Banyak penggemar pleci yang menyukai jenis /spesies pleci maupun ras / subspesies tertentu. Berdasarkan fakta selama ini, ada tiga jenis pleci yang paling disukai plecimania, yaitu Zosterops palpebrosus auriventer, Zosterops palpebrosus buxtoni, dan Zosterops montanus. Untuk lebih mudahnya, kita singkat saja ketiganyadengan istilah auri, buxtoni, dan montanus, sebagaimana kebiasaan plecimania selama ini. Kali ini, Om Kicau akan membahas perbedaan mendasar dari ketiga jenis pleci tersebut, sebagai referensi bagi Anda ketika hendak membeli di pasar burung.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebelumnya, kita simak dlu beberapa informasi terkait keberadaan pleci ras auriventer dan buxtoni (subpesies Zosterops palpebrosus) dan Zosterops montanus yang merupakan spesies tersendiri.
Menurut data dari kutilang.or.id, pleci auri dan buxtoni memiliki wilayah penyebaran yang berbeda. Namun akhir-akhir ini wilayah penyebarannya seperti overlap. Ini terbukti dari ditemukannya beberapa gambar pleci ras auri di Jawa Barat.
Kasus ini bisa terjadi karena beberapa kemungkinan. Bisa saja itu merupakan burung lepasan, tetapi bisa juga karena kesalahan dalam mengidentifikasi. Memang, untuk masalah ini, kita tidak boleh sembarangan menyimpulkan ras dan spesies burung yang ditemukan agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi.
Berikut beberapa perbedaan yang bisa dijadikan panduan dalam memilih pleci auri, buxtoni, dan montanus.
1. Pleci auriventer (Zosterops palpebrosus auriventer)
Pleci auri memiliki ukuran tubuh lebih besar, dengan warna tubuh bagian bawah abu-abu pucat dan tubuh bagian atas bewarna lebih kekuningan.
Perbedaan yang lebih jelas bisa dilihat dari bentuk lingkar matanya yang lebih tebal dan agak melebar daripada pleci buxtoni. Adapun iris matanya berwarna cokelat.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
Pleci auri lebih sering dijumpai di daerah pesisir pantai, terutama pada hutan bakau (mangrove). Mmereka hidup bersama dalam koloni kecil, sekitar 2 – 6 ekor, dan jarang mau bergabung dengan kelompok pleci lainnya.
Pleci auri memiliki wilayah persebaran mulai dari ujung selatan Myanmar, pantai barat Thailand, Semenanjung Malaysia, Singapura, hingga wilayah pesisir pantai timur Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Bangka, Kepulauan Natuna Selatan, dan Kalimantan.
Suara kicauan pleci auri lebh ngebass, baik suara panggilan (call) maupun suara kicauan (song). Sekilas terdengar mirip dengan kicauan pleci dada kuning.
Melihat wilayah persebaran tersebut, wajar jika pleci auri banyak dipelihara dan dilombakan para plecimania di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Selain itu, auri dikenal memiliki mental yang sangat baik jika dibandingkan dengan jenis pleci lainnya. Mental ini sangat sesuai dengan perilaku auri yang gemar menjelajah tempat -tempat baru.
Seperti dijelaskan di atas, wilayah persebaran pleci auri di Indonesia hanya terbatas di Sumatera dan Kalimantan. Makanya, ketika ada yang mengklaim menemukan pleci auri di Jawa Barat, tidak bisa disimpulkan bahwa jenis ini juga dijumpai di Jawa. Bisa saja burung piaraan yang lepas, atau kesalahan dalam mengidentifikasi.
Berikut video pleci auri di youtube:
—-
Pleci buxtoni (Zosterops palpebrosus buxtoni)
Pleci buxtoni umum ditemukan di sekitar Sumatera dan wilayah barat Jawa, terutama mulai dari Bogor hingga wilayah Provinsi Banten.
Buxtoni termasuk pleci berukuran paling kecil dari semua ras oriental white-eye (Zosterops palpebrosus). Warna tubuh bagian atas sedikit lebih gelap, serta memiliki garis kuning yang lebih tegas dan lebar di bagian perutnya.
Pleci ini juga banyak dijual di pasar burung, dalam kandang ombyokan, dan biasanya disatukan dengan pleci montanus.
—-
Suara kicauan buxtoni cukup nyaring. Suara kicauan dan suara panggilannya hampir sama dengan pleci dada kuning.
Berikut video suara kicauan dari pleci buxtoni
—-
Pleci montanus (Zosterops montanus)
Kalau auri dan buxtoni masih satu spesies, maka pleci montanus merupakan spesies yang berbeda: Zosterops montanus, atau dalam literatur internasional disebut oriental mountain white-eye. Jadi, berbeda dari oriental white-eye.
Pleci montanus dikenal juga dengan nama kacamata gunung. Jenis ini memiliki ukuran tubuh sekitar 11 cm, atau lebih besar dari auri dan buxtoni. Perutnya putih keabu-abuan, dengan bagian sisi tubuh berwarna kecokelatan.
Adapun tenggorokan dan tunggingnya berwarna kuning, iris mata berwarna putih. Sebagian dari jenis pleci ini ada juga yang memiliki garis kuning pada bagian perutnya, seperti halnya pleci buxtoni.
—-
Kacamata gunung termasuk burung yang sangat aktif. Mereka hidup bersama kelompoknya, dan akan sangat ribut saat berburu serangga kecil. Spesies ini terdiri atas 9 subspesies / ras, yang tersebar mulai dari Filipina, Sumatera, Jawa Bali, Sulawesi, Maluku, dan Nusa tenggara.
Pleci montanus memiliki suara kicauan yang kencang, tetapi bergetar seperti serak / parau. Untuk lebih jelasnya, silahkan tonton video pleci montanus berikut ini :
—-
Perawatan pleci auri agar cepat buka paruh
Perawatan pleci auri memang tidak berbeda dari perawatan pleci jenis lainnya. Yang penting, pemberian pakan harus teratur. Extra fooding (EF) juga rutin diberikan, seperti kroto, ulat kandang. atau ulat hongkong berwarna putih dan buah-buaah.
Buah-buahan yang bisa diberikan antara lain apel, jeruk, pepaya dan sebagainya. Pakan kering dapat Anda buat sendiri, atau beli saja voer yang berkualitas agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi.
Agar pleci auri cepat bunyi, minimal buka paruh, berikan perawatan khusus. Sebab pleci jenis ini terkenal susah buka paruh ketimbang buxtoni atau montanus. Namun dengan perawatan rutin dan teratur, disertai perawatan ekstra lainnya seperti sering mengajak jalan-jalan, mereka akan cepat rajin bunyi hingga buka paruh.
Untuk menuju tahap buka paruh, tentu sangat tergantung pada beberapa hal seperti berikut :
- Burung berjenis kelamin jantan, karena hanya burung jantan yang bisa mencapai tahap buka paruh. Adapun burung betina lebih cenderung ngeriwik.
- Memiliki lebih dari satu pleci yang sama jenis.
- Pengembunan yang rutin.
- Sering pindah-pindah lokasi gantangan.
- Sering diajak jalan-jalan untuk gathering.
—-