Jangan mengira yang bisa mogok makan cuma kaum pendemo. Murai batu dan jenis burung kicauan lainnya pun bisa melakukan hal serupa, meski hanya terhadap pakan kering / voer. Biasanya kasus ini terjadi pada murai batu yang baru dibeli dari teman / kolega (sebelumnya sudah ngevoer juga), lalu kita memanjakannya dengan memberi pakan hidup (jangkrik, ulat hongkong) secara berlebihan, atau bahkan memberikannya dengan cara menyodorkan atau melempar ke dasar sangkar.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Voer sangat penting bagi semua jenis burung dalam sangkar.

—-

Kasus ini sebenarnya tak hanya terjadi pada murai batu, tetapi juga pada burung pemakan serangga lainnya seperti kacer dan cendet. Jadi, kalau menemui hal serupa pada kacer dan cendet, Anda dapat menerapkan solusi yang bisa dilakukan pada murai batu ketika ogah lagi mengkonsumsi voer, atau tingkat konsumsinya sangat rendah.

Biasanya hal ini karena kita terlalu sering memberikan pakan hidup, langsung dari tangan, dan dalam jumlah berlebihan. Burung seperti memiliki kebiasaan menunggu kehadiran pemilik, yang dia sangka setiap datang akan membawa pakan hidup untuknya.

Ketika sang pemilik / perawat tidak kunjung datang, burung rela menunggu meski harus kelaparan. Ingat, burung yang sudah lama dipelihara dan sudah jinak memiliki memori kuat terhadap perawat / pemiliknya.

Meski demikian, kasus mogok makan voer juga biasa terjadi pada burung yang baru 1-2 bulan dibeli dari teman (bukan dari pasar burung). Ini adalah upaya murai batu untuk menarik perhatian pemilik baru. Apalagi jika pemilik baru sering memberi pakan hidup secara langsung, baik dengan melempar atau menyodorkan.

Ketika murai batu terbiasa menikmati pakan hidup yang disodorkan atau dilempar pemiliknya, maka burung akan membangun kebiasaan baru dalam memorinya. Burung akan terus menunggu majikan datang membawa pakan hidup, sehingga secara bertahap gagal mengenali lagi pakan kering seperti voer.

Ketika murai batu yang sudah dalam kondisi seperti ini terlihat mendekati wadah voer, biasanya dia bukan mau makan, tapi malah mengobrak-abrik voer dalam wadah, karena mencoba mencari pakan hidup dalam wadah tersebut.

Apabila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka bisa saja burung benar-benar berhenti makan voer alias mogok makan voer, karena tidak lagi menganggapnya sebagai pakan. Burung berani kelaparan hanya untuk menunggu majikannya datang membawa pakan hidup.

Tanda burung mogok makan voer

Voer, pakan utama burung

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Salah satu tanda burung mulai sedikit mengkonsumsi voer, atau bahkan tidak mau lagi makan voer, adalah kotorannya berwarna putih, agak encer, sehingga tak menggumpal lagi. Tetapi burung masih terlihat sehat, masih mau makan extra fooding (EF), masih aktif bergerak, dan bulunya masih bagus.

Sebagian burung masih aktif berkicau, tetapi sebagian lagi mulai jarang berkicau. Jika jarang berkicau lagi, itu pertanda burung mulai kelaparan akibat porsi EF minim sekali, sementara burung tidak mau makan voer.

Beberapa perilaku di atas bisa digunakan untuk membedakannya dari burung yang terserang berak kapur. Pada kasus berak kapur, kotoran burung juga putih dan agak encer, dan sebagian menempel di daerah sekitar kloaka.

Selain itu, burung yang terserang bakteri Salmonella pullorum ini bakal mengalami penurunan nafsu makan secara drastis, termasuk ketika diberi EF. Alhasil, wajahnya pucat, bulu-bulunya tidak teratur, dan sayapnya sering menggantung.

Jadi, burung yang mogok makan voer masih dalam kondisi sehat, meski jarang berbunyi. Pertanyaan yang pernah disampaikan beberapa pembaca setia omkicau.com adalah :

  • Bagaimana cara mengembalikan kondisi agar murai batu mau makan voer lagi?
  • Apakah kita perlu menghentikan pemberian pakan hidup seperti jangkrik dan ulat hongkong, dengan harapan murai batu kelaparan dan terpaksa makan voer?
  • Apakah perlu mengganti voer dengan merek lain?
  • Adakah suplemen untuk meningkatkan nafsu makan burung?

Solusi A mengatasi MB mogok makan voer

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Ketika menghadapi kasus seperti ini, banyak penggemar murai batu yang bingung dalam bertindak. Karena khawatir burung kelaparan dan mati, akhirnya dia terus memberinya pakan hidup. Akibatnya, murai batu makin tergantung pada pakan hidup dan tak mau ngevoer lagi. Kondisinya persis seperti ketika burung masih di alam liar.

