Tulisan kembalinya sengaja diberi tanda kutip, karena anis merah Bali Dancer memang tak pernah hilang secara fisik (terbang dan kabur). Burung ini, ketika masih di tangan Ir Rusli (pemilik Favorit BF Bogor), sempat beberapa kali moncer dalam even nasional.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tetapi, kelemahannya, Bali Dancer susah nampil. Padahal, kalau mau nampil, hampir selalu menjadi juara. Sonny Lie (Mystic Semarang) lantas meminangnya. Berkat tangan dinginnya, kini Bali Dancer kembali ke top form. Puncaknya ketika menjuarai Pakde Karwo Cup III. Mandi tanah merah menjadi salah satu kuncinya.
—-
“Bali Dancer sejak dulu, ketika masih di tangan Om Rusli, sesungguhnya memang burung berkualitas. Materi dan kualitasnya oke. Hanya saja, dia memang susah nampil. Beberapa kali diturunkan, belum tentu mau nampil. Begitu nampil, biasanya selalu juara,” kata Om Sonny Lie kepada Om Kicau.
Karena kualitasnya memang bagus, dia tertarik untuk meminangnya dari Ir Rusli. Melalui kerabatnya, maka terjadilah deal (Rp 50 juta) beberapa waktu lalu. Pelan-pelan Om Sonny mulai memolesnya, serta memberi beberapa terapi agar Bali Dancer mudah nampil.
Beberapa uji coba dilakukan di Blok Tengah, dengan hasil memuaskan. Dalam 1st Anniversary TKKM Cup di Jogja, 17 November lalu, Bali Dancer berhasil menjuarai Kelas The Best TKKM dan juara 3 Kelas Top TKKM. Ini membuktikan kalau burung sudah mau tampil maksimal.
Hal itulah yang membuat Om Sonny yakin, Bali Dancer juga akan berprestasi maksimal dalam Pakde Karwo Cup III di Surabaya. Benar saja, meski harus bertarung melawan beberapa burung jawara, Bali Dancer tak keder dan berhasil menjuarai Kelas PBI Surabaya.
Dua prestasi dalam dua bulan terakhir membuat Om Sonny makin pede untuk menurunkan gaconya di beberapa even besar lainnya. Even terdekat yang akan diikuti Bali Dancer antara lain Anniversay Black Jazz di Ponorogo, Minggu (22/12) besok, Gebyar Tutup Tahun IKPBS Solo (29/12), Plaza Cup 2 di Semarang (12/1/2014), dan Valentine PBI di Jogja (16/2/2014).
Dalam Anniversary Black Jazz nanti, Om Sonny juga berencana menurunkan gaco lamanya, kenari Power Syndrome, yang pernah menjuarai tiga even besar, yaitu Piala Raja, Pakde Karwo Cup II, dan Valentine PBI Jogja. Power Syndrome pernah dipinang orang senilai Rp 60 juta, tetapi Om Sonny belum melepasnya.
Rahasia “kembalinya” Bali Dancer
Nah, berikut ini resep jitu yang dipakai Om Sonny Lie untuk mengembalikan prestasi Bali Dancer. Ya, sebuah cara unik yang jarang dilakukan penggemar merahmania lainnya.
“Hampir setiap hari, Bali Dancer saya masukkan ke kandang umbaran. Bagian dasar kandang diberi tanah merah. Jadi, burung bisa ‘mandi’ tanah merah,” kata Om Sonny.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
Tanah merah yang dimaksud ini bukanlah tanah berwarna merah yang biasa dipakai untuk menutup tanah pekarangan yang kurang subur, sehingga nantinya bisa menjadi lebih subur. Dalam hal ini, Om Sonny menumbuk batu bata merah hingga menjadi halus, lalu ditebar di dasar kandang umbaran.
Setelah diumbar, burung dikembalikan ke sangkar harian dan diberi buah. Selama terapi dilakukan, Bali Dancer mendapat asupan pakan yang bervariasi, antara lain :
-
Tiga macam buah: pir, apel, dan pepaya.
- Voer, dengan porsi minimalis, yaitu setengah sendok teh saja, atau sekitar 50 butir.
- Jangkrik diberikan pada pagi hari sebanyak 7 ekor, dan sore hari sebanyak 8 ekor.
“Adapun mandi dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pagi dan malam hari,” tambah Om Sonny.
Menjelang lomba, setelan pakan sedikit diubah. Perubahan dimulai pada hari Rabu (H-4) hingga H-1 atau Sabtu. Porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 10 ekor (pagi) dan 12 ekor (sore), ditambah 1 sendok teh kroto, dan 1 ekor cacing merah (siang hari).
Dengan kombinasi terapi tanah merah dan setelan extra fooding (EF) seperti itulah, Bali Dancer kini tak lagi malas nampil. Begitu digantang, burung langsung kerja hingga akhir lomba.
Pertanyaannya sekarang: apa hubungan antara tanah merah dan kembalinya performa Bali Dancer?
Om Kicau mencoba menganalisisnya, tetapi belum tentu benar:
- Ada kemungkinan burung seperti mendapatkan refleksi pijat, ketika telapak kaki menginjak tanah merah yang berasal dari penumbukan batu bata tersebut.
- Karena kandang umbaran berada di luar rumah, serta terpapar sinar matahari, tanah merah terasa lebih hangat. Saat burung rebahan di dasar sangkar saat berjemur, maka kehangatan tanah merah akan menjalar ke seluruh tubuh burung yang membuatnya nyaman.
- Dimungkinkan pula Bali Dancer memakan remahan lembut dari tanah merah, sehingga ikut membantu organ pencernaannya, dalam hal ini gizzard (empedal). Gizzard merupakan organ pencernaan di antara lambung otot (proventriculus) dan duodenum (salah satu dari 3 bagian usus halus). Di dalam gizzard, pakan akan dicerna dengan bantuan grit dan batu-batu kecil.
Update:
Om Sonny memberi tambahan informasi, bahwa tanah merah dari tumbukan bata merah (diberi sedikit air) memang dimaksudkan sebagai grit (seperti analisis ketiga Om Kicau), sekaligus untuk memberikan suasana seperti di habitat aslinya.
—-
Nah, bagi Anda yang memiliki anis merah dan selama ini bandel alias susah nampil, boleh dicoba tuh resep Om Sonny Lie. Siapa tahu cocok juga…
—-