Menjadi juara dalam sebuah lomba besar, khususnya di kelas utama atau paling bergengsi dengan nomimal hadiah tertinggi, tentu menjadi idaman para pemain murai batu di mana saja. Namun, tidak mudah untuk bisa mendesain seperti ini, karena faktor pemilihan kelas dan materi burung juga tidak dapat diabaikan. Murai batu Killer milik H Hendy Carton dari H2R Bekasi termasuk spesialis juara di kelas bergengsi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebenarnya Om Hendy Carton punya koleksi burung jawara cukup lengkap, dan itu tidak hanya murai batu. Untuk murai batu, dia punya jawara seperti Killer (kelas umum) dan Gehger (kelas ring).
Om Hendy juga mengoleksi cucak hijau Jabrik I dan Jabrik, kacer Drogba, dan pentet Naruto. Semuanya burung jawara.
Bahkan dalam even Jatijajar Cup, 6 April lalu, cucak hijau Jabrik juga menjadi juara pertama, berbarengan dengan prestasi murai batu Killer yang menjuarai kelas paling bergengsi dalam even tersebut.
Sayangnya, karena aktivitas yang tak bisa ditinggalkan, Om Hendy sering tidak bisa ikut langsung mengawal burungnya. Jika absen, maka penanganan sepenuhnya dipercayakan kepada Om Yono, mekanik andalannya selama ini.
Namun dalam even Jatijajar Cup, Om Hendy berkesempatan mengawal langsung burung-burung koleksinya, termasuk murai batu Killer dan cucak hijau Jabrik yang sama-sama tampil sebagai juara pertama.
Selain kesibukan kerja, Om Hendy juga aktif menekuni hobi motor gede (moge). Bahkan di rumahnya, kawasan Cikarang Golf, tersimpan lima unit Harley Davidson. “Ini hobi saya selain burung,” kata Om Hendy.
Saat berita ini ditulis, Om Hendy sedang menjalankan ibadah umroh, dilanjutkan dengan mengunjungi Palestina. Jadi, sebagian materi tulisan ini merupakan hasil wawancara Om Kicau dengan Om Yono, perawat murai batu Killer. Sebagian hasil wawancara dengan Om Hendy beberapa waktu lalu.
Om Hendy, sosok kicaumania sejati
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Banyak hal yang bisa kita pelajari dari Om Hendy mengenai hobi burungnya. Dia dikenal sebagai kicaumania sejati. Jarang sekali kita mendengar dia menjual burung jawaranya.
Ini karena dia menganggap burung, sebagaimana moge, benar-benar sebagai hobi untuk meringankan kepenatan fisik dan mental dari aktivitas sehari-hari yang melelahkan.
Murai batu Killer, misalnya, sudah beberapa kali hendak dipinang pemain lain. Mahar yang ditawarkan pun bernilai ratusan juta rupiah. Penawaran ini muncul melihat prestasi aduhai Killer selama ini.
Berikut ini sebagian prestasi murai batu Killer sejak di tangan Om Hendy Carton:
Juara | Even | Waktu | Lokasi |
1, 1 | LRJ Seri VIII | 29/12/2013 | Bintaro Jakarta |
1, 1,2,3 | LRJ Seri Penutup | 26 /1/2014 | Bekasi |
1,1, 2,3 | HUT TVRI Jabar | 2/3/2014 | Bandung |
1, 1 | Mr Granat Open | 26 /3/2014 | Jakarta |
1 | Jatijajar Cup | 6/4/2014 | Jakarta |
Liga Ronggolawe Jabodetabek (LRJ), juga Mr Granat Open, merupakan even bergengsi di Jabodetabek. Adapun HUT Ke-27 TVRI Jabar dan Jatijajar Cup boleh dibilang even nasional, karena pesertanya lintasblok, bahkan lintaspulau.
Menanggapi pinangan yang menggiurkan, Om Hendy tak menanggapinya secara serius. Sebab dia memang tidak ingin menjual burung kesayangannya. Bahkan, selama ini dia tidak pernah menjual burung. Inilah esensi seorang kicaumania sejati.
Untuk merawat burung-burung koleksinya, Om Hendy justru harus mengeluarkan biaya tersendiri, karena dia membangun rumah khusus burung di kawasan Tambun Bekasi. MB Killer pun ditempatkan di sana.
Killer termasuk murai batu dengan materi lagu yang komplet. Isian yang paling menonjol adalah cucak cungko, dengan tembakan dari suara burung rambatan, cililin, lovebird, dan cucak jenggot. Isian dan tembakan dibawakannya berselang-seling. Kinerja di lapangan juga maksimal.
Sebenarnya Killer baru beberapa bulan di tangan Om Hendy Carton. Murai ini diperoleh dari seorang kicaumania di Cirebon. Begitu ditransfer, burung tak bisa diturunkan karena masih dalam kondisi mabung.
Begitu rampung mabung, burung untuk pertama kali dicoba dalam kontes Danpomal Cup di Bekasi, 1 Desember 2013. “Waktu itu, Killer baru saja beres mabung. Hasilnya, Killer tampil sebagai juara kedua,” kata Om Yono.
Prestasi sesungguhnya dibuktikannya ketika turun di even petama kali di Liga Ronggolawe Jabodetabek (LRJ) Seri VIII di Bintaro. Saat itu Killer langsung membuat kejutan dengan memetik dua gelar juara 1 alias double winner, termasuk kelas paling bergengsi, Ronggolawe, yang berhadiah mahal.
Pada Seri Penutup LRJ di Bekasi, 26 Januari 2014, Killer kembali meraih double winner plus juara 2 dan juara 3. Kemenangan ini langsung mengantar Killer menjadi juara umum ketiga Liga Ronggolawe Jabodetabek 2013/2014. Padahal, burung ini hanya dua kali tampil, yaitu Seri VIII dan Seri XII (penutup).
Sejak itu, prestasi murai batu Killer seperti tak terbendung. Setiap gelaran akbar yang diikutinya selalu berbuah prestasi, dan sebagian besar terjadi di kelas paling bergengsi yang berhadiah paling mahal. Misalnya dalam HUT Ke-27 TVRI Jabar Cup di Bandung, Killer memetik dua gelar juara 1, termasuk Kelas TVRI yang berhadiah Rp 20 juta.
Prestasi gemilangnya terus berlanjut dalam even Mr Granat Open, di mana Killer meraih double winner, termasuk juara di kelas utama: Mr Granat.
Puncak kegemilangannya terjadi dalam Jatijajar Cup di Jakarta, 6 April lalu. Killer juara di Kelas Jatijajar, dan berhak membawa pulang hadiah sebesar Rp 20 juta.
Ya, percaya nggak percaya, murai batu Killer merupakan spesialis juara kelas paling bergengsi. Gaco ini seperti tahu, ini kelas berhadiah paling mahal, harus menang ah, biar si bos senang.. he.. he.. he.. (d’one)