Karakter cendet yang bervariasi membuat kita tidak bisa begitu saja copy-paste perawatan harian burung cendet milik kicaumania lain, termasuk pemilik cendet jawara, atau minimal rajin bunyi. Bagaimanapun, setiap individu burung memiliki karakter, kebiasaan, bahkan selera yang berbeda, meski sama-sama cendet. Itu sebabnya, selain dasar-dasar perawatan harian yang bersifat umum, ada baiknya untuk mengenali pula karakter individu masing-masing burung di rumah.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dengan alasan itu pula, Om Kicau beberapa kali membagikan tips perawatan cendet dari beberapa pengorbit burung ini, dengan harapan pembaca (khususnya penggemar burung cendet) memiliki beberapa pilihan apakah cendetnya memiliki karakter yang hampir sama. Hal ini juga dilakukan Om Kicau untuk berbagai jenis burung kicauan yang lain.
Jika Anda mempunyai tetangga yang juga memiliki cendet, bahkan membelinya dari pedagang yang sama, lantas memeliharanya dengan cara yang sama persis, belum tentu hasilnya sama. Kok bisa begitu? Faktor genetik kedua cendet ini berbeda, bahkan meski kedua burung berasal dari pasangan induk yang sama.
Yang bisa benar-benar sama adalah cendet kembar identik, di mana satu sel telur (ovum) terbelah dua di dalam ovarium, kemudian dibuahi sel spermatozoa yang dipancarkan dari semen burung jantan. Normalnya, induk betina akan menghasilkan satu-persatu sel telur.
Faktor kedua adalah lingkungan. Karena rumah tetangga bersebelahan, tentu soal cuaca cenderung sama. Tetapi ada faktor pembeda, karena suhu di dalam rumah belum tentu sama (tergantung sirkulasi udara, ventilasi, tinggi langit-langit, dan sebagainya). Belum lagi tingkat kebisingan pada kedua rumah juga belum tentu sama.
Apalagi jika faktor lingkungan seperti cuaca dan suhu udara kota berbeda. Di alam liar, perbedaan lingkungan ini bahkan menghasilkan ras atau subspesies yang berbeda, dan biasanya diikuti dengan karakter dan kebiasaan yang berbeda pula. Cendet madura, yang terbiasa hidup di kawasan pantai berpasir, berbeda dari cendet yang memiliki habitat di wilayah pedalaman.
Jadi, dalam perawatan di rumah pun, selalu ada kombinasi antara karakter cendet (terutama faktor genetik) dan lingkungan di mana cendet dipelihara. Di sinilah pentingnya kita mengenali dan memahami karakter dari burung yang sedang kita rawat.
Pengenalan karakter itu perlu, terlebih dalam perawatan harian. Sebab, meski dikenal sebagai burung predator kecil, tidak semua cendet yang dipelihara di rumah akan memunculkan sifat predatornya dengan sama persis saat masih di alam liar.
Misalnya, ada cendet yang tidak suka jenis serangga tertentu. Jadi ketika cendet tidak suka jangkrik, dan sudah dilakukan berbagai upaya tetap tidak mau menyantapnya, tidak usah panik karena bisa dicarikan pakan substitusi lainnya.
Untuk memudahkan Anda, terutama penggemar pemula, berikut ini beberapa tips dasar perawatan harian burung cendet. Anda bisa mengembangkannya sendiri di rumah, untuk mencari setelan perawatan yang paling tepat.
Perawatan harian dan perawatan lomba
Dalam perawatan burung kicauan, kita sering mendengar istilah perawatan harian dan perawatan lomba. Apa sih bedanya?
Perawatan harian adalah tatacara perawatan burung yang dilakukan rutin setiap hari. Adapun perawatan lomba dilakukan dalam beberapa hari sebelum lomba.
Dahulu, ketika lomba burung kicauan belum terlalu ramai seperti sekarang, para pemain biasanya menyiapkan burungnya seminggu sebelum lomba (H-7). Sekarang, perawatan lomba umumnya dilakukan pada hari Kamis (H-3), atau Jumat (H-2), bahkan ada juga yang dimulai Sabtu (H-1).
Dalam beberapa kasus, ada pengorbit cendet yang sama sekali tidak mengenal perawatan lomba. Artinya, model perawatan yang diterapkannya bersifat all in one, mulai Senin hingga Minggu. Salah satunya Om Budiharjo, yang pernah ditulis Om Kicau di sini.
Perawatan lomba dimaksudkan untuk mengkondisikan burung agar birahinya stabil, sehingga saat dilombakan tidak mudah over birahi, tidak juga kurang birahi, yang membuatnya malas bunyi. Baik perawatan harian maupun perawatan lomba, tujuannya hanya satu, yaitu mendapatkan burung yang lebih aktif, lincah, dan rajin berbunyi.
Namun pada kesempatan kali ini kita hanya membahas perawatan harian dulu, karena masih banyak cencetmania yang memelihara burung ini untuk kelangenan atau hiburan di rumah.
Dasar-dasar perawatan harian burung cendet
Seperti diketahui, cendet atau pentet atau toet termasuk burung pemakan serangga (insektivora). Maka, seperti burung pemakan serangga lainnya, perawatan cendet tidak bisa dipisahkan dari jangkrik, ulat hongkong / ulat kandang, belalang, kroto dan sebagainya.
