Kondisi yang dialami murai batu Kiamat milik H Sona Lampung juga terjadi pada murai batu Bintang milik Mr AXL Sabtiar dari Sarolangun, Provinsi Jambi. Sejak pertengahan Januari lalu, Bintang sudah lepas bulu sayapnya, meski baru sehelai. Bulu-bulu halus di sekitar mata juga rontok. Tetapi gaco ini benar-benar bandel. Saat berlaga dalam Latihan Special Reagan Cup bertajuk Gong Xi Fat Cai di Kota Jambi, Minggu (9/2), Bintang tetap tak terkalahkan dan menjuarai kelas utama: Mega Bintang.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Perjuangan rekan-rekan kicaumania di luar Jawa, terutama Sumatera dan Kalimantan, memang layak diacungi jempol. Demi hobi yang ditekuninya, mereka rela menempuh perjalanan darat yang sangat jauh untuk ukuran kicaumania di Jawa.
Boleh percaya, boleh tidak. Om Sabtiar berdomisili di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Selama ini, dia aktif sekali mengikuti lomba maupun latpres di Kota Jambi, yang jaraknya sekitar 179 km, dan harus ditempuhnya dalam waktu paling cepat 3,5 jam.
“Untungnya Bintang tak rewel selama dalam perjalanan. Meski kondisinya hampir mabung, Dia tetap anteng, menandakan perjalanan darat sepanjang 179 kilometer tidak menurunkan kondisi fisiknya,” kata Om Sabtiar.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Begitu tiba di lapangan, terlihat beberapa murai jawara di wilayah Jambi, seperti Seda milik Bujang Makalam, Racun milik Ahua, dan sebagainya. Bintang hanya turun satu sesi, yaitu Mega Bintang, dan tampil sebagai juara pertama.
Atas kemenangan Bintang dalam even yang diketuai Ferry Louw ini, Om Sabtiar memperoleh hadiah uang pembinaan sebesar Rp 5 juta. “Lumayan, bisa untuk modal mengikuti lomba burung berkicau di Bangko, Minggu tanggal 16 Februari mendatang,” ujarnya.
Sebenarnya sudah beberapa kali Bintang menjuarai lomba dalam kondisi nyisip sayap. Bahkan, 3 hari setelah sehelai bulu sayapnya jatuh, Bintang tetap dilombakan dalam Seri Pembuka Liga Ronggolawe Sumatera, yang diikuti burung-burung jawara di Pulau Sumatera.
Dalam even yang juga digelar di Jambi (19/1) itu, Bintang tampil sebagai juara 3 di kelas utama, yaitu Ronggolawe. Kelas ini dimenangi murai batu yang sarat pengalaman, Panglima, besutan duet Yongka / Dedy JB.
Om Sabtiar waktu itu berencana mengistirahatkan Bintang, karena biasanya burung akan mengalami mabung. Bahkan, dalam prediksinya, burung bakal rampung mabung akhir Maret atau awal April, sehingga bisa diturunkan dalam Seri Penutup Liga Ronggolawe Sumatera di Pekanbaru, Riau, 9 April 2014.
Tetapi, rupanya Bintang belum juga mabung, sehingga Om Sabtiar berencana menurunkannya dalam even di Bangko, Minggu (16/2) mendatang. Tujuannya supaya burung bisa segera rontok bulu secara total.
Dalam tiga bulan terakhir, Bintang terus menunjukkan prestasi mengesankan, dengan menjuarai beberapa even penting di Jambi dan sekitarnya. Prestasinya antara lain menjuarai even Reagan Cup 2 (29/12/2013), juara 1 Kelas Mega Bintang dalam Nusantara Cup II di Jambi Town Square (12/1), juara 3 Kelas Ronggolawe dalam Seri I Liga Ronggolawe Sumatera (19/1), dan Latihan Spesial Reagan Cup (9/2).
Bintang memiliki isian yang cukup komplet, dengan senjata andalan berupa tembakan cililin, ngekek lovebird, tengkek, kapas tembak, pancawarna, suara jangkrik, dan burung gereja tarung.
Yang paling menonjol adalah tembakan cililin. James Brother, salah seorang peserta Latihan Spesial Reagan Cup, mengatakan Bintang memiliki tembakan cililin yang istimewa. “Isian cililinnya ngeri…,” ujarnya.
Om Sabtiar menolak berkomentar mengenai kelebihan burungnya. “Wah, tidak etis kalau saya yang menjawab, nanti dibilang berlebihan, kok menilai burungnya sendiri. Silakan tanya saja sama juri dan peserta lainnya,” kata dia.
Untuk perawatan harian dan perawatan lomba murai batu Bintang, Om Kicau sudah pernah menulis di sini. Silakan dibuka, sekadar dijadikan referensi bagi muraibatu mania yang lain. (Kelana Lana)
Semoga bermanfaat.
—