Owl finch: Sexing dan panduan awal penangkaran

Burung finch kini makin popular, seiring makin banyaknya jenis finch di pasaran. Sebagian penggemar burung membelinya untuk dijadikan burung hias atau sebagai penyanyi di rumah (tergantung spesiesnya), dan sebagian lagi ingin menangkarnya. Kali ini, Om Kicau ingin mengupas burung bicheno finch (Poephila bichenovii), atau lebih popular dengan sebutan owl finch. Disebut owl finch, karena sekilas wajahnya menyerupai burung hantu.

Owl finch memiliki habitat dan berkembang biak di Australia, terutama di  wilayah utara dan timur.  Ada dua ras atau subspesies dari burung ini, yaitu:

1. Poephila bichenovii bichenovii / white-rumped owl finch, yang bisa dibedakan dari warna putih di bagian tunggingnya.
   
2. Poephila bichenovii annulosa /black-rumped owl finch, yang memiliki warna hitam di bagian tunggingnya.

Saat ini, kedua ras own finch sering dikawinkan untuk menghasilkan varietas baru. Bahkan, beberapa penangkar burung finch juga kerap menyilangkan antara owl finch dan jenis finch lainnya, termasuk kenari.

Perkawinan silang antara owl finch dan zebra finch, yang masih berkerabat dekat, sudah pernah dilakukan dan menghasilkan anakan seperti gambar di bawah ini. Namun, sebagaimana tiktok (persilangan mentok dan itik) dan bekisar (persilangan ayam hutan dan ayam kampung), anakan hibrida ini bersifat infertil alias mandul.

Membedakan burung jantan dan betina

Sexing atau membedakan jenis kelamin burung owl finch memerlukan sedikit kecermatan. Sebab, burung jantan dan betina memiliki kemiripan secara fisik, atau lebih kondang disebut burung monomorfik seksual.

Namun para penangkar berpengalaman memiliki beberapa tengara untuk membedakan jenis kelamin keduanya. Salah satunya adalah mencermati suaranya. Sebab, burung jantan memiliki suara yang lebih bervariasi.

Berikut suara burung owl finch yang bisa dijadikan referensi dalam pemilihan burung jantan dan betina:

• Suara burung owl finch jantan | Download

• Suara burung owl finch betina | Download

Selain suara, ada beberapa tengara lain dalam membedakan burung owl finch jantan dan betina, misalnya:

• Burung jantan memiliki suara lebih bervariasi.
• Burung jantan memiliki garis hitam lebih tebal di bagian dada.
• Burung jantan memiliki mahkota lebih lebar.
• Burung jantan memiliki topeng lebih putih.

Panduan awal penangkaran owl finch

Menangkarkan owl finch bisa dilakukan pada kandang aviary, kandang koloni, kandang soliter, dan kandang gantung. Tempat sarang bisa memanfaatkan kardus bekas atau tempat sarang dari rotan, dan sebagainya. Bahan sarang berupa rerumputan kering, sabut kelapa, sobekan kertas, dan serat nanas.

Jika menggunakan kandang koloni, Anda memelihara beberapa ekor burung dan membiarkan mereka memilih pasangan masing-masing. Jika burung jantan sudah memilih pasangan, dia sering mengembangkan bulu-bulunya, lalu melompat ke arah burung betina sambil berputar 180º setiap kali melompat.

Tapi terkadang burung jantan akan membungkukan tubuhnya, lalu kepalanya dipalingkan ke arah burung betina, sambil bernyanyi dan sering menyeka paruhnya. Setelah berjodoh, pasangan ini harus tetap bersamam, dan tidak boleh dipisahkan.

Pakan yang diberikan berupa biji-bijian terutama millet berukuran kecil, sayuran hijau, egg food, maupun pakan hidup seperti ulat hongkong dan serangga kecil lainnya.

Induk betina akan menghasilkan 4 – 6 butir telur,  berwarna putih, yang akan dierami setelah mengeluarkan telur ketiga. Induk jantan dan betina akan bergantian mengerami telur, dengan lama pengeraman sekitar 13 hari.

Piyik owl finch yang baru menetas memiliki tubuh berwarna gelap, dengan bulu berwarna keabu-abuan, bahkan mirip dengan piyik pipit zebra (zebra finch). Pada umur 14-18 hari, anakan sudah bisa hidup mandiri.

Yang perlu diperhatikan, burung owl finch jenis kesulitan beradaptasi pada suhu dingin, terutama di bawah 20 – 22º C. Jadi, jika sering turun hujan seperti saat ini, sediakan lampu penghangat untuk mereka. Kebutuhan vitamin sangat diperlukan, terutama jika kondisi suhu atau cuaca kurang mendukung.-