Memelihara burung tidak terlepas dari risiko burung kabur dari sangkarnya. Penyebabnya bisa kecerobohan dan kelengahan kita saat membuka pintu sangkar, terutama waktu mengganti pakan dan air minum. Bisa juga akibat sangkar terjatuh sehingga mendesak pintu terbuka, dan burung pun kabur. Atau, karena ada beberapa kerusakan pada jeruji sangkar yang tak segera dibenahi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kalau burung yang lepas berharga mahal, atau minimal punya kenangan tersendiri bagi Anda, wah… nyeselnya terkadang melebihi rasa sesal saat ditinggal pacar (he.. he..).
Ada beberapa cara untuk menangkap kembali burung yang lepas. Selain menggunakan sangkar jebakan seperti pernah ditulis Om Kicau beberapa waktu lalu (silakan cek di sini), kita juga bisa menggunakan metode lain berupa pemanfaatan getah.
Menangkap burung yang lepas memang gampang-gampang susah, meski burung masih berada di sekitar rumah. Tetapi dengan sedikit usaha, burung bisa kembali didapatkan, terutama jika burung sudah lama dipelihara di rumah Anda.
Cara yang biasa dilakukan antara lain menggunakan sprayer atau semprotan. Sprayer diisi air sabun, kemudian disemprot ke tubuh burung yang lepas.
Tujuannya agar sayapnya basah oleh air sabun, kemudian lengket, sehingga burung mengalami kesulitan untuk terbang. Dengan demikian, burung menjadi lebih mudah ditangkap. Tetapi cara seperti ini kurang dianjurkan, karena sangat dimungkinkan terkena mata burung.
Cara lain adalah menggunakan sangkar yang biasa digunakannya. Buka pintu sangkar lebar-lebar, kemudian diarahkan pada burung sambil melemparkan beberapa jangkrik hidup yang sudah dipotong kaki belakangnya ke dalam sangkar. Jika burung melihatnya, ia akan segera menghampiri sangkar dan masuk ke dalamnya. Saat itulah pintu sangkar secepatnya ditutup. Bisa juga membuat modifikasi, di mana tenggeran ketika diinjak kaki burung, maka pintu pun otomatis tertutup.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Detail mengenai kedua cara di atas sudah pernah dikupas Om Kicau di sini. Jika dicermati, kedua cara ini biasanya hanya bisa dilakukan apabila burung yang lepas masih berada dalam jangkauan. Misalnya di halaman rumah, atau sekitar rumah.
Lalu, bagaimana jika burung tersebut hinggap di pohon yang cukup tinggi ?
Solusinya adalah menggunakan kandang jebakan yang digantung di lokasi yang cukup strategis, dan bisa terlihat oleh burung. Anda juga bisa memasukkan umpan, yaitu burung sejenis, atau burung sejenis yang berbeda kelamin (bisa pinjam milik tetangga, he.. he..).
Jika Anda tidak memiliki kandang jebakan, cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan getah yang lengket atau pulut. Metode itulah yang akan kita bahas dalam artikel kali ini.
Membuat lem getah (pulut) untuk burung
Terdapat bermacam-cara tradisional mengenai pembuatan lem getah untuk menangkap burung yang lepas, terutama bahan alami yang digunakan, antara lain :
- Lem pulut dari getah pohon karet
- Lem pulut dari getah pohon nangka
- Lem pulut dari getah pohon benda
1. Membuat lem pulut dari getah pohon karet
Apabila daerah di sekitar Anda banyak terdapat tanaman / pohon karet, maka Anda bisa meminta izin pemilik atau penyadap untuk membeli sedikit getah karet. Tetapi karena daya rekatnya masih kurang, bahan ini perlu dicampur dengan oli bekas pakai. Cara membuatnya: getah karet hasil sadapan batang bohon karet direbus bersama oli bekas..
2. Membuat lem pulut dari getah pohon nangka
Pulut dari getah nangka termasuk paling banyak digunakan pada pemikat (pencari burung). Sebab, tanaman nangka memiliki wilayah persebaran paling merata di Indonesia, ketimbang tanaman karet yang merupakan tanaman khas perkebunan.
Sama seperti penyadapan getah karet, getah nangka bisa diambil dengan cara menorehkan pisau pada batang tanaman (lihat gambar di atas). Getah yang dikeluar ditampung dalam wadah.
Setelah terkumpul getah dalam jumlah cukup, Anda bisa merebusnya. Jika sudah mendidih, angkat getah dari kompor, selanjutnya didinginkan. Kelemahannya, daya rekat getah nangka relatif rendah, bahkan akan cepat meleleh jika terkena panas matahari dalam waktu cukup lama.
3. Membuat lem pulut dari getah pohon benda
Pohon benda, atau tekalong, atau terap, masih satu marga dengan nangka, yaitu genus Artocarpus) Buahnya mirip buah timbul atau kulur. Di berbagai daerah, pohon ini memiliki beberapa nama seperti kalam (Mentawai), torop (Karo), bakil (Melayu), tarok (Minangkabau), benda, teureup (Sunda), bendhå (Jawa), kokap (Madura) dan taéng (Makassar).
Dibandingkan dengan getah nangka, getah dari pohon benda memiliki beberapa kelebihan. Daya rekatnya lebih tinggi, dan bisa didaurulang setelah beberapa kali digunakan.
Sebagian pemikat membuat pulut dengan bahan campuran getah benda dan getah nangka / getah karet untuk hasil yang lebih tahan lama dan lebih kental. Namun getah benda juga bisa digunakan secara tunggal atau tidak dicampur dengan bahan lain.
Getah direbus untuk membuatnya lebih kental. Setelah itu didinginkan. Jika ingin dicampur dengan bahan lain seperti getah karet atau getah nangka, maka pencampuran dilakukan setelah proses perebusan selesai.
Apabila getah sudah lengket, maka bisa disimpan dalam wadah berisi air untuk mencegahnya menjadi kering sebelum digunakan.
Cara menggunakan lem getah / pulut
- Untuk menggunakan lem pulut dengan bahan seperti di atas, yang dibutuhkan adalah ranting kering atau sebilah bambu yang ukurannya disesuaikan.
- Ambil getah yang sudah dibuat, lalu tempel dan putar-putar ranting / bambu sehingga getah memenuhi setengah dari ranting / bambu tersebut.
- Letakkan ranting / bambu yang mengandung getah pada pohon atau lokasi yang strategis, di mana burung yang lepas masih terlihat. Dengan menggunakan beberapa ekor ulat hongkong, atau jangkrik, yang ditempel pada getah, tunggu sampai burung mau turun dan mencoba mengambil pakan tersebut.
- Jika burung sudah menempel, maka secepatnya diambil agar tak lepas lagi. Untuk membersihkan bekas lem pulutnya, Anda bisa menggunakan air bersih.
Perlu diperhatikan, menangkap burung lepas dengan menggunakan metode ini hanya bisa digunakan dan akan lebih efektif untuk burung berukuran kecil seperti kenari, robin, dan sejenisnya. Untuk burung berukuran lebih besar, tentu dibutuhkan lem pulut yang sangat banyak.
Adapun untuk menjaga burung stres akibat tertangkap tangan, maka burung harus segera dimanjakan dengan langsung memberikan beberapa pakan kesukaannya seperti jangkrik, kroto, atau ulat hongkong.
—