Om Hari Wrihatnolo punya resep bagus dan bergizi tinggi untuk burung sanma dan pailing. Resep ini juga sudah dicobanya pada sanma dan mongolian lark (salah satu jenis burung pailing) dan hasilnya positif. Burung menjadi sehat, lebih aktif, dan yang terpenting menjadi makin rajin bunyi. Mengingat sanma dan pailing masih berkerabat dekat dengan burung branjangan, dan perilaku serta kebiasan makan juga hampir sama, menu bergizi ini juga dapat diberikan untuk burung branjangan milik Anda di rumah.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Burung-burung dari keluarga lark bisa dibedakan menjadi skylark (sanma), lark (pailing / pakling / bailing), dan bushlark (branjangan). Dari ketiga jenis burung ini, hanya branjangan yang memiliki habitat di Indonesia. Adapun dua jenis lainnya berasal dari negara-negara di Asia Utara, Asia Tengah, Asia Baratdaya, bahkan sebagian dijumpai di Eropa dan Afrika.
Saat ini, pailing dan sanma kembali membanjiri beberapa pasar burung di Indonesia, kendati harganya masih cukup tinggi, apalagi setelah kurs rupiah terhadap dolar AS terus anjlok.
Meski demikian, beberapa penggemar burung lark seperti tak terpengaruh oleh harga burung yang mahal (inilah uniknya sebuah hobi). Banyak kicaumania yang mencoba memelihara dan membeli burung ini, karena penasaran dengan suara kicauannya yang lantang dan variatif.
Untuk perawatannya, burung-burung dari keluarga lark bisa diberi pakan bijian serta extra fooding (EF) serangga. Selain itu, sebagaimana dilakukan Om Hari Wrihatnolo, Anda juga bisa memberinya pakan racikan berbahan dasar voer.
Pemberian pakan racikan ini diyakini bisa merangsang burung menjadi rajin berbunyi. Nah, berikut ini bahan baku dan cara membuat pakan racikan burung lark berdasarkan pengalaman Om Hari Wrihatnolo, yang juga pernah dibagikannya dalam komunitas penggemar burung lark Indonesia di facebook.
Tentu saja, kata Om Hari, pakan racikan ini hanyalah salah satu pendukung agar burung makin sehat, aktif, dan rajin bunyi. Tetapi jika tanpa perrawatan harian yang rutin, ya apa yang diharapkan hanya menjadi impian belaka.
Bahan baku yang dibutuhkan
- Pakan ayam petelur 500 gram (khusus untuk burung yang pernah mabung). Jika burung masih trotolan atau belum mabung pertama, bisa menggunakan pakan ayam pedaging.
- Kacang hijau 200 gram.
- Beras merah 200 gram.
- Madu sebanyak 1 sendok teh.
- Scoot Emulsion sebanyak 1 sendok teh.
- Kuning telur ayam / bebek sebanyak 5-7 butir.
Cara pembuatan pakan racikan burung lark
- Kacang hijau dan beras merah direndam dalam air bersih selama 15 menit agar lebih lunak. Setelah itu ditumbuk hingga menjadi butiran kasar.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
- Hasil tumbukan dicampur dengan pakan ayam dan diaduk hingga merata.
- Masukkan kuning telur dalam wadah (misalnya mangkuk), lalu dicampur madu dan Scoot Emulsion. Aduk hingga semua bahan tadi tercampur merata.
- Campuran kuning telur selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah yang berisi campuran pakan ayam, tumbukan kacang hijau, dan beras merah. Aduk kembali hingga semua bahan tercampur merata.
- Jika diperlukan, adonan ini bisa ditambah dengan mulvitamin seperti BirdVit, Nature -E, atau tepung jangkrik.
—-
- Jika adonan sudah tercampur merata, Anda bisa mengeringkannya tanpa menggunakan sinar matahari. Jadi cukup dianginkan saja untuk mencegah lembab yang bisa memicu tumbuhnya jamur.
- Setelah pakan olahan sudah kering, Anda bisa mencampurnya dengan sedikit millet ataupun hemp seed, dan siap disajikan untuk burung pailing, sanma, atau branjangan.
Agar pakan racikan tidak mudah rusak karena berjamur, Anda bisa menyimpannya dalam lemari makan yang tidak lembab. Apabila penjemuran dilakukan hingga semua bahan menjadi kering, lalu dimasukkan dalam toples tertutup rapat, pakan bisa bertahan hingga dua minggu.
—-