Tangkringan, plangkringan, atau tenggeran memang hanya aksesoris dalam sangkar / kandang burung. Namun, peranti ini sangat penting bagi burung, apalagi burung tipe petengger (pearching bird). Hampir semua jenis burung kicauan popular di Indonesia merupakan tipe petengger, kecuali beberapa spesies seperti branjangan, sanma, dan pailing. Burung petengger akan malas berkicau jika di dalam sangkar tidak tersedia tangkringan. Tetapi, tangkringan yang tidak tepat juga bisa membuat burung malas bunyi, bahkan kakinya sering jamuran.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Jenis burung yang paling mudah terserang jamur pada kakinya, akibat ketidaktepatan tangkringan, adalah kenari dan burung jenis finch lainnya seperti blackthroat, sanger, mozambik, dan sebagainya. Meski demikian, bukan berarti jenis burung selain kenari dan finch tidak bisa terserang jamur pada kakinya.
Sebagian kicaumania memang menyukai tangkringan dari pohon asam, karena bergerigi dan kuat, sehingga kaki burung tidak mudah terpeleset ketika mencengkeram. Namun, di balik kelebihan tangkringan ini, ada kekurangannya yaitu mudah ditumbuhi jamur. Jika tangkringan sudah ditumbuhi jamur, tentu sporanya mudah menjalar ke kaki burung dan berkembang menjadi jamur pula.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Dalam jangka pendek, gangguan jamur pada kaki burung memang belum mempengaruhi performa suaranya. Tetapi dalam jangka panjang, ketika burung mulai sering mematuki kakinya sendiri, tentu akan membuat aktivitas burung mulai terganggu, termasuk mulai jarang bunyi. Apalagi kalau burung mulai sering turun dari tangkringan, bahkan stres.
Mohon dibedakan antara kaki burung yang berjamur dan kaki burung yang berkerak (scaly leg) . Kaki berjamur cenderung bersisik tipis, tetapi scaly leg bisa membesar.
Haruskah tangkringan diganti?
Jika Anda menjumpai kaki burung berjamur, maka hal pertama yang harus dicurigai tidak lain adalah tangkringannya. Kecurigaan ini mendekati kebenaran, terutama jika Anda menggunakan tangkringan dari pohon asam. Mengapa?
Sebab pori-pori pada batang, cabang, atau ranting pohon asam lebih besar, sehingga mudah sekali menyerap cairan dari kotoran burung, atau air yang digunakan saat kita membersihkan tangkringan. Kalau tidak cepat dikeringkan, maka jamur mudah sekali tumbuh di tempat lembab seperti itu.
Jamur kemudian menjalar ke bagian terdekat dari burung, yaitu cakar (jari-jari dan telapak kaki) dan naik ke atas pada bagian kaki (shank). Meski tidak menimbulkan kematian, serangan jamur ini lama-lama akan menurunkan kualitas suaranya, bahkan berpotensi besar menyebabkan burung stres.
Sepanjang Anda tidak mengalami masalah pada burung piaraan yang menggunakan tangkringan dari pohon asam, khususnya tidak ada kejadian kaki berjamur, tentu tidak masalah untuk tetap memakai tangkringan seperti itu. Tetapi jika ada kejadian tersebut, dianjurkan untuk mengganti tangkringan dengan bahan lain.
Di toko burung, atau perlengkapan burung, tersedia berbagai produk dan model tangkringan, serta bahan kayunya. Misalnya, tangkringan dari kayu yang sudah dihaluskan. Pilihlah tangkringan dengan rongga atau pori-pori yang tak terlalu dalam. Tujuannya agar cairan dari kotoran burung maupun air yang digunakan untuk membersihkan tangkringan bisa cepat kering.
Selain bahan tangkringan, ada beberapa persyaratan lain yang perlu diperhatikan saat Anda membeli tangkringan (silakan cek di sini). Semua ini demi kenyamanan burung. Hanya burung yang nyaman dalam lingkungannya yang mau rajin berkicau.
Mengatasi jamur pada kaki burung
Bagaimana jika burung sudah terserang jamur pada kakinya? Ada dua cara yang bisa digunakan. Jika mau cara tradisional, Anda bisa menggunakan bawang mewah yang ditumbuk halus. Selanjutnya, ramuan dioleskan ke kaki burung, 1 kali dalam sehari, selama beberapa hari sampai sembuh. Terapi ini biasanya berlangsung selama 10 – 14 hari, tergantung banyak atau sedikit jamur yang menyerang.
Anda juga bisa menggunakan cara modern, menggunakan BirdCream, yang dapat dioleskan ke kaki burung. Dosis pemakaiannya juga sehari sekali, dan daya sembuhnya sekitar 3 – 4 hari. Dianjurkan untuk mengoleskannya pada malam hari, karena aktivitas burung sudah jauh berkurang.
—