Yongka, salah seorang pemain dan pengorbit murai batu terpopular di Sumatera, kini memiliki jagoan baru yang siap mengikuti jejak seniornya, Panglima. Namanya Mr Pasaman, burung tangkapan hutan yang diperolehnya saat masih trotol, lalu dirawat sekitar tiga tahun (dua kali mabung). Selanjutnya, perawatan diteruskan Dedy JB dan baru saja rampung mabung ketiga. Sejumlah kicaumania di Jambi dan sekitar sudah bisik-bisik, murai batu Mr Pasaman cepat atau lambat bakal menembus level nasional.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Mr Pasaman baru dua kali diturunkan ke lapangan, yaitu dalam Seri I Liga Ronggolawe Sumatera di Jambi (19/1) dan Marene Cup 1 di Perumahan Marene Village, Jambi, Minggu (2/2) lalu.
Saat berlaga untuk kali pertama dalam Seri I Liga Ronggolawe Sumatera, Mr Pasaman tiga kali masuk daftar juara, masing-masing juara 5, juara 8, dan juara 10.
Dalam Marene Cup 1, penampilannya makin memukau. Burung ini dua kali menempati posisi runner-up, masing-masing di Kelas Mega Bintang dan Kelas Favorit. Asal tahu saja, pertarungan murai batu di Jambi sangat sengit, bahkan nuansanya seperti lomba antara jawara-jawara Sumatera.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Di Kelas Mega Bintang, misalnya, Mr Pasaman bersaing ketat dengan gaco sarat pengalaman, Anatta milik Aphing yang juga pernah menjuarai beberapa seri Liga Sumatera, dan even nasional di Jakarta.
Kedua burung sama-sama mendapat bendera koncer merah, meski akhirnya Anatta berada di urutan pertama dan memang layak menjadi juara.
Dedy JB dan Yongka pun mengaku puas, meski gaconya harus puas menjadi runner-up sebanyak dua kali. “Sama seperti dalam Liga Ronggolawe Sumatera, target kami dalam Marene Cup masuk sepuluh besar dulu. Maklum, baru dua kali ikut lomba,” kata Dedy.
Yongka dan Dedy JB kini menjadi duet maut di kelas murai batu, baik di Jambi maupun di Sumatera. Selain Mr Pasaman, ada dua gaco lain yang sudah mapan lebih dulu. Pertama, Panglima milik Yongka yang sukses menjuarai Seri I Liga Ronggolawe Sumatera. Kedua, Maha Dewa milik Dedy JB yang juga meraih juara pertama pada even yang sama, namun berbeda kelas.
Melihat reputasi keduanya, juga prospek Mr Pasaman, beberapa kicaumania ingin melakukan take-over. Mereka umumnya memprediksi kalau Mr Pasaman bakal menjadi ancaman baru.
Murai batu ini memang luar biasa. Gayanya atraktif, volumenya tembus, dengan isian lengkap mulai dari ngekek lovebird, tonjolan kapas tembak dan cililin, serta lagu kenari dan suara jalak papua yang ngerol-kasar.
Sejauh ini Om Yongka belum berencana melepas Mr Pasaman, dan hanya mempercayakan rawatan sehari-hari kepada Dedy JB. Kita tunggu saja kiprah Mr Pasaman dalam even-even selanjutnya, untuk membuktikan benar dan tidaknya prediksi tersebut. (Kelana Lana)