Untuk menambah bekal bagi calon breeder, berikut ini dua video tentang proses penjodohan burung anis kembang dan waktu yang tepat untuk menyatukannya dalam satu kandang / sangkar gantung. Om Kicau akan memberi panduan sekilas tentang proses penjodohan dan penyatuan dalam sangkar. Tutorial ini juga bisa diterapkan pada anis merah, anis cendana, dan anis macan, sebab sebagian besar prosesnya sama.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kedua video ini sepenuhnya milik Om Choliq KKO Bird Farm Malang, yang dilakukan dalam sangkar gantung. Adapun sebagian tutorial penjodohan Om Kicau menjelaskan materi dalam video, dan sebagian lagi tak terkait dengan kedua video tersebut, namun bersifat melengkapi.
Video pengenalan calon induk
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Berikut ini video pengenalan dua calon induk, yaitu anis kembang jantan dan betina, yang berada di dalam sangkar masing-masing. Sangkar kedua calon induk didekatkan / saling menempel.
Anda juga dapat menggunakan sangkar penjodohan yang banyak dijual di pasaran, di mana bagian tengah ada ruangan untuk memasang / membuka sekat.
Perlu diketahui, sebelum melakukan proses pengenalan calon induk anis kembang / anis merah, ada beberapa persyaratan penting yang harus diperhatikan.
1. Umur indukan
Umur indukan sangat penting, karena menyangkut kesempurnaan fungsi dari organ reproduksi dari burung jantan dan burung betina.
Anis kembang, anis merah, anis cendana, dan anis macan mencapai dewasa kelamin pada umur 5 – 7 bulan, tergantung dari kualitas pakan yang dikonsumsi sejak trotolan. Saat itu, burung betina sudah menghasilkan sel telur (ovum), dan burung jantan memproduksi spermatozoa atau sel sperma.
Ketika burung jantan dan betina kawin, dan keduanya dalam kondisi normal, maka sel sperma jantan akan membuahi sel telur betina. Akibatnya, telur yang nantinya dikeluarkan induk betina akan fertil.
Di atas permukaan kuning telur (yolk) akan terlihat noktah kecil, berwarna hijau, yang disebut discus germinalis atau calon embrio / bakal benih. Jika dierami selama 14 hari, telur fertil ini akan menetas menjadi piyik.
Jika Anda ingat anjuran agar jangan mengawinkan burung terlalu muda, itu karena organ reproduksi belum matang seluruhnya. Sebaiknya pilihlah burung betina yang sudah 1 tahun atau lebih. Adapun burung jantan berumur 1,5 – 2 tahun. Emosi kedua burung saat itu juga relatif lebih stabil daripada burung-burung muda, sehingga lebih memudahkan proses penjodohan.
2. Kedua burung dalam kondisi birahi
Apabila kedua burung dalam kondisi birahi, proses penjodohan juga akan berjalan lebih cepat. Tanda AK jantan ketika sedang birahi adalah sering mengeluarkan kicauan ngerolnya. Tanda ini juga terlihat pada anis merah jantan. Jika anis merah sudah teler, maka ia akan merayu betina dengan gaya teler pula.
Adapun AK betina dan AM betina yang birahi akan terlihat ngleper, atau menggetarkan kedua sayap, diikuti dengan mengeluarkan suara panggilan kepada burung jantan. Berina juga sering menungging. Pada anis merah, betina yang sudah birahi terkadang juga bisa teler, meski suaranya tak sebaik AM jantan.
Pakan sangat berpengaruh terhadap kondisi birahi kedua calon indukan. Apabila kandungan protein dalam extra fooding (EF) yang diberikan cukup tinggi, tentu bisa mempercepat kondisi birahi burung jantan dan betina.
Untuk mempercepat kondisi birahi calon indukan, Anda juga bisa menambahkan BirdMature, yang terbukti sudah membantu mengantar kesuksesan ratusan breedeer burung di Indonesia. Ketika burung sudah jodoh, kawin, dan betelur, BirdMature akan membawa sedikitnya tiga keuntungan lain:
Meningkatkan fertilitas (fertility) telur, atau persentase telur fertil yang dihasilkan induk betina.
Meningkatkan daya tetas (hatchability) telur, atau persentase telur menetas yang dierami induknya.
Meningkatkan derajat kesehatan anakan / piyik yang baru menetas.
3. Penempatan sarang dalam sangkar
Kalau Anda lihat pada video di atas, maka sangkar yang di dalamnya ada sarang terisi burung jantan. Metode seperti ini juga biasa dilakukan para breeder anis merah. Mengapa? Salah satu ritual burung-burung jantan dari keluarga anis / punglor di alam liar adalah memungut bahan sarang, dan hal itu dilakukannya ketika sedang pedekate terhadap burung betina.
