Setan Amplop, gaco lovebird belia milik Om Benny (Luwes BC Solo), akhirnya di-take-over Martin dan Petrus dari Rosa SF Indramayu, Jawa Barat. Uniknya, proses take-over ini hanya bermodal rasa saling percaya saja. Meski belum pernah kenal atau bertatap muka dengan Om Benny secara langsung, dua kicaumania dari Rosa SF ini tak perlu memantau lovebird Setan Amplop secara langsung. Jadi proses deal terjadi hanya melalui BBM dan telepon saja.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Setelah melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan, Om Benny Luwes kemudian mengirim burung melalui jasa paket kereta api.
“Ya, kami belum pernah ketemu secara langsung, hanya saling percaya saja. Kalau tak suka, burung boleh dikembalikan kok, dan saya siap mengembalikan uangnya secara utuh,” terang Om Benny.
Om Martin mengetahui prestasi Setan Amplop melalui media. Setan Amplop memang lovebird unik. Dari jenis warnanya yang lutino saja sudah menarik dilihat. Rajin bunyi, ngekeknya panjang-panjang, dan gayanya yang neklek asyik sekali dilihat.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Keunikan itu yang membuat Om Benny sesungguhnya merasa berat untuk melepasnya. “Burung ini masih muda, masih dalam proses latihan, belum matanglah, tapi prospeknya bagus. Nanti jika sudah ketemu setelannya, tinggal mematangkan saja. Saya menurunkannya baru sebatas latber dan lomba kecil di Solo,” imbuh Om Benny.
Rupanya keunikan inilah yang membuat Om Martin dan Om Petrus benar-benar kepincut, dan terus merayu Om Benny agar mau melepasnya.
“Karena diminta terus, akhirnya saya tidak bisa menahan juga. Saya lihat orangnya juga baik. Ketika kontak, saya sempat menawarkan jago lainnya, tetapi keduanya tetap keukeuh ingin Setan Amplop. Akhirnya saya mengalah, itung-itung dapat saudara baru dari Indramayu. Soal harga, persahabatan, biar kami berdua saja yang tahu, he.. he..,” kata Om Benny.
Langsung moncer di Danyon Arhanudse Cirebon
Om Martin dan Om Petrus memang tidak salah pilih. Setan Amplop tak hanya istimewa pada rupa / warnanya, tapi juga performa suaranya. Rosa SF bahkan sudah menurunkannya dalan even nasional, hasilnya pun tidak sia-sia.
Saat pertama kali diturunkan dalam even Jakarta Cup di Lapangan Monas (18/5), Setan Amplop bisa masuk peringkat 10. Minggu (8/6) lalu, Setan Amplop turun dalam even Danyon Arhanudse Cirebon, dan menjadi juara 2 Kelas Meriam.
Mendengar kabar baik itu, Om Benny ikut senang, sebab lovebird hasil orbitannya terbukti bisa bicara di kancah nasional, tidak hanya di Solo Raya saja.
“Kalau tetap di tangan saya, mungkin hanya bisa juara di Solo Raya, seputaran Jogja, atau di Jalaratu (Jatim bagian barat). Maklum, karena kesibukan, saya dan kawan-kawan Luwes BC jarang bisa lomba ke tempat terlalu jauh, apalagi kalau sampai over-night dan harus menginap,” tutur Om Benny.
Sebelumnya, beberapa lovebird hasil orbitan hasil breeding Om Benny Luwes juga moncer di luar kota, termasuk yang dibeli kawan-kawan dari Kahyangan Kediri.
Om Benny tak perlu khawatir kehabisab stok jawara. “Selalu saja ada anakan lovebird hasil breeding di rumah yang mulai dilatih secara teratur di berbagai latber,” tandasnya.
Ingin bertukar fikiran soal breeding lovebird jawara dengan Om Benny? Atau bagaimana mengasuh piyikan lovebird, melatih, menyetel, dan sebagainya? Silakan kontak beliau pada nomor di bawah ini. (Waca)
Om Benny Luwes / Ketua Luwes BC Solo
Kontak: 0878 3510 4600 / Pin BB 7429DD06