Animo peserta Lomba Burung Berkicau WMP Cup memang luar biasa. Sejak Minggu (8/12) pagi tadi, mereka berduyun-duyun datang ke Stadion Triyoko Klaten, tempat kontes tersebut digelar. Sebagian di antara mereka belum mendapatkan tiket, dan rela antre menunggu ada peserta lain membatalkan pesanan tiketnya. Sekitar pukul 10.30, ada beberapa pemesan yang belum datang. Panitia akhirnya memutuskan membongkar tiket mereka, untuk diberikan kepada calon peserta yang sejak awal tidak kebagian tiket. Alhasil, mereka langsung merangsek ke bagian ticketing.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Berdasarkan pantauan Om Kicau langsung dari arena lomba, peserta di kelas lovebird membeludak. Panitia berencana menambah kelas khusus untuk jenis lovebird. “Ini sebagai pengganti bagi peserta tak kebagian tiket,” ujar salah seorang panitia.
Beberapa peserta yang tak kebagian tiket murai batu punya cara masing-masing dalam memperoleh tiket. Misalnya, ada yang membawa megafon sambil berteriak, ”Dicari tiket murai batu semua kelas. Bagi yang ingin menjualnya, silakan berhubungan dengan …. (sambil menyebut nama seseorang)”.
Tedy dari Pati, orang kepecayaan Fitri BKS Samarinda, hanya geleng-geleng kepala melihat fenomena tersebut. Begitu pula Agus Nasa dari Salatiga, yang selama ini sering dipercaya Drs Suprojo WS untuk merawat dan melombakan gaco-gaco istimewanya.
“Luar biasa, Om. Sukses sekali Om Sigit WMP dan kru panitia. Baru jam segini, peserta lomba sudah ramai. Tiket cancel pun langsung jadi rebutan,” kata Tedy.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
—-
OK, terlepas dari ingar-bingar tersebut, semoga gelaran tetap berjalan di atas rel sportivitas, fairplay, dan tetap membawa semangat kegembiraan (fun) yang menjadi ruh sebuah hobi bernama burung kicauan. (Waca)
Selamat berlomba.
—-