Bagi betina, ritual tersebut seperti sebuah rayuan atau ajakan untuk kawin. Ritual memungut bahan sarang akan dibarengi dengan aktivitas lain seperti burung jantan yang selalu ngerol, dan betina yang kerap ngleper serta mengeluarkan suara panggilan untuk calon pasangannya.
Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...
4. Memandikan burung dalam karamba
Proses pengenalan dengan cara menempelkan kedua sangkar ini bisa dilakukan minimal 3 hari. Pada beberapa kasus, kedua calon induk baru menunjukkan tanda berjodoh sekitar 2 minggu. Perbedaan waktu berjodoh sangat ditentukan faktor genetik (karakter masing-masing calon indukan), kualitas pakan, dan perawatan teknis lainnya.
Sepanjang Anda sudah melihat tanda-tanda birahi pada burung jantan dan betina, apalagi jika jantan sering mendekati betina untuk meloloh pakan, itu berarti sudah waktunya kedua burung disatukan. Tetapi sebelum disatukan, diperlukan pengujian dengan cara memandikannya secara bersama.
Anda dapat memasukannya dalam karamba mandi, untuk melihat apakah keduanya bisa rukun, atau malah berantem. Burung yang selama proses perkenalan terlihat berjodoh, sudah saling mendekat, dan birahinya sama-sama tinggi, belum tentu bisa rukun saat mandi bareng.
Karena itu, Anda perlu menyiapkan hand sprayer, yang bisa digunakan untuk melerai burung jantan dan burung betina apabila berantem saat dimandikan bersama. Begitu melihat keduanya berkelahi, langsung semprot saja untuk memberikan schock therapy.
Apabila terapi ini belum dapat merukunkan burung, silakan kembalikan kedua burung ke sangkarnya masing-masing. Perhatikan saat berkelahi, siapa yang lebih agresif. Sebab AK dan AM betina pun bisa lebih agresif daripada burung jantan. Apabila yang agresif betina, maka porsi EF (jangkrik dan cacing) bisa dikurangi. Sebaliknya, jika jantan lebih agresif, porsi EF juga perlu dikurangi.
Jika saat mandi bareng terlihat rukun, dan itu berlangsung lebih dari 1 jam, Anda dapat memasukkan burung jantan dan betina dalam sangkar yang sama.
Sebagian penangkar punya cara lain untuk menyatukan burung betina dan jantan dalam kandang yang sama. Meski sudah rukun saat dimandikan bersama, kedua burung dikembalikan dulu ke dalam sangkar masing-masing. Ini untuk melihat reaksi burung jantan dan betina setelah mandi bareng.
Biasanya, keduanya terlihat makin lengket, nempel terus kayak perangko, he…he… Si jantan makin rajin ngerol, dan si betina terus ngleper dan manggil-manggil calon pasangannya.
Nah, kalau sudah begini, tunggu apa lagi. Ambil burung betina, dan masukkan ke sangkar jantan yang di dalamnya sudah berisi wadah sarang.
—-
Sebelumnya, wadah sarang diisi bahan sarang seperti daun cemara kering ditambah dengan sabut kelapa kering. Bahan sarang ini dapat dibeli di toko burung.
Selain itu, sebarkan sebagian bahan sarang ke dasar sangkar, agar calon induk memungutinya, lalu akan membawanya ke sarang. Ini merupakan metode yang efektif untuk merangsang burung jantan dan betina untuk menjalankan tugas reproduksinya: kawin dan bertelur.
Untuk memberikan hasil yang lebih maksimal, usahakan burung betina dimasukkan ke sangkar jantan pada saat petang, ketika hari sudah gelap, untuk menekan potensi berantem. Jadi begitu disatukan, kedua burung tak seaktif siang hari, sehingga langsung bobok bareng, he.. he…
Meski demikian, selama 3 hari pertama sejak keduanya disatukan, diusahakan ada orang yang memantau secara intensif. Sebab, tidak tertutup kemungkinan kedua burung akan berkelahi lagi, khususnya saat mereka berebut pakan. Jika tiga hari awal ini terlewati, untuk seterusnya akan berjalan lancar.
Berikut ini video burung betina yang dimasukkan ke sangkar burung jantan. Silakan dicermati semua yang dilakukan kedua burung.
Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.
Suka? Bagi-bagi ke teman ya. Terima kasih.
Tags
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 Anis Kembang
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 Anis Merah
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 BURUNG
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 BURUNG ANIS KEMBANG
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 BURUNG ANIS MERAH
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 penjodohan anis kembang
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 penjodohan dalam sangkar gantung
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 video penjodohan burung