Tangkringan tunggal agar cendet lebih nagen

Setiap pemain cendet memiliki tips masing-masing dalam memaksimalkan penampilan gaconya di lapangan. Umumnya, mereka lebih fokus ke setelan extra fooding (EF). Menurut Om Arifin, kicaumania asal Jombang yang namanya kondang melalui kehebatan cendet Elang Sakti, faktor tenggeran ikut menentukan penampilan burung. Karena itu, dia lebih sering menggunakan tenggeran tunggal agar cendet lebih nagen saat berlomba.

Elang Sakti merupakan salah satu cendet yang beberapa kali menjuarai lomba burung kicauan, khususnya di Blok Timur. Berbeda dari sebagian besar cendet yang umumnya menggunakan dua tangkringan bersilang, Elang Sakti justru menggunakan tangkringan tunggal.

Om Arifin pun dulu menggunakan dua tangkringan bersilang. Namun, suatu ketika, dia bertemu dengan seorang pemain asal Madura. Rekan tersebut lalu menyarankan kepadanya untuk menggunakan tangkringan tunggal, supaya burung bisa lebih nagen saat lomba.

Karena melihat kompetensi rekan tadi dalam hal perpentetan atau percendetan, Om Arifin merasa tidak ada salahnya untuk mencoba tips tersebut. “Benar saja. Begitu dicoba, ternyata penampilan Elang Sakti lebih nancep dan hebat,” papar Om Arifin.

Segudang prestasi telah ditorehkan cendet Elang Sakti, baik dalam even lomba yang digelar Pelestari Burung Indonesia (PBI) maupun event organizer (EO) lainnya. Prestasi fenomenal tentu saja saat gaco ini mencorong dalam Presiden Cup 2013 di Jakarta.

Elang Sakti dikenal memiliki sura ngerol-nembak. Kalau sudah nancep, dia mampu mengeluarkan tembakan panjang-panjang, yang membuat lawan-lawannya seperti ngeper. Penonton, peserta lain, dan terutama para juri acapkali terkesima melihat penampilannya.

—