Rupanya masih ada sebagian kicaumania yang menganggap pasar burung di Ibu Kota itu ya cuma di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, atau dikenal dengan nama Pasar Burung (PB) Pramuka. Sebenarnya ada juga lokasi lain seperti Pasar Burung Jatinegara, Pasar Burung Barito, dan Pasar Kolong Kebayoran Lama. Yuk, kita melongok Pasar Kolong Kebayoran Lama di Jakarta Selatan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Meski berkesan kurang tertata rapi, denyut keramaian di PB Kebayoran Lama boleh dibilang nyaris tanpa henti. Sudah lama pasar ini menjadi pusat perdagangan burung dan unggas lainnya.
Namun, entah kenapa, pamornya kalah jauh dari PB Pramuka, sampai-sampai masih ada kicaumania yang belum mengetahui keberadaannya, kalau Om Kicau tidak menurunkan artikel berjudul Kenari holland dan taiwan laris-manis di Pasar Kolong Kebayoran Lama.
Pamor PB Kebayoran Lama bahkan masih kalah dari PB Jatinegara dan PB Barito, yang mana sebagian kicaumania juga sering hunting burung di sana.
Namun bagi kicaumania yang sudah tahu, PB Kebayoran Lama atau kerap disebut Pasar Kolong Kebayoran Lama, akan selalu menjadi jujugan mereka, terutama kalangan bakul burung / pedagang eceran di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
Beberapa kicaumania pun sering ke sana, sekadar membandingkan dengan harga di PB Pramuka, atau mencari jenis burung yang diinginkan dan kebetulan tidak ada di pasar burung lainnya. Karena itu, dalam keterbatasan sarana-prasarana yang ada, Pasar Kolong tetap ramai setiap harinya.
Pasar ini mulai popular sejak awal tahun 2000-an. Umumnya, dagangan dijajakan secara sederhana, menggunakan gerobak dorong atau lapak-lapak yang digelar di pinggir jalan. Hanya beberapa pedagang saja yang menempati kios-kios permanen.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
PB Kebayoran Lama mudah diakses dari berbagai arah, karena lokasinya persis di perempatan di bawah fly-over (jembatan layang) Jalan Raya Kebayoran Lama – Ciledug. Lokasi di bawah jembatan layang inilah yang memunculkan istilah Pasar Kolong, yang berarti di kolong / bawah fly-over.
Memang, bukan hanya pedagang burung dan unggas saja yang berjualan di sana. Mereka bercampur-baur dengan PKL lainnya seperti pedagang batu cincin, pedagang elektronik, dan sebagainya.
Para pedagang menempatkan gerobak atau lapaknya di mana saja. Inilah yang membuat pasar ini berkesan semerawut dan kurang tertata. Padahal, pada masa awal beroperasi, pasar ini hanya berupa kios-kios yang tertata rapi, dan lokasinya persis belakang pasar di sisi rel KA.
Namun sejak penggusuran belasan tahun lalu, sebagian besar pedagang tidak disediakan lokasi permanen sebagai penggaanti, sehingga mereka terpaksa menggelar dagangannya di mana saja. “Ini urusan perut, Bang!,” kata salah seorang pedagang.
Pedagang lain, yang bernama Ade, mengakui kondisinya masih enak dulu, ketika masih di pinggiran rel kereta api. “Waktu masih di pinggiran rel, kondisinya lebih enak. Kita disediakan kios-kios,” kenang Ade.
Namun, inilah uniknya dunia hobi burung, termasuk burung berkicau. Meski berkesan semerawut, faktanya Pasar Kolong Kebayoran Lama tak pernah sepi pengunjung. Setiap hari, selalu ada kicaumania maupun bakul burung yang datang ke tempat ini.
–
Pasar Kolong menjadi ampiran favorit sebagian kicaumania dari kalangan menengah ke bawah untuk hunting burung-burung prospek. Sebab burung-burung yang dijajakan tidak kalah kualitasnya dari pasar burung-pasar burung lainnya. Harganya relatif terjangkau.
Tengok saja kios milik Om Roby Canary, salah satu kios yang paling laris dan khusus menjual partai dan eceran kenari impor holland dan taiwan. Dalam satu bulan, Om Roby bisa menjual 15 boks kenari, di mana setiap boks berisi 30 – 40 ekor burung.
Silakan mampir ke Pasar Kolong, telusuri kios demi kios yang ada, atau lapak demi lapak di pinggir jalan. Kalau perut lapar setelah seharian memantau burung, banyak pedagang nasi atau penjual kudapan lainnya, yang harganya juga merakyat.
Tak hanya burung. Di Pasar Kolong juga tersedia aneka kebutuhan dan aksesoris burung, seperti kandang / sangkar, obat dan suplemen burung, pakan kering (voer), jangkrik, ulat hongkong, kroto, dan extra fooding (EF) lainnya. (d’one)
Selamat hunting burung.