Sejak Om Hany Brothers SF memutuskan take-over terhadap lovebird Golden Boy, tiga pekan lalu, gaco ini terus berprestasi seakan nyaris tanpa henti, terus stabil. Mulai dari kemenangan dalam even Media BnR Cup di Lapangan Banteng Jakarta (23/2), berlanjut dengan menjuarai HUT TVRI Jabar di Bandung (2/3), kemudian double winner dalam Wali Kota Depok Cup, 9 Maret lalu. Apa yang membuat Om Hany “berani” membeli Golden Boy seharga Rp 100 juta?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam percakapan dengan Om Kicau kemarin, Om Hany menjelaskan kalau dia sudah lama memantau prestasi Golden Boy (GB) di lapangan. Pantauan ini bukan sekadar satu atau dua minggu saja. “Saya memantaunya selama tiga bulan,” ujarnya.
Tanpa sepengetahuan pemiliknya, Eko JBF, Om Hany terus menguntit kemana pun GB berlomba. Termasuk ketika GB menjuarai Seri Penutup Liga Ronggolawe Jabodebatek 2013 / 2014 di Bekas, 26 Januari lalu, yang menempatkannya sebagai juara umum kedua di bawah lovebird Mata Dewa milik Ardhy Happard.
Jika GB turun beberapa sesi, dia akan terus bersabar memantau stabilitas penampilannya. Itu dilakukannya terus-menerus selama tiga bulan. “Betul, hampir tiga bulan saya terus memantaunya, “ jelas Om Hanny menceritakan keseriusannya dalam memburu lovebird hasil ternakan JBF Bekasi tersebut.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Setelah menyelesaikan laga terakhir LRJ, dia coba mengajukan pinangannya. Gayung pun bersambut. Dua burung jawara koleksi Eko JBF, yaitu lovebird Golden Boy dan murai batu Kupra, akhirnya resmi dipinang dengan mahar Rp 150 juta. “GB senilai seratus, Kupra lima puluh,” kata pengusaha di bidang properti ini.
Selain kepincut prestasinya, Om Hany juga mempunyai satu alasan lain mengapa ingin meminang GB. “Lovebird ini merupakan jenis lutino, ya lutino mata hitam. Kalau hanya warna standar, mungkin saya belum tentu minat,” ungkap dia.
Deal resmi terjadi saat lovebird Golden Boy dan murai batu Kupra tampil dalam Media BnR Cup di Jakarta, 23 Februari lalu. Tidak sia-sia, burung ini moncer hingga saat ini. Untuk perawatan keseharian maupun di lapangan, Om Hany tetap mempercayakan kepada Rizal Brow, mekanik yang sebelumnya juga menangani GB. “Jadi, meski sudah pindah tangan, kami tetap bersatu dengan Om Eko JBF,” tambah dia.
Yang pasti, kini Om Hany sudah bersiap-siap membidik jawara untuk jenis burung lain, terutama kacer dan kenari. Sebab target utamanya adalah Presiden Cup III, Juni 2014. Dengan demikian, Brothers SF nantinya tidak hanya mengusung gaco di kelas lovebird dan murai batu saja, tetapi juga memiliki amunisi lain di kelas kacer dan kenari.
“Kemarin sudah ada yang saya pantau, tapi nggak jadi. Sekarang sedang mau proses memantau burung prospek lainnya,” tukas Om Hany. (d’one)