Sebenarnya dengan sedikit ketegasan, misalnya dengan melaparkan burung, masalah ini bisa diatasi secara bertahap. Berikut ini salah satu solusi yang bisa dilakukan:

  • Mulai siang hari, murai dibuat kelaparan dulu. Artinya, Anda tak perlu memberinya EF dalam bentuk apapun, baik jangkrik, ulat hongkong, dan kroto. Tetapi voer tetap disediakan dalam wadahnya.
  • Karena lapar dan tak ada pakan lain, sebagian burung biasanya mau makan voer. Tetapi ada juga burung yang tetap tidak mau makan voer. Jangan khawatir burung mati, karena burung baru mengalami kondisi kritis setelah 3 hari berturut-turut tidak makan sama sekali.
  • Setelah dibuat lapar setengah hari lebih, silakan periksa kondisi burung esok harinya. Cek kotorannya, apakah sudah berwarna kehijauan dan menggumpal, sebagaimana ciri burung yang makan voer.
  • Jika belum terlihat ada perubahan, jangan menyerah! Lanjutkan dulu sampai sore hari. Jadi, kita mencoba tidak memberi pilihan pakan kepada burung, kecuali hanya menyediakan voer. EF untuk sementara tetap diliburkan.
  • Sore hari, amati lagi perubahan pada kotoran burung, juga kondisi kesehatannya. Jika tidak ada perubahan, Anda bisa menebarkan voer ke dasar sangkar. Cek kembali apakah burung yang sudah kelaparan ini mau makan voer.
  • Kalau sudah ada perubahan, beri waktu sehari lagi di mana burung hanya diberi voer. Hal ini untuk membiasakan burung mau ngevoer lagi.
  • Hari berikutnya, burung sudah mulai diberi EF lagi, namun dalam jumlah sedikit dulu.  Secara bertahap, porsinya bisa dinormalkan seperti ketika burung belum bermasalah.

Untuk selanjutnya, pastikan Anda tak memberikan EF dengan cara menyodorkan atau melemparnya ke dasar sangkar. Hal ini akan membuat burung manja, dan selalu menganggap kehadiran Anda pasti akan melemparkan atau menyodorkan pakan hidup, yang berpotensi mengulang kembali kesalahan serupa sehingga burung mogok makan voer lagi.

Solusi B mengatasi MB mogok makan voer

Solusi B ini prinsipnya sama seperti kita mengajari MB muda hutan agar mau makan voer. Dalam hal ini, pakan serangga dicampur dengan voer. Solusi ini bisa diterapkan jika solusi A tidak membuahkan hasil. Bisa juga diterapkan jika Anda sejak awal khawatir murai batu bakal mati kelaparan.

Extra fooding serangga dicampur dalam wadah voer.

—-

  • Pakan hidup seperti jangkrik dan ulat hongkong dipotong-potong, juga kroto, dicampur ke dalam wadah voer. Sebagian dilembutkan dulu, dan sebagian dibiarkan apa adanya.
  • Mengapa harus dilembutkan?  Ini untuk mengakali ketika burung mengambil daging jangkrik, ulat, dan kroto, sehingga remahan voer otomatis ikut menempel dan akan termakan pula oleh murai batu.
  • Kalau dilakukan secara bertahap, hal ini bisa mengurangi ketergantungan burung terhadap pakan hidup. Sebab ketika pakan hidup dalam wadah voer sudah habis, kemudian burung mulai lapar, dia akan coba mengambil voer dan memakannya.
  • Setiap hari, periksa kondisi kotoran burung. Jika burung hanya mengambil pakan hidup saja, atau sebagian besar pakan hidup, kotoran akan terlihat keputihan. Kalau kotoran kehijauan, atau gelap, berarti burung sudah makan voer.

Adakah suplemen untuk meningkatkan nafsu makan?

Di pasaran, banyak beredar suplemen khusus untuk menambah nafsu makan pada burung. Misalnya BirdFine, salah satu produk Om Kicau yang bekerja langsung pada perbaikan saluran pencernaan dan nafsu makan.

Suplemen ini akan mengembalikan nafsu makan burung, sehingga burung tidak lagi terlihat pucat, kurus, kehilangan kegacoran, mudah sakit, bulu acak-acakan dan / atau mengembang, atau sering terlihat mengantuk.

Kandungan utama BirdFine antara lain vitamin B12 dan beberapa jenis vitamin lainnya, multimineral, dan asam amino, yang mampu membantu memulihkan selera makan burung termasuk murai batu.

Kalau Anda menggunakan terapi BirdFine, maka solusi A dan B bisa diabaikan, karena suplemen ini perlu dioleskan ke kroto (cukup 3-4 tetes saja). Jadi, selama terapi burung diberi voer dan kroto yang telah diolesi BirdFine.

Begitulah beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi murai batu yang mogok makan voer. Apabila burung kelak sudah mau makan voer lagi, usahakan pemberian EF secukupnya saja. Idealnya dalam sehari cukup 6 ekor jangkrik ukuran sedang, 2 ekor ulat hongkong, dan 1 sendok teh kroto. Porsinya bisa dibagi rata untuk pagi dan sore hari.

Khusus untuk burung lomba, porsi sebanyak itu bisa diberikan setiap pagi sebelum mandi. Pada sore hari, porsi jangkrik dikurangi menjadi 4 ekor, ditambah 1/2 sendok teh kroto.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.