Persaingan kelas cucak hijau di Blok Barat, terutama Jabodetabek, belakangan ini makin ketat. Banyak jawara baru bermunculan. Di lapangan, nyaris setiap sesi kelas ini dijubeli peserta. Cucak hijau kini masuk tiga besar kelas terfavorit dalam kontes burung, setelah murai batu dan lovebird.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Inilah yang membuat Mr Ferly (Pamulang) makin serius dalam mengorbitkan cucak hijau Sukhoi, dan kini terus meraih prestasi dalam setiap even yang diikutinya. Padahal burung ini mudah sekali birahi, tapi mudah dikendalikan hanya dengan digoda pakai tangan.

Sukhoi siap menjadi ancaman baru di kelas cucak hijau.

—-

Begitu seriusnya, Mr Ferly bahkan menyewa mekanik khusus cucak hijau, namanya Om Iqbal. Keduanya bahu-membahu dalam membesut Sukhoi, sehingga terus moncer sampai hari ini.

Sukhoi kini menjadi salah satu ancaman di kelas cucak hijau. Beragam laga penting telah dimenanginya, mulai dari even lokalan hingga lomba nasional.

Burung ini juga tampil di Piala Raja 2013, bersaing dengan sejumlah gaco papan atas di Indonesia seperti Histeris, Kresno, Gladiator, Maestro, Gajayana, dan Gedang Ijo. Dalam persaingan ketat, Sukhoi masih mampu menjadi juara 6.

Kini, prestasi Sukhoi jauh lebih baik daripada saat tampil di Piala Raja. Bahkan, Sukhoi mampu tampil dalam 2-3 even setiap minggunya. “Biasanya Jumat atau Sabtu kita turun di latpres, lalu hari Minggu mengikuti lomba,” ungkap Iqbal.

Ini pula yang membuat piagam prestasinya menumpuk, sejak burung ini di-take-over Mr Ferly dari tangan Fery Depok. Menurut Iqbal, sejak masih anakan, Sukhoi memang sudah memperlihatkan kualitasnya. “Sejak lepas bulu kuningnya (bulu anakan), burung ini kita tampilkan dalam lomba dan langsung juara,” jelasnya.

Mengenal karakter Sukhoi

Setiap pemilik, atau perawat, memang harus mengenal karakter burung yang dibesutnya. Sebab, sebagaimana sering ditulis di omkicau.com, karakter cucak hijau yang satu tidak selalu sama dengan cucak hijau lainnya, meski kedua burung dimiliki orang yang sama.

Nah, salah satu satu karakter yang dimiliki cucak hijau Sukhoi adalah mudah nampil di lapangan. “Burungnya asyik kok. Nggak kenal adat. Pokoknya begitu digantang langsung nampil,” kata Iqbal.

Pengertian “adat” di sini adalah treatment yang biasa dilakukan pemain sebelum gaconya digantang. Ada yang dicas dengan burung betina, dicas dengan burung jantan lain yang dibawa dari rumah, dicas bareng dengan calon peserta lain, ditempel dengan audio sonic, dan sebagainya (silakan baca lagi triknya di sini).

Mengapa Sukhoi gampang nampil, dan nggak kenal “adat”? Itu karena burung ini mudah birahi. Tipikalnya sama seperti Histeris milik Agung Tattoo (Bali) yang merupakan cucak hijau terbaik nasional saat ini.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Secara umum, cucak hijau memang termasuk burung yang kondisi birahinya labil. Hal ini sudah menjadi rahasia umum. Menjadi penting bagi ijomania untuk menciptakan kondisi birahi yang optimal. Sebab birahi optimal itulah yang membuat burung mampu berkicau maksimal. Tetapi ada juga birahi berlebihan (over birahi) yang membuat burung malah melet-melet serta sering gagal bongkar isian.

Nah, ketika birahi Sukhoi memuncak, Om Ferly dan Om Iqbal punya kiat khusus untuk menurunkannya dengan segera. Tips ini nggak pakai ribet, simpel, dan bisa dipraktikkan pula oleh ijomania lainnya.

“Saya biasa mengatasinya dengan memasukkan tangan ke dalam sangkar, lalu menggoda burung dengan tangan. Dalam waktu singkat, birahinya mereda, dan burung sudah dapat tampil dalam performa terbaiknya kembali,” kata Om Iqbal.

Iqbal peragakan cara menggoda cucak hijau agar birahi terkendali.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

—-

Perawatan cucak hijau Sukhoi

Lalu, bagaimana kiat Mr Ferly dan Iqbal dalam menyetel cucak hijau ini agar selalu stabil di lapangan? Berikut ini tips perawatan cucak hijau Sukhoi :

  • Cucak hijau Sukhoi

    Pagi buka krodong, burung langsung dianginkan.

  • Bak mandi kecil disediakan dalam kandang sebagai tempat untuk mandi.
  • Setelah mandi, burung diberi 3 ekor jangkrik, lalu dijemur selama 1 – 2 jam.
  • Beres jemur, burung kembali dianginkan di tempat sejuk, lantas diistirahatkan.
  • Sore hari, burung kembali diberi 3 ekor jangkrik.
  • Mulai petang, burung dikerodong dan dibiarkan istirahat hingga keesokan hari.

Apakah Sukhoi juga menggunakan kandang umbar? Ya, tetapi hanya diterapkan dua kali seminggu, yaitu Rabu dan Kamis. Kandang umbaran yang digunakannya sepanjang tiga meter. Selebihnya, burung disimpan dalam sangkar harian.

Pakan utama untuk Sukhoi berupa pisang kapok. Sehari menjelang lomba, porsi jangkrik ditambah hingga 15 ekor. Menjelang digantang, pemberian kroto ditambah sedikit.

Hanya dengan perawatan praktis, sederhana, dan tanpa ribet inilah Sukhoi bisa memiliki prestasi stabil. Terakhir, pekan lalu, burung ini berturut-turut meraih double winner pada even Pamulang dan Junior Team Award.

Semua ini juga tidak terlepas dari kualitas burungnya juga. Variasi lagunya yang komplet dengan isian lovebird, serindit hingga cucak jenggot, didukung durasi kerja yang ngedur, nyaris tanpa jeda, menjadi modal utamanya saat tampil di lapangan, sekaligus menekan lawan-lawannya. (d’one)

—-

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.