Saat ini memang sedang booming lovebird suara ngekek panjang. Sebagian lovebird lovers “terbuai”, seakan melupakan lovebird warna, yang disukai karena keindahan postur dan warna-warni bulunya. Bahkan ada yang menganggap era lovebird warna sudah usai. Benarkah? “Anggapan itu jelas keliru besar,” kata Yuli dari Exotic Lovebird Solo.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Menurut dia, penggemar lovebird warna hingga kini masih eksis. Bahkan mereka akan berkumpul di Wisata Agro Kampoeng Kopi Banaran, Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (15/6), untuk mengikuti KLI Cup II Plus, yang melombakan Kontes Kecantikan Lovebird dan Kontes Suara Lovebird.
“Komunitas penggemar lovebird warna masih cukup besar, meski tidak sebanyak lovebird suara yang setiap pekan memang ada lomba. Bahkan kalau dihitung dengan latber dan latpres, kontes lovebird suara bisa dibilang setiap hari ada,” jelas Om Yuli.
Di Solo, jumlah penggila lovebird warna memang tak terlalu banyak. Namun mereka tetap eksis, ada komunikasi, dan terus update informasi seputar lovebird warna.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Soal harga, lovebird warna yang benar-benar eksotis dan istimewa pun tidak kalah fantastis. “Secara umum, harga lovebird warna masih stabil dan cenderung naik terus. Untuk harga dasarnya, bahkan saya fikir masih lebih tinggi daripada harga lovebird suara yang sama-sama masih dasar,” tambah Om Yuli.
Belum lama, dia melepas seekor lovebird seharga Rp 27 juta kepada rekannya di Solo, Rudi Merpati Pos. Om Yuli juga akan menurunkan salah satu koleksinya ke KLI Cup II Plus. Gaco ini sudah ditawar Rp 25 juta, tetapi masih ditolaknya.
Harga lovebird warna jenis blorok biasa, green series dan blue series, mulai tiga juta per ekor. Jenis blorok kepala hitam (persopied / personata pied) sekitar Rp 2 – 6 juta.
Yang lagi ngetren, parblue, harga bisa dibilang tak terbatas, tergantung kondisi burung. Gaco yang mau diturunkan Om Yuli dalam KLI Cup 2 Plus adalah jenis dompied aqua parblue.
“Besok saya berangkat ke Kampoeng Kopi Banaran bersama sejumlah rekan Komunitas Love Bird Warna dari Solo, seperti Om Agung Susilo dan Om Jamari,” tuturnya.
Di tempat tinggalnya, kawasan Palur, Solo, Om Yuli tak hanya beternak lovebird warna eksotik, tapi juga jual-beli lovebird warna.
“Jadi kalau ada yang punya lovebird warna eksotis, apapun jenis, mungkin lutino yang benar-benar istimewa, blorok, slewah, dan berniat melepasnyya, silakan bawa ke saya, atau kirim fotonya. Kalau memang bagus, saya siap membelinya. Insya Allah harga sesuai kondisi burung,” tandasnya. (Waca)