Nah, di sinilah kita harus bisa memberikan porsi yang tepat agar cendet dalam kondisi yang stabil dan tetap rajin berbunyi.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
1. Kroto
Karena cendet termasuk burung pemburu yang aktif, di alam liar mereka jarang mencari pakan berupa telur semut rangrang alias kroto, maupun telur dari jenis semut lainnya.
Tetapi dalam pemeliharaan di sangkar, banyak cendet yang diberi kroto untuk meningkatkan variasi pakan.
Tetapi pemberian kroto untuk cendet ini hanya digunakan sebagai pemerkaya asupan protein dan nutrisi lainnya. Jadi burung untuk membuat burung lebih rajin bunyi, sebagaimana pada ciblek atau murai batu. Porsi yang diberikan cukup 1 sendok teh per hari.
2. Jangkrik
Jangkrik merupakan salah satu jenis pakan yang paling umum bagi burung pemakan serangga seperti cendet. Kandungan protein yang tinggi pada jangkrik membuat kita harus bisa menentukan berapa porsi yang pas setiap harinya.
Jika porsi jangkrik terlalu banyak, burung mudah mengalami over birahi atau cepat menumbuhkan sifat manja pada burung pentet. Sebaliknya, jika kekurangan protein, burung cenderung mengembangkan bulu-bulunya (mbalon) dan jarang berbunyi.
Untuk itu, pemberian jangkrik yang tepat akan membuat cendet bisa tampil lebih maksimal. Dalam perawatan harian, porsi jangkrik yang bisa diberikan minimal 3 ekor pada pagi hari dan 2 – 3 ekor pada sore hari.
Ingat, porsi ini tidak bersifat baku, atau mutlak harus seperti itu. Jika porsi tersebut tak membuat burung rajin bunyi, Anda bisa meningkatkan 1-2 ekor lagi. Sebaliknya, meski sudah diberi dengan porsi minimal, tapi burung sering mengalami over birahi, Anda bisa menurunkan 1 ekor pada pagi dan / atau sore hari.
3. Ulat hongkong
Meski cendet di alam liar tidak sering memakan ulat, ulat hongkong bisa diberikan kepada cendet di rumah. Tapi pemberian UH ini hanya didasarkan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi saja.
Sebagian cendetmania mengatakan, ulat hongkong dapat diberikan setiap hari, karena cendet termasuk “burung panas”, sehingga cocok dengan UH yang juga bersifat panas. Namun ada juga cendet yang lebih stabil jika diberi UH dalam jumlah minim, misalnya beberapa kali dalam seminggu.
Dalam hal ini, Anda bisa mencoba pemberian ulat hongkong sebanyak 5 ekor pada pagi hari dan 3 ekor pada sore harinya. Namun, bagi yang belum pernah mencoba, perlu dicek kestabilan birahinya jika menerima asupan UH. Jika mengalami over birahi, porsi UH bisa diturunkan secara bertahap, atau bisa juga diganti ulat kandang.
4. Ulat kandang
Beberapa penggemar burung cendet lebih menyukai memberikan ulat kandang (UK) daripada ulat hongkong (UH). Namun semua itu tentu kembali pada karakter dari selera burung.
Cara mengetahui selera adalah ketika disediakan ulat hongkong dan ulat kandang, burung memilih salah satu yang disukainya. Atau ketika diberi UH tak mau, lalu diganti dengan UK mau, itu menandakan cendet lebih menyukai ulat kandang.
Ada cendet yang memiliki performa optimal setelah mendapatkan UK secara rutin setiap harinya, tetapi ada juga yang hanya jalan setelah menerima UH dalam jumlah cukup. Nah, pintar-pintarlah mengutak-atik masalah ini.
Kalau burung memang menyukai ulat kandang, Anda bisa memberinya sebanyak satu cepuk (wadah makanan) ukuran kecil selama 2-3 kali seminggu, atau sebanyak 1 sendok teh jika diberikan setiap hari.
5. Suplemen tambahan
Suplemen tambahan bisa diberikan untuk menjaga performa maksimal burung. Suplemen harian bisa diberikan BirdVit sedangkan suplemen untuk lomba bisa diberikan BirdPower.
BirdVit adalah multivitamin dan multimineral khusus untuk burung. Selain untuk pengobatan berbagai penyakit karena disefisiensi fungsi organ, juga MENJAGA KESEHATAN BURUNG AGAR SELALU PRIMA.
Kandungan BirdVit adalah vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate; Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
Sedangkan BirdPower adalah produk Om Kicau yang ditujukan untuk menambah power dan kegacoran pada burung. BirdPower adalah kombinasi ATP dan multivitamin lengkap.
6. Pakan alternatif lainnya
Yang termasuk pakan alternatif antara lain ikan kecil, anak katak (kecebong), kadal, orong-orong, dan serangga lain yang merupakan pakan alami mereka.
Pakan alternatif ini bisa diberikan setiap hari, atau beberapa kali dalam seminggu. Tujuannya untuk memastikan kondisi agar burung tetap sehat, aktif dan terpenuhi segala kebutuhan nutrisinya.
Dengan menerapkan hal-hal di atas dalam perawatan harian burung cendet, tidak mungkin burung yang tadinya hanya diam saja akan menjadi lebih rajin berkicau setelah mendapatkan perawatan yang tepat.
Namun, perlu diingat, perawatan burung bukan hanya dari segi pemberian pakan dan minumnya saja, karena ada perawatan selain itu, seperti mandi, jemur, dan menjaga kebersihannya. Silakan simak referensi komplet tentang perawatan burung cendet di Halaman Burung Cendet.