Bagi fotografer alam liar, memburu gambar dan video burung membutuhkan keberanian, semangat, dan tekad  tinggi. Apalagi saat menjelajahi hutan-hutan rimba, “hanya” untuk mencari target burung yang diinginkannya.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Tetapi hal ini justru menjadi tantangan mengasyikkan bagi Tim Laman, yang namanya sudah sangat popular di kalangan ornithologist (ahli burung) dan pemantau burung (birdwatcher). Dialah  fotografer alam liar terbaik di dunia. Belum lama ini, Laman menceritakan pengalaman menariknya saat hunting gambar dan video burung di Papua.

Tim Laman, ahli biologi dan fotografer alam liar. | Foto: Dedy Istanto – satuharapan.com

Laman memang tidak sendiri saat melakukan ekspedisinya di Papua. Dia datang bersama timnya. Apa yang dilakukannya ini kemudian dipresentasikan di depan para ahli burung dan birdwatcher dari Indonesia, AS, dan warganegara lain yang punya ketertarikan serupa. Presentasi berlangsung di @america, Pasific Place Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Yang menarik adalah pengakuan Laman, yang memerlukan waktu 8 tahun untuk bisa mengabadikan 39 jenis (spesies) burung surga di Papua, termasuk cenderawasih yang hanya dapat dijumpai di Papua dan Australia.

Tim Laman saat beraksi dengan memakai pakaian kamuflase,

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Doktor ilmu biologi lulusan Universitas Hardvard ini mengaku  kagum melihat kekayaan alam Indonesia yang beragam, khususnya flora dan fauna yang dimilikinya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Laman bersama Dr Edwin Scholes dan anggota tim lainnya melakukan ekspedisi ke Papua, untuk mendokumentasikan keindahan alam dan burung-burung sorga (birds of paradise), yang kemudian ditayangkan ke seluruh dunia melalui website, pameran, dan sebagai film dokumenter di National Geographic dan sebagainya.

Selama delapan tahun melakukan ekspedisi di Papua, mereka berhasil mendapatkan 39.568 foto dengan 51 lokasi kunjungan berbeda dan 80 jam video rekaman di dalam hutan.

Dalam presentasinya yang berjudul “Crown Jewels Indonesia’s Biodiversity”, Laman mengupas kekayaan dan keragaman hayati yang dimiliki Indonesia.

Pada kesempatan itu, Laman mengatakan bahwa fotografer alam liar di Indonesia perlu melakukan latihan berkunjung ke hutan-hutan atau ke taman nasional yang banyak terdapat di Indonesia. Dengan demikian, kita bisa mengabadikan kekayaan alam flora dan fauna yang dimiliki bangsa kita.

Untuk melengkapi informasi ini, berikut ini beberapa hasil dokumentasi Laman dan kawan-kawan selama berada di Papua.

Video 39 spesies burung yang didokumentasi Laman dkk

—-

Film dokumenter burung surga dari Papua (National Geographic)

—-

Film dokumenter Pribadi Tim Laman

—-

Di balik layar pembuatan film dokumenter Tim Laman

—-

Film dokumenter tentang Tim Laman dari Mark Godprey

—-

Panduan fotografer alam liar dari Tim Laman

—-

Mudah-mudahan, setelah ini, Indonesia akan memiliki fotografer alam liar andal dan bisa mendokumentasikan keanekaragaman hayati yang terdapat di beberapa pulau dan kepulauan di wilayah NKRI, untuk disebarkan ke seluruh dunia.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.