Untuk memperingati hari jadi ke-8, komunitas burung yang tergabung dalam www. kicaumania.or.id atau Kicau Mania (KM) akan mengadakan hajatan besar berupa Lomba Burung Berkicau Kicaumania Cup VIII di Lapangan Kodikmar Gunungsari Surabaya, Minggu, 15 Juni 2014. Acara tahunan ini digelar di Surabaya, setelah sebelumnya berlangsung di Semarang (2012) dan Jakarta (2013).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Rotasi lokasi lomba di Surabaya membawa hikmah tersendiri, terutama bagi KM Region Jawa Timur, yang sempat disegani kalangan kicaumania dari blok / region lain.
“Region Jawa Timur belum pernah melaksanakan lomba-lomba KM, dan tahun ini merupakan tahun untuk KM Jatim yang dipercaya menggelar even tahunan ini,” ujar Ketua Pelaksana KM Cup VIII, Om Handono, atau akrab disapa Om Hanz.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selama ini, lomba burung garapan KM di wilayah Jatimterbilang sangat sedikit. Karena itu, gelaran Kicaumania Cup VIII diharapkan bisa menjadi pelepas dahaga bagi para kicaumania Jatim.
“Sebenarnya animo peserta di Jatim cukup bagus, tetapi lomba berskala nasional sedikit sekali,” kata Om Hanz.
Even yang rutin digelar KM ini tidak hanya lomba burung saja, namun kiha menjadi ajang silaturahmi antarkicaumania di seluruh Indonesia pada umumnya, dan Jatim khususnya.
Karena itu, Kicaumania Cup VIII mengambil tema Anniversary www.kicaumania.or.id: Gathering and conservation 2014. Jadi, sambil berlomba, dan sekaligus mengumpulkan warga KM yang sehari-hari berkomunikasi melalui online.
Ketua KM Jatim Pandu Prawira menjelaskan, panitia memilih Lapangan Kodikmar yang merupakan lingkungan TNI, karena KM Jatim sudah lama menjalin hubungan akrab dengan jajaran Marinir di sana. Selain lokasinya memadai, aksesnya juga mudah, lapangan luas, dan memperoleh dukungan penuh dari Kodikmar dan Pusdikmar.
“Pertimbangan lainnya agar peserta makin tertib, apalagi didukung beberapa personel Marinir untuk meminimalisasi keributan. Selain itu, di sekitar lokasi juga banyak penginapan yang memadai untuk transit peserta dan burung jagoannya,” ujar Pandu.
Panitia membuka 26 kelas, dengan tiket kelas termurah Rp 50.000 dan termahal Rp300 ribu, serta tiket gratis khusus Kelas Branjangan.
“Target kita tidak muluk-muluk. Bisa tembus 950 peserta sajasudah bagus. Kalau lebih dari itu, ya alhamdulillah,” jelas Om Pandu.
Kelas utama, www. kicaumania.or.id, melombakan jenis burung murai batu, cucak hijau, dan kacer. Ketiga jenis burung ini masih menjadi primadona di kalangan kicaumania Jatim.
Kelas lainnya adalah KM Region Jatim, Ebod Vit, Ebod Joss, dan 220V, dengan jenis burung yang lebih bervariasi, mulai dari lovebird, anis merah, anis kembang, kenari, cendet, dan pleci. Satu kelas lagi, Member KM, khusus burung branjangan.
Info selengkapnya bisa dilihat pada brosur di bawah ini. Bagi yang mau mengunduh, klik gambar sampai terbuka browser baru, lalu pencet mouse sebelah kanan, pilih menu Save As, dan enter.
Meski tak masuk kelas utama, tidak dapat disangkal jika lovebird jini juga makin ngetren di Jatim. Di kelas lovebird, panitia membatasi hanya 48 gantangan saja, sehingga penilaian juri lebih maksimal.
Dalam Kicaumania Cup VIII, panitia melakukan setting lapangan dengan format gantangan 8×8 atau totalnya 64 gantanganper sesi. Ini berbeda dari event-event yang biasa diadakan di Jatim, yaitu 60 gantangan.
“Kelas Lovebird memang rawan protes. Karena itu kita redam dengan mengurangi jumlah gantangan agar penilaian bisa berjalan mulus. Terbukti dalam acara KM sebelumnya yaitu Wali Kota Depok Cup, cara ini sukses diterapkan,” jelas Om Pandu.
Penjurian menggunakan Software Nominasi KM, yang sudah dikupas mendetail di sini. Sistem ini pun sukses diterapkan dalam dua even besar garapan KM, yakni Pemilu KM Cup di Jakartadan Wali Kota Depok Cup. Penggunaan teknologi IT ini bertujuan untuk mempersempit juri yang berniat tidak fair dalam bertugas.
Selain itu, untuk meningkatkan kepercayaan para pelomba, karena sistem penilaian dapat dipantau langsung di lapangan, serta dapat diakses secara online melalui www.softwarelomba.com.
Software Nominasi KM sudah disosialisasikan secara gencar, dan diharapkan bisa diterima kalangan pelomba, khususnya di wilayah Jatim.
“Sebetulnya perbedaannya sangat tipis antara software nominasi dan toss. Saya rasa para pelomba sudah siap dan sudah waktunya tampil sang jawara sejati tanpa embel-embel lain seperti kenal dan dekat dengan juri, titipan bos, dan sebagainya,” tambah Om Pandu.
Siapa yang menjadi juri? Panitia Kicaumania Cup VIII akan menurunkan juri independenyang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Nama-nama juri pun dirahasiakan hingga hari lomba.
“Even Kicaumania Cup VIII itu tidak ada unsur bisnisnya. Jadi, penerapan sistem ini dapat mematikan langkah para juri dan pemain yang biasa melakukan KKN. Jadi, sangat disayangkankalau sobat-sobat kicaumania di Tanah Air melewatkan even ini,” pungkas Om Pandu.