Dua pembelian terbaik! Itulah predikat yang layak disematkan kepada Itok Love Bird Shop Solo atas kecermatannya dalam mentransfer dua lovebird jawara, Exotic dan Jehova Jireh (JJ). Kedua gaco ini langsung diterjunkan Itok dalam In Memorial Jenderal Besar Soeharto di Jogja, Minggu (23/3). Exotic menjuarai Kelas Ibu Tien Soeharto. Adapun JJ menjadi runner-up di kelas paling bergengsi, Jenderal Besar Soeharto, di bawah lovebird Tengkek milik Sean (Pemalang) yang lebih senior.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
–
Jika dihitung-hitung, lovebird JJ sebenarnya baru sehari di tangan Itok. Pasalnya, deal antara dia dan Andi GBU (Luwes BC) selaku pemilik JJ baru terjadi usai kontes bulanan IKPBS Special Open di Solo, Sabtu (22/3) lalu. Jadi, malah belum genap 24 jam, he.. he.. he…
Adapun Exotic di-take-over Itok dari tangan She Black, 15 Maret lalu. Burung ini meraih kemenangan beruntun, masing-masing dalam kontes Papburi Solo (9/3) serta latber mingguan IKPBS Solo (15/3). Saat itulah Itok deal dengan She Black untuk mengambilalih kepemilikan lovebird Exotic.
“Untuk lovebird JJ, awalnya saya mengikat atau deal harga dengan Om Andi GBU, sampai diturunkan dalam Presiden Cup III di Jakarta, 22 Juni mendatang. Tapi saya fikir, dibayar sekarang atau nanti apa bedanya? Makanya, saya putuskan segera mengambilnya. Lebih cepat lebih baik,” ungkap Om Itok.
Prestasi juara untuk Exotic, dan runner-up untuk JJ, dalam even sebesar In Memorial Jenderal Besar Soeharto inilah yang layak disebut sebagai pembelian terbaik.
Sebab, dalam beberapa kasus, burung juara tak selalu berprestasi saat pertama kali diturunkan oleh pemilik baru. Apalagi lovebird memiliki memori kuat dalam mengenali wajah perawatnya, sehingga butuh adaptasi selama beberapa pekan.
Dalam even In Memorial Jenderal Besar Soeharto, semua (4) kelas lovebird full peserta atau berisi 63 gantangan. Yang tampil pun umumnya gaco papan atas.
Misalnya Tengkek milik Sean (Pemalang), Serba Serbi milik Arda (Ponorogo), Bety milik Herman (Kediri), Nakulo milik Ipunk (Pati), dan gaco lain yang umumnya sangat fighter dan punya suara panjang-panjang.
Jadi, kemenangan Exotic dan JJ menunjukkan materinya di atas rata-rata, lebih fight dan rajin bunyi, volumenya keras, dan ngekeknya juga panjang-panjang.
“Kedua burung ini masih muda. Masih ada manja-manjanya, dan terkadang masih sedikit nakal. Tapi soal rajin bunyi dan ngekek panjang, tak perlu diragukan lagi,” tandas Om Itok.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
–
Jika performa ini bisa dipertahankan, bukan tidak mungkin salah satu atau keduanya bakal mencapai level nasional. Presiden Cup III di Lapangan Banteng Jakarta, 22 Juni 2014, bisa menjadi salah satu sasaran utama tahun ini, selain Piala Raja dan Paku Alam Cup di Jogja.
Tetapi, godaan terhadap Itok mulai bermunculan. Usai kontes Soeharto, tawaran atau pinangan pun berdatangan. Mereka ingin melakukan take-over terhadap Exotic dan JJ.
“Sudah ada tawaran cukup besar, tetapi menurut saya belum sesuai dengan materi atau kualitas Exotic dan JJ,” kata Om Itok.
Jadi, untuk sementara, dia mau fokus dulu menurunkan kedua burung ini di sejumlah even. Misalnya mengikuti Danyon Cup 408 di Sragen (30/3), Ebod Joss Solo, hingga Paku Alam Cup. (Waca)
–