membuat bulu baru tumbuh secara rapi dan mengkilap.
Baik BirdMolt-Pre maupun BirdMolt-Post mempunyai kandungan inti berbagai jenis vitamin dan mineral esensial, serta nutrisi lain yang diperlukan burung selama mabung. Fungsi lain kedua produk ini adalah membuat burung relatif tetap fit dan mencegah stres, sehingga selesai mabung bisa segera dikondisikan ke penampilan terbaiknya.
3. Kasus gagal bulu
Menurut Om Rusdy, dalam beberapa kasus, cucak hijau juga bisa mengalami apa yang disebutnya sebagai “gagal bulu”. Yang dimaksud gagal bulu adalah bulu tumbuh nyulam tapi pertumbuhan bulunya terhambat atau seperti macet di tengah.
“Jadi bulu baru sebenarnya numbuh keluar, tapi bantet. Pertumbuhan bulu tidak normal, seperti tersendat-sendat. Ini memakan waktu lama, burung juga tidak bisa maksimal,” kata Om Rusdy yang tinggal di kawasan Bintaro itu.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Gagal bulu biasanya lebih fatal dan lebih parah daripada nyulam. Kalau nyulam, burung masih bisa dimaksimalkan. Sedangkan cucak hijau yang terkena gagal bulu butuh waktu lama untuk kembali ke top form.
Sudah beberapa kali burung orbitannya mengalami kasus seperti ini. Solusinya, ya harus sering diadu ke lapangan agar burung menjadi mabung dan rontok secara alami. Karena hanya dengan cara sering diadu ke lapangan, maka percepatan mabung segera teratasi.
Melalui tangan dinginnya inilah, Om Rusdy mampu memoles beberapa cucak hijaunya menjadi jawara di berbagai even nasional.
4. Mudah stres akibat perjalanan jauh
Cucak hijau (juga anis merah) dikenal sebagai burung kicauan yang paling rentan stres akibat perjalanan / transportasi, terutama jika jarak tempuh antara lokasi awal dan lokasi tujuan cukup jauh. Karena itu, diperlukan kehati-hatian saat membawa burung yang baru dibeli dan hendak dibawa pulang ke rumah, maupun ketika mengantar burung ke lokasi lomba atau dalam perjalanan pulang kembali ke rumah.
Perjalanan malam, misalnya, bukan hanya mudah membuat cucak hijau stres, tetapi juga beberapa bulunya rontok secara mendadak. Rontok bulu secara mendadak sebenarnya merupakan salah satu ciri khas burung-burung dari keluarga leafbird, atau Chloropsidae, seperti cucak hijau, cucak hijau kepala kuning, cucak ranting, cucak biru, dan sebagainya.
Di alam liar pun, ketika burung dari keluarga leafbird merasa terancam oleh keberadaan hewan predator, mereka mudah stres dan akan merontokkan beberapa helai bulunya. Jadi ketika Anda menjumpai beberapa bulu cucak hijau rontok, padahal masa mabung masih lama, bisa dipastikan burung mengalami stres. Tinggal dicari apa penyebab stres itu.
Jika beberapa helai bulu rontok selama dalam perjalanan, maka penyebab stres adalah akibat perjalanan jauh, terutama di malam hari. Disarankan, jika membawa cucak hijau menggunakan mobil di malam hari, maka lampu kecil di dalam mobil perlu dinyalakan agar burung tidak mudah stres.
Untuk lebih amannya, tiga hari berturut-turut sebelum menempuh perjalanan jauh, cucak hijau diberi multivitamin seperti BirdVit, untuk menekan potensi stres yang mungkin bisa terjadi selama dalam perjalanan. (d’one)
—