Burung mata-mata tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan burung kacamata alias pleci. Bahkan burung mata-mata juga bukan spesies baru dalam kelas Aves. Ini cerita tentang burung yang dijadikan pihak tertentu sebagai alat spionase, atau mata-mata, untuk mengembara di wilayah sasaran. Kisah terbaru terjadi di Mesir, beberapa hari lalu, ketika otoritas militer menahan seekor burung bangau yang dicurigai sebagai mata-mata pihak asing. Situasi politik tak menentu di Mesir, pasca-penggulingan Presiden Muhammad Mursi, membuat siapapun mudah dicurigai: tak peduli itu seekor burung !
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kecurigaan ini disebabkan pada bagian tubuh bangau terdapat ring yang dilengkapi peralatan tracking seperti yang biasa digunakan pada pengamat burung (birdwatcher), guna melacak jalur migrasi burung tujuan konservasi.
Kisah burung dijadikan alat spionase memang bukan cerita baru, meski dalam pemeriksaan. tidak selamanya burung yang dicurigai itu benar-benar dijadikan mata-mata.
Burung bangau malang ini kali pertama ditemukan seorang nelayan yang sedang mencari ikan di Sungai Nil. Lantaran curiga melihat peralatan elektronik di tubuh bangau, tanpa pikir panjang si nelayan menangkap dan membawanya ke kantor polisi terdekat.
Polisi merasa kebingungan, kemudian memeriksa burung tersebut karena khawatir sang bangau disisipi bom atau perangkat mata-mata. Segera petugas kepolisian memanggil dokter hewan untuk memeriksa lebih lanjut bangau tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, perangkat yang menempel pada tubuh bangau tak lain alat pelacak hewan liar yang sudah dipasang peneliti dari Prancis yang ingin menyelidiki pola migrasi burung bangau. Ironisnya, sang bangau masih berada dalam sel tahanan, dan masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib.
Masalah burung mata-mata ini bukan kali pertama tejadi. Bahkan penangkapan terhadap burung pun sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Meski pada akhirnya burung dianggap tidak bersalah, dan peralatan yang dibawanya bukanlah alat spionasi, melainkan alat elektronik khusus pelacakan burung untuk tujuan penelitian.
Juli lalu, seekor burung kestrel juga ditangkap dan ditahan oleh otoritas Turki, karena ring pada kakinya yang bertuliskan “24311 Tel Avivunia Israel”. Hal ini memunculkan tindakan dari warga setempat, yang kemudian menangkap dan menyerahkannya kepada pemerintah setempat.
Warga mencurigai burung tersebut adalah mata-mata Israel, yang kebetulan juga terus bersitegang dengan Pemerintah Turki. Akhirnya, kestrel dibebaskan setelah hasil pemeriksaan melalui sinar-X menunjukkan tak ada media apapun yang tertanam pada tubuh burung tersebut.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Demikian pula yang terjadi pada Mei 2012, ketika seekor burung kirik-kirik eropa atau european bee-eater diduga menjadi mata-mata Israel. Ini karena pada ring kaki burung terdapat lambang Israel.
Warga setempat juga curiga dengan lubang hidung burung tersebut yang berukuran besar. dan dicurigai membawa microchip dari kamera pengintai Israel.
Seorang pejabat di Kementerian Pertanian Turki mengatakan kepada BBC, butuh beberapa upaya dalam membujuk polisi setempat bahwa burung kecil tersebut bukan merupakan ancaman bagi keamanan nasional.
Pada bulan Desember 2012, pejabat di Sudan juga menangkap agen rahasia Israel, yang tak lain seekor burung pemakan bangkai (vulture). Mereka mengklaim burung tersebut dilengkapii dengan global positioning system (GPS) dan peralatan bertenaga surya yang mampu menyiarkan gambar melalui satelit.
Para pejabat di Israel membantah kecurigaan tersebut. Mereka menjelaskan, peralatan pada tubuh burung ini hanya digunakan untuk mempelajari pola migrasi burung, bukan untuk tujuan memata-matai Sudah.
Pada tahun 2011, seekor vulture yang membawa perangkat elektronik juga ditemukan di Arab Saudi. Burung ini mengenakan peralatan dengan membawa nama Universitas Tel Aviv.
Pemerintah Iran juga pernah menahan dua ekor merpati mata-mata di dekat pabrik pengolahan nuklir negara itu pada tahun 2008. Dan, inilah kasus yang paling masuk akal, karena selama puluhan tahun, burung merpati kerap digunakan untuk memata-matai pangkalan militer pada Perang Dunia I dan II.
Ya, sekadar sharing, untuk menambah pengetahuan kita bersama mengenai kehidupan burung yang sering disalahgunakan untuk tujuan spionase, dan munculnya berbagai kecurigaan warga dan pemerintah di belahan bumi ini.
—