Lovebird Sniper, gaco lawas milik Hervi Papua (Jogja), cukup lama tidak diturunkan di berbagai even lomba. Pasalnya, burung mabung selama beberapa bulan. Namun setelah masa mabungnya rampung, dan kondisi burung sudah fit, Om Hervi membawa Sniper ke Solo, mengikuti kontes Bengawan Sewu Cup, Minggu (24/11). Hasilnya, Sniper selalu moncer di tiga kelas yang diikuti, dan hampir semuanya full peserta. “Senang bisa moncer di Solo yang merupakan kandang macan untuk kelas lovebird,” kata kicaumania senior, dan sudah malang-melintang sejak awal 2000-an itu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Panitia penyelenggara Bengawan Sewu Cup memang membuka tiga kelas lovebird, yaitu Ronggolawe (kelas utama), Ebod Vit, dan Ebod Breeding. Di kelas utama inilah, Sniper tampil sebagai juara kedua Naga Kencana milik Jeffy Osella (Solo).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Adapun pada dua kelas lainnya, Sniper berada di urutan kelima. Gelar juara di dua kelas ini diborong Mr To, juga dari Solo, melalui andalannya lovebird Ika Naga.
Meski belum berhasil menyodok di urutan pertama, Om Hervi mengaku puas melihat penampilan Sniper. Pasalnya Sniper merupakan gaco lawas yang masih bisa berprestasi dalam waktu cukup lama. Selain itu, burung dalam kondisi pascamabung.
Sniper memang merupakan gaco lawas yang pernah mencorong dalam dua even nasional tahun lalu, yaitu Valentine PBI dan Piala Raja 2012. Namun, karena sibuk mengurus bisnis laundry, Om Hervi tak bisa sering-sering menurunkan Sniper ke lapangan.
Bahkan untuk perawatan harian Sniper, dia memercayakan sepenuhnya kepada istri tercinta, Putri Wijayanti. Tak hanya Sniper, Putri juga dengan telaten merawat koleksi lovebird lainnya milik suami, juga hewan piaraan lain seperti anjing dan kucing.
“Istri saya sangat telaten merawat Sniper di rumah. Itu burung kalau sama istri lengket banget. Kalau digoda istri, Sniner menurut, mau bunyi. Kalau saya yang menggodanya terkadang malah tidak mau,” jelas Om Hervi.
—-
—-
Sekelumit tentang Hervi Papua
Om Hervi berasal dari Papua. Ketika kuliah di Jogja, dia merasa kerasan dan memilih menetap di kota penuh kenangan tersebut. Saat kuliah, dia makin mengenal dunia burung. Sebenarnya saat masih di Papua, dia juga menyukai hewan peliharaan.
Tetapi hobi burung benar-benar ditekuninya sejak awal 2000-an. Hampir setiap pekan dia selalu ada di arena lomba burung, sehingga namanya cukup kondang di Jogja. “Saya main burung mulai era Join AB, atau zaman almarhum Roesbowo,” ujarnya.
Belakangan, Om Hervi Papua kembali aktif main burung, bergabung dengan WS BF bersama Wahyu: penangkar, pemain, dan pengorbit lovebird jawara, yang juga mahasiswa FEB UGM.
—-
Dalam kontes Bengawan Sewu Cup, dia dan Wahyu membawa bendera Duta WMP Cup 8 Desember. Wahyu bersama lovebird andalannya, Barong, kebagian juara 4 dan juara 6. Minggu (1/12) besok. Om Hervi dan Wahyu akan menurunkan gaconya dalam Wagean Special di Magelang, dilanjutkan ke WMP Cup di Stadion Triyoko Klaten, Minggu, 8 Desember 2013. (Waca)
—-