Secara prinsip, tidak ada perbedaan antara perawatan burung cucak hijau tarakan dan cucak hijau dari Jawa (termasuk dari Banyuwangi). Keduanya hanya berbeda postur, di mana cucak hijau tarakan memiliki postur sedikit lebih kecil. Selain itu, perbedaan habitat membuat karakter cucak hijau tarakan sedikit berbeda. Dalam praktiknya, beberapa cucak hijau tarakan memiliki pola perawatan tersendiri. Perawatan cucak hijau Majimbo yang pernah mendominasi lomba di Kalimantan bisa dijadikan referensi dalam perawatan cucak hijau tarakan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Apabila kita mencermati temuan para ahli burung (ornithologis), cucak hijau tarakan sebenarnya berasal dari subspesies zosterops, atau dengan nama ilmiah Chloropsis sonnerati zosterops. Adapun cucak hijau yang ada di Pulau Jawa berasal dari subspesies sonnerati, dengan nama ilmiah Chloropsis sonnerati sonnerati.
Cucak hijau hanya memiliki dua subspesies / ras saja, seperti disebutkan di atas. Wilayah persebaran kedua ras ini sangat tegas. Berikut ini ringkasannya:
1. Chloropsis sonnerati sonnerati (Jardine & Selby, 1827)
- Wilayah persebaran hanya di Pulau Jawa.
- Jadi cucak hijau asal Banyuwangi dan Jember, yang paling banyak dicari, termasuk dalam ras sonnerati.
2. Chloropsis sonnerati zosterops (Vigors, 1830)
- Wilayah persebarannya cukup luas, mulai dari selatan Myanmar, baratdaya Thailand, terus ke Sumatra dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, Kepulauan Natuna, hingga Kalimantan.
- Cucak hijau yang ada di Pulau Nias, Sumatera Utara, sempat dimasukkan dalam subspesies tersendiri, dengan nama Chloropsis sonnerati parvirostris. Namun para ahli burung sepakat menempatkannya dalam ras zozterops, bersama cucak hijau dari Sumatera dan Kalimantan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Melihat deskripsi di atas, cucak hijau tarakan sebenarnya satu ras dengan cucak hijau di Sumatera. Perbedaan habitat, termasuk ketersediaan pakan dan komunitas burung lain, barangkali membuat karakternya berbeda dari cucak hijau ras zosterops lainnya.
Postur cucak hijau tarakan sedikit lebih kecil daripada cucak hijau jawa. Apabila panjang tubuh cucak hijau jawa rata-rata 22 cm, maka panjang tubuh cucak hijau tarakan sekitar 20 – 21 cm.
Banyak yang mengatakan cucak hijau tarakan adalah cucak ijo mini. Tetapi, menurut Om Kicau, ini tidak benar. Sebab cucak ijo mini merupakan spesies tersendiri, dengan mana cica daun kecil atau lesser green leafbird (Chloropsis cyanopogon), dengan panjang tubuh lebih kecil lagi: 17 – 18 cm.
Cucak hijau tarakan dianggap memiliki mental yang lebih bagus, dan materi lagu yang lebih komplet, daripada cucak hijau jawa, termasuk dari Banyuwangi dan Jember yang selama ini dianggap sebagai yang terbaik.
Sebenarnya, kalau kita berfikir jernih mengenai spesies burung, materi dasar burung dalam spesies yang sama sebenarnya hampir sama, atau kalaupun ada perbedaan ya cuma beti (beda tipis). Mental pun merupakan sifat genetis, sehingga ada cucak hijau tarakan bermental bagus, sedang, dan jelek. Hal ini juga dijumpai pada cucak hijau dari Jawa.
Terlepas dari perbedaan pendapat di kalangan kicaumania tentang kualitas suara dan karakter cucak hijau tarakan dan cucak hijau jawa, berikut ini referensi mengenai perawatan cucak hijau Majimbo, yang pernah berjaya di Kalimantan pada pertengahan dekade 2000-an.
Mengenal cucak hijau Majimbo
Cucak hijau Majimbo pernah mendominasi kelas cucak hijau dalam berbagai lomba burung di Kalimantan, sepanjang tahun 2004 – 2005. Burung ini milik Yusril, asli Tarakan, dan merupakan jenis cucak hijau tarakan.
Sebagaimana cucak hijau tarakan lainnya, Majimbo memiliki postur tubuh sedikit lebih kecil daripada cucak hijau asal Jawa. Ketika itu, cucak hijau asal Jawa sering mendominasi lomba burung berkicau di Kalimantan.
Tetapi kemunculan Majimbo yang waktu itu sering mengalahkan cucak hijau jawa membuat para ijo mania di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, makin optimistis terhadap masa depan cucak hijau dari Tarakan, Berau, dan wilayah lain di provinsi tersebut. Meski posturnya lebih kecil, volumenya lebih kencang, mentalnya lebih bagus, dan materi lagunya pun lebih komplet.
Sejauh ini, yang sedang ngetren memang cucak hijau tarakan, meski fakta di lapangan belum tentu mutlak berasal dari Tarakan. Sebab cucak hijau dari Berau dan wilayah lain di Kalimantan Timur juga memiliki tipikal hampir sama. Apabila kualitas dasarnya memang bagus, dan burung dirawat dengan baik, tentu juga bakal berprestasi.
Perawatan cucak hijau Majimbo
Sebagai burung lokal terbaik di zamannya, ternyata ada beberapa perawatan khas yang dilakukan Om Yusril terhadap cucak hijau Majimbo. Misalnya soal kebiasaan jemur yang dilakukan dua kali, pagi dan sore hari.
Berikut ini perawatan harian yang pernah dilakukan Om Yusril terhadap Majimbo, yang bisa dijadikan referensi bagi pemilik cucak hijau tarakan lainnya :
- Untuk menjaga agar stamina tetap prima, Majimbo dijemur pada pukul 07.00 – 11.00, serta pukul 15.00 – 17.00.
- Setiap kali menjemur, burung disediakan cepuk berisi air untuk mandi.
- Sebelum penjemuran di pagi hari, burung diberi 5 ekor jangkrik, 1 sendok makan kroto, dan buah pear. Kalau persediaan pear habis, dan stok di pasar juga habis, bisa diganti dengan apel merah.
- Saat penjemuran sore, burung diberi 5 ekor jangkrik dan buah pear.
- Hari Kamis hingga Sabtu, porsi jangkrik pada pagi hari diubah menjadi 7 ekor, sedangkan porsi sore tidak berubah (5 ekor).
- Pada hari lomba, porsi jangkrik kembali normal (5 ekor) dan 1 sendok kroto.
Perlu diketahui, Majimbo tidak terbiasa makan voer. Tetapi jika Anda ingin menjadikan voer sebagai pakan utama ya tidak masalah.
—