Sebagaimana kutilang, trucukan (Pycnonotus goiavier) termasuk burung yang sering kita jumpai sehari-hari di halaman rumah atau kantor, taman, dan pepohonan rimbun di pinggir jalan. Suara kicauannya yang mirip cucakrowo dengan gaya buka sayap khas burung garuda, membuat trucukan masih memiliki banyak penggemar. Di pasar burung, kita mudah menjumpainya dalam kandang ombyokan. Tetapi kita harus jeli memilih trucukan dalam kandang ombyokan, dan tahu bagaimana perawatannya agar rajin bunyi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Burung trucukan kerap dijadikan sarana untuk melatih cucakrowo agar memiliki suara ropel. Harganya yang relatif murah, dan perawatannya yang relatif mudah, membuat sebagian kicaumania menyukainya. Trucukan juga mudah beradaptasi dengan lingkungan manusia, dan mudah mengeluarkan kicauannya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Namun, karena sering dijual dalam kandang ombyokan, terkadang kita bingung saat memilih mana yang mesti dibeli.
Berikut ini tips memilih burung trucukan yang memiliki prospek ke depan sebagai burung yang lincah, dan mudah berbunyi.
- Pilihlah burung yang sudah lama berada dalam kandang ombyokan. Repotnya, kita tidak tahu pasti mana burung yang lama dan baru di kandang tersebut. Kalaupun bertanya kepada penjualnya, tak ada jaminan dia jujur atau bohong.
Kita hanya bisa mengetahuinya dari perilaku burung. Jika burung terlihat tenang, atau langsung menghampiri tempat pakan, biasanya sudah lama dalam kandang. Burung baru biasanya selalu waspada dan mudah panik. Jika mau mengambil pakan, burung juga selalu terlihat waspada. - Pilihlah burung yang sering mengeluarkan suara panggilan (call), syukur-syukur mau mengeluarkan suara ropelannya.
- Pilihlah burung yang sering mengangkat jambulnya. Trucukan yang sering ngejambul merupakan ciri burung jantan, sekaligus mencirikan burung dengan mental bagus.
- Pilihlah burung dengan bentuk tubuh ramping, paruh lurus, sehat, dan tidak cacat.
Mengapa kita mesti memilih burung yang sudah lama dalam kandang ombyokan? Selain lebih cepat jinak, karena sudah beradaptasi dengan manusia, ini akan memudahkan perawatannya kelak, dan burung juga lebih mudah rajin bunyi.
Faktor lain yang bisa menentukan apakah trucukan nantinya rajin berbunyi adalah perawatan hariannya. Seperti halnya perawatan burung kicauan lainnya, perawatan trucukan tidak lepas dari pemberian pakan tambahan (extra fooding) seperti buah-buahan dan serangga.
Berikut ini beberapa perawatan harian untuk burung trucukan bakalan agar rajin berkicau.
- Trucukan adalah burung dari keluarga cucak-cucakan (Pycnonotidae), yang rata-rata menyukai buah-buahan sebagai pakan utamanya. Karena itu, dalam perawatan hariannya, burung trucukan tidak lepas dari pemberian buah-buahan.
- Oleskan madu pada buah-buahan minimal 2-3 kali seminggu. Lebih baik madu dioleskan tipis pada pisang. Madu bisa memberikan energi tambahan bagi burung. Kandungan nutrisinya juga sangat baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan burung, khususnya burung muda. Dalam banyak kasus, madu yang dioleskan pada buah juga lebih cepat merangsang burung untuk rajin berkicau.
- Selain pakan buah-buahan, perawatan harian untuk burung trucukan juga tidak bisa dipisahkan dari pakan serangga, seperti kroto, ulat hongkong, dan jangkrik atau belalang. Dalam perawatan harian, pakan serangga diberikan dalam jumlah yang teratur. Misalnya kroto diberikan 1 sendok teh setiap pagi, ulat hongkong atau jangkrik bisa diberikan sebanyak 3-5 ekor setiap hari.
- Untuk membuat trucukan menjadi lebih rajin berkicau, terlebih dengan suara ropelan yang khas, Anda bisa meniru perawatan kicaumania tempo dulu, yang hanya memberi pakan buah tanpa voer. Mencopot voer lalu menggantinya dengan buah biasa dijumpai pada penggemar cucak hijau. Pada trucukan, hasilnya bisa langsung terlihat, yaitu burung lebih cepat jinak, dan lebih rajin bunyi.
- Perawatan lain yang tak kalah penting adalah pemberian mandi secara teratur, serta penjemuran yang cukup.
- Untuk merangsang burung trucukan agar makin rajin mengeluarkan suara ropelannya, Anda bisa memelihara lebih dari seekor. Sebab trucukan merupakan burung koloni. Diharapkan burung akan berkicau bersahutan, dan ini akan mempercepat burung ke kondisi buka sayap atau nggaruda.
Itulah beberapa hal terkait pemilihan burung trucukan dalam kandang ombyokan, serta perawatan agar rajin bunyi.