Dedy JB makin mengukuhkan dirinya sebagai salah seorang pengorbit murai batu jawara. Lelaki yang murah senyum ini sukses mengantar gaco-gaconya menjadi juara di sejumlah even penting. Terakhir, dia sukses membesut Maha Dewa, yang menjuarai Kelas Ebod Joss dalam Liga Ronggolawe Sumatera Seri I di Lapangan Bakung Pasir Putih, Jambi, Minggu (19/1). Dalam merawat murai batu lomba, Dedy JB tak mau jor-joran extra fooding, tetapi lebih mengandalkan materi dasar dan konsistensi perawatan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Murai batu Maha Dewa baru di tangan Dedy JB lima bulan lalu. Ketika itu, burung tidak langsung diturunkan, tetapi dibesut terlebih dulu melalui perawatan konsisten, juga memberikan isian baru untuknya.
Burung baru diturunkan dalam even Sukarejo Team di Jambi, 5 Januari lalu. Turun di dua kelas, Maha Dewa menjadi juara 1 Kelas Mega Bintang dan juara 2 Kelas Bintang.
Saat tampil dalam Liga Ronggolawe Sumatera Seri I, Maha Dewa mengeluarkan isian lovebird, murai air, tengkek, cililin, dan rambatan. Isian dikeluarkannya secara bergantian, dengan speed rapat, sejak awal digantang hingga akhir lomba.
Tidak heran apabila para juri terpukau melihat aksinya yang memukau. Maha Dewa tampil sebagai juara pertama, mengalahkan Top One, murai jawara milik Nova Rico dari Raflesia BC Bengkulu, yang harus puas menjadi runner-up.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Di kelas ini, Dedy JB Juga menurunkan jagoan lainnya, Pasaman, yang dibesutnya bersama Yongka. Pasaman menjadi juara lima. Bahkan duet Dedy JB / Yongka juga masih memiliki gaco lainnya, murai batu Jangkrik yang masuk daftar juara. Ini belum termasuk Panglima, gaco andalan Yongka, yang ikut dibesutnya dan menjadi juara di kelas paling bergengsi: Ronggolawe.
Nama Dedy JB mulai dikenal luas di kalangan kicaumania ketika membesut murai batu Kusut. Bersama Aheng, dia juga mengorbitkan Sniper, gaco yang dulu milik Agus Arison.
Belakangan, Dedy JB yang juga Humas Jambi Team lebih sering berduet dengan Yongka. Beberapa murai batu polesan keduanya selalu moncer di lapangan, mulai dari Panglima, Jangkrik, Pasaman, dan Maha Dewa.
Maha Dewa kini menjadi salah satu ancaman baru kelas murai batu, bersama beberapa gaco lain seperti Bintang milik AXL Sabtiar, Ucok milik Joni Huang, Seda milik Bujang Makalam, Djoker milik Puja OT, dan sebagainya. Burung mapan seperti Panglima (Yongka), Anatta (Aphing), dan Tanaka (Akia) bakal mendapat kompetitor yang berkualitas.
Perawatan murai batu Maha Dewa
Dedy jarang sekali menggunakan setelan EF yang terlalu kencang, khususnya jangkrik. Saat memoles Sniper, dia memang memberikan jangkrik dengan porsi 5/5 untuk perawatan harian, karena karakternya memang berbeda. Nah, untuk Maha Dewa, setelan jangkriknya lebih ringan, yaitu 3/3.
Berikut ini ringkasan perawatan harian murai batu Maha Dewa :
- Pagi hari, burung dimandikan dan dijemur sekitar 30 menit.
- Selanjutnya, burung diberi 3 ekor jangkrik dan kroto secukupnya.
- Setiap hari, burung tetap dalam sangkar, alias tidak mengenal kandang umbaran.
- Sore hari, burung dianginkan sambil diberi 3 ekor jangkrik lagi.
Perawatan lomba dimulai sejak Jumat, dengan perlakuan sebagai berikut:
- Mulai Jumat, porsi jangkrik dinaikkan menjadi 5 ekor pada pagi hari, dan 5 ekor pada sore hari. Kroto diberikan pagi hari.
- Hari Sabtu, porsi jangkrik kembali dinaikkan menjadi 7/7. Kroto juga diberikan pagi hari.
- Pada hari lomba, sebelum berangkat ke lapangan, burung diberi kroto dan 10 ekor jangkrik.
Dengan perawatan sederhana inilah, murai batu Maha Dewa selalu fight saat bertarung menghadapi lawan-lawannya. (Kelana Lana)
—