Dalam even Gubernur Jabar Cup – Galamedia X di Bandung, Minggu (13/10), perhatian orang lebih tertuju pada prestasi anis merah New Star milik Mr Kusman (Ciamis) yang mencetak quattrick. Sebenarnya ada satu burung lagi yang menjadi buah bibir di lapangan, yaitu murai batu Rudox milik Novi dari Cisangkan, Cimahi. Murai hasil breeding SKL Bird Farm Jatibarang, Indramayu, itu menjuarai kelas paling bergengsi: Gubernur. Dalam Galamedia Cup X, Kelas Gubernur hanya melombakan satu jenis burung, murai batu, dan gelar juara dimenangi Rudox yang masih muda usia.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Kemenangan Rudox sekaligus makin menegaskan, murai batu hasil penangkaran kini benar-benar tak bisa dilihat dengan sebelah mata lagi. Dalam berbagai even, murai batu ring sudah berkali-kali menjuarai lomba, dengan mengalahkan lawan-lawannya yang umumnya hasil tangkapan hutan.
“Saya yakin, suatu saat nanti, cepat atau lambat, paradigma para penggemar murai batu akan bergeser. Saat ini makin banyak murai batu hasil beeding yang menjuarai even besar, atau even berskala nasional, termasuk Galamedia Cup X,” kata Om Novi.
Kepada Om Kicau, Om Novi menceritakan, Rudox merupakan produk SKL Bird Farm, dengan kode SKL 670, yang menetas pada 6 Februari 2012. Setelah ganti bulu trotol menjadi bulu dewasa, burung masih berada di Mabes SKL, hingga masuk mabung dewasa pertamanya.
Berikut ini dua gambar murai batu Rudox yang diambil sebelum mabung.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
“Rudox menyelesaikan mabung dewasa pertamanya pada akhir Juli lalu. Kemudian, pada 19 Agustus lalu, SKL mengirim burung ini ke rumah saya,” tambah Om Novi.
Tak butuh waktu lama bagi Om Novi untuk membesut Rudox. Beberapa hari dirawat, Om Novi menurunkan Rudox untuk pertama kalinya dalam sebuah lomba lokal di Bandung, dan langsung menjadi juara pertama.
Selanjutnya, Rudox ditampilkan dalam even regional yang cukup ketat, yaitu Liga Rongolawe Jabar, dan menjadi juara 3. Rudox kembali tampil perkasa setelah menjuarai even Arcamanik Bandung, dan terakhir menjuarai Galamedia Cup X di Bandung (13/10).
Jadi, selama hampir dua bulan di tangan Om Novi, Rudox sudah berprestasi sebanyak empat kali, tiga di antaranya juara 1. Itu berarti setiap dua minggu Rudox dilombakan dan selalu meraih prestasi. Hmmm…, prestasi luar biasa untuk murai batu yang masih belia.
Berikut ini dua gambar murai batu Rudox setelah mabung dewasa pertamanya (akhir Juli 2013) :
—-
—-
Rudox bukan tipe burung rewel
Katuranggan Rudox memang istimewa, mulai dari badannya yang panjang proporsional, bentuk kepala yang ideal, serta sobekan paruhnya yang lebar. Dan, yang tak kalah penting, sorot matanya sangat tajam. Dia memiliki sifat yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Tidak heran jika Om Novi menyebut Rudox sebagai burung dengan tipe yang tidak rewel atau “menyiksa” majikannya. “Rudox tak memerlukan rawatan khusus. Hanya menjelang lomba saja, saya menambahkan seekor jangkrik,” tutur Om Novi.
Aktivitas sehari-harinya ya terus-menerus berkicau, seperti MP3 yang tidak pernah jeda. Dia hanya berhenti bunyi kalau sedang makan dan minum.
Isiannya terdiri atas cililin, kenari, lovebird, dan cucak jenggot, diselingi suara dari burung-burung kecil seperti burung-madu (“kolibri”), prenjak, dan cerecetan burung kecil lainnya. Tetapi tonjolan isiannya didominasi oleh cililin dan kenari.
“Burungnya sangat cerdas, Om. Dari SKL Bird Farm, waktu itu belum ada suara kenarinya. Jadi saya langsung beli kenari yang super gacor. Eh…, hanya berselang empat atau lima hari, suara kenari sudah bisa dibawakan secara fasih dan selalu dikeluarkannya setiap berlomba di lapangan,” tambah Om Novi.
—-
Sebelum terjun ke dunia burung kicauan, Om Novi sudah dikenal luas di kalangan pemain merpati andhokan. Tetapi dia merasa, main merpati terlalu banyak menyita waktu, sehingga banting setir ke kicauan. Suatu ketika, tanpa sengaja, dia berkenalan dengan SKL Bird Farm. “Beruntung saya bisa berkenalan dengan SKL BF, pelayanannya memuaskan, dan apa adanya,” cerita Om Novi.
Borong burung prospek milik SKL
Namun, kesuksesan Om Novi tidak muncul begitu saja, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebelum mendapat Rudox, dia pernah membeli Kill Back, juga dari SKL Bird Farm. Mungkin karena masih pemula, dia sering menggantung burungnya di luar rumah. Padahal udara di Cimahi jauh lebih dingin daripada di Jatibarang, markas SKL Bird Farm.
Akibatnya, burung mati kedinginan. Namun Om Novi tidak berputus asa. Dia justru penasaran dan kembali menelepon SKL BF untuk membeli murai baru yang andal, yang bisa langsung diturunkan di arena lomba.
H Syamsul Saputro, pemilik SKL Bird Farm, lantas menawarkan Rudox yang waktu itu sedang menjalani proses mabung dewasa pertamanya. Tanpa pikir panjang lagi, Om Novi langsung melakukan transaksi untuk pembelian Rudox.
Benar saja, begitu tiba di rumah dan dimaster sebentar dengan kenari super-gacor, Rudox sudah langsung diterjunkan di empat even, dan semuanya menghasilkna prestasi: 3 kali juara 1, dan sekali juara 3.
Setelah mendulang sukses besar, Om Novi langsung melakukan ekspansi dengan meminang burung-burung andalan SKL Bird Farm lainnya, antara lain Atlantis SKL 999 (adik kandung Conan milik Om Willy Belitung), Contador SKL 612, Napoleon SKL 88, dan Raja Bulan SKL 100.
“Tidak rugi invest murai istimewa Om. Sebab harga murai seperti harga tanah, naik terus setiap tahun, asal jangan salah memilih. Sama seperti harga tanah. Jika salah memilih, maka harga tanah lama sekali naiknya. Tetapi jika tepat memilih lokasi tanah untuk investasi, maka keuntungannya cepat dan berlipat, he…he..,” kata Om Novi.
—-
Apakah Anda akan mengikuti jejak Om Novi? Saatnya berhenti membeli burung tangkapan alam, dan segera beralih ke produk penangkaran. Selain sudah banyak bukti murai batu ring yang jawara, ini juga penting untuk kelestarian burung di alam liar.
Apalagi tahun depan, burung-burung hasil tangkaran terutama kelas murai batu akan dijanjikan hadiah utama yang lebih besar di berbagai lomba. Bravo burung hasil tangkaran!!!
—-