Masa mabung adalah masa menyakitkan bagi burung, termasuk burung kicauan. Selain kondisinya yang cepat lemah / mudah drop dan nggregesi, burung mabung juga terkuras cadangan proteinnya yang tersimpan dalam otot-ototnya. Apabila tidak diimbangi dengan pemberian pakan berprotein tinggi, burung akan terlihat makin kurus, serta drop fisik dan drop mental.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Persoalannya, burung memiliki jenis pakan yang tidak sama. Ada yang pemakan serangga, buah-buahan, dan biji-bijian. Karena itu, pemenuhan pakan berprotein tinggi pada burung mabung juga mesti memperhatikan jenis pakan utamanya.
Itu sebabnya, masa mabung merupakan waktu bagi burung untuk “cuti sejenak” dari berkicau dan aktivitas lain seperti dilombakan maupun diternakkan.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Bahkan, jika perlu, burung selama masa mabung harus dibuat drop terlebih dulu agar tidak rajin berkicau yang menyita banyak energi, agar proses mabung berjalan lebih lancar dan sempurna.
Pakan yang tepat harus diberikan agar burung bisa melewati masa mabungnya dengan lancar. Sebab burung membutuhkan stamina / energi ekstra untuk menjatuhkan / merontokkan bulu, kemudian untuk menumbuhkan bulu-bulu barunya.
Kandungan protein pada bulu-bulu burung diperkirakan mencapai 25 persen dari total protein yang ada di seluruh tubuh. Bahan utama dalam menumbuhkan bulu adalah asam amino, khususnya keratin, dan lipid (lemak). Burung akan makan lebih banyak dari pakan sehari-hari dan / atau mencari makanan tinggi protein dan lemak untuk memenuhi kedua kebutuhan nutrisi tersebut.
Lemak, sebagaimana karbohidrat, dibutuhkan sebagai cadangan energi. Jika tak digunakan, lemak memang menumpuk di bawah kulit atau permukaan organ tubuh lainnya. Tetapi pada saat mabung, lemak pasti akan digunakan sebagai sumber energi saat merontokkan bulu-bulunya.
Pakan yang rendah protein dan lemak bisa menyebabkan bulu menjadi kurang cerah / kurang berwarna, atau mengubah bentuk bulu misalnya menjadi melengkung (menggunting) atau bulu yang robek. Jika warna bulu kusam, burung akan mengalami kurang percaya diri sehingga mengalami kesulitan saat mencari pasangannya.
Pada beberapa kasus, burung menjadi jarang berkicau dan cepat stres atau ngedrop (atau mbagong) begitu bertemu dengan lawan atau musuhnya. Bagi burung koloni, bulu yang kusam bisa membuat mereka terusir oleh rekan-rekannya.
Karena itu, jangan anggap remeh jika burung Anda sedang mabung. Segera berikan pakan berprotein tinggi untuk membantu mengatasi masa mabungnya. Berikut beberapa panduan untuk menjaga agar burung tetap dalam kondisi prima saat mabung, dan menjamin warna bulunya menjadi lebih cerah, serta bisa berpengaruh terhadap kegacorannya usai mabung nanti.
Pakan berprotein tinggi untuk paruh bengkok
Pada burung paruh bengkok seperti parkit, lovebird, cockatiel, dan sebagainya, pakan yang tinggi protein dan lemak bisa ditemukan dalam egg food, kacang-kacangan, biji kwaci, sayuran berwarna hijau gelap, ubi rebus, wortel, dan berbagai jenis buah-buahan.
Beberapa penggemar bahkan mengurangi pemberian biji-bijian seperti millet kepada burung paruh bengkok selama masa mabung, dan lebih mengutamakan pemberian extra fooding (EF) seperti disebutkan di atas.
Pakan berprotein tinggi untuk kenari dan finch
Pada burung kenari, pakan tinggi protein dan lemak yang bisa diberikan pada masa mabung adalah egg food, sayuran berwarna hijau gelap, wortel, tauge, biji berkecambah (bijian yang sebelumnya disemprot dengan air hingga membentuk tunasnya), dan berbagai jenis buah-buahan.
Seperti pada burung paruh bengkok, beberapa penggemar kenari dan finch juga mengurangi pemberian biji-bijiannya, bahkan ada yang mengganti biji-bijiannya (canary seed) dengan pakan lebih berkualitas, meskipun harganya lebih tinggi daripakan yang biasa digunakan. Hal tersebut untuk menjamin mereka akan lebih gacor setelah masa mabung selesai.
Pakan berprotein tinggi untuk burung pemakan serangga
Pada burung pemakan serangga, pakan tinggi protein bisa didapatkan dari EF seperti jangkrik, ulat hongkong, dan belalang. Belalang sangat dianjurkan, karena mengandung protein lebih tinggi daripada jangkrik. Selain itu, juga mengandung banyak asam amino yang dibutuhkan untuk menumbuhkan bulu-bulu barunya.
Baik jangkrik maupun belalang adalah pakan yang tidak bisa dilepaskan selama burung mabung. Sebab, dari situlah mereka menerima asupan protein yang lebih banyak daripada pakan seperti voer dan buah. Berikan belalang hijau lebih banyak daripada biasanya (hariannya) ketika burung mabung. Pemberian belalang ini bisa juga dilakukan dengan terlebih dulu diolesi madu.
Pakan berprotein tinggi untuk burung pemakan buah
Untuk burung pemakan buah, seperti keluarga cucak-cucakan (cucakrowo, trucukan, kutilang) dan keluarga cica daun / leafbird seperti cucak hijau, cucak rante, dan cucak biru, pakan tinggi protein dan lemak juga bisa bersumber dari serangga yang sebenarnya merupakan pakan tambahan. Sebab, buah bukanlah pakan dengan kadar protein tinggi. Bahan pakan ini lebih unggul dalam hal vitamin dan mineral.
Untuk burung pemakan buah yang tidak dibiasakan makan voer, misalnya cucak hijau yang biasa dilombakan, maka diperlukan terapi lain agar proses mabungnya berjalan sempurna. Yaitu memberikan BirdMolt-Pre pada masa awal moulting, atau fase ngurak, dan BirdMolt-Post ketika muncul bulu-bulu jarum yang kelak akan menjadi bulu barunya.
Selain kaya vitamin dan mineral, kedua suplemen ini bisa mencegah burung dari potensi stres selama mabung dan kondisi fisiknya relatif lebih fit. BirdMolt-Pre akan menuntaskan proses ngurak, sedangkan BirdMolt-Post akan mempercepat pertumbuhan bulu baru yang lebih rapi, sehat, dan mengkilap.
Kedua suplemen ini juga sangat dianjurkan untuk semua jenis burung, baik pemakan buah, pemakan serangga, maupun pemakan biji-bijian, karena sengaja didesain untuk mencukupi kebutuhan nutrisi pada burung selama masa mabung.
Itulah beberapa pakan berprotein tinggi dan suplemen yang diperlukan dalam perawatan burung selama masa mabung. Masa mabung memang merupakan masa krusial. Apabila salah penanganan, burung jawara pun bisa berada pada titik nadir terendahnya, seperti jarang bunyi atau macet bunyi usai mabung.
—