Karena hobi memelihara burung, khususnya anis merah, Yadi atau kerap disapa Beo Lampak mulai mengenal para pemain di arena latber sekitar Desa Klapanunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Dari situlah dia dipercaya menjadi tukang tancap bendera koncer di setiap latberan. Namun pada tahun 2012, profesi itu ditinggalkannya. Bosan? Tidak, karena Om Beo sudah membuka kios burung yang harus dijaganya setiap hari.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Om Yadi / Beo Lampak di depan kios burung miliknya.

Om Beo termasuk pedagang burung yang paling awal membuka kios di Kampung Cikahuripan, Dusun Cibeber, Klapanungal, Bogor.

Di jalur jalan dari Bojong – Klapanunggal dulu hanya ada dua kios, yaitu Kios Burung Yadi milik Om Beo, dan kios milik kakaknya. Sekarang sudah ada 9 kios yang buka di jalur tersebut, yang biasanya merupakan pendatang dari Jawa dan Sumatera.

Jenis burung yang laris di Kios Burung Yadi antara lain kacer, pleci, dan ciblek. Setiap minggu, rata-rata lima ekor ciblek terjual dengan kisaran harga Rp 200.000 – Rp 350.000. Penjualan pleci sekitar 20 ekor per dua minggu. Burung-burung ini dipasok kawan-kawan pemikatdari lingkungan sekitar.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Beo Lampak: Saya dulu tukang tancap bendera koncer.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Selain berjualan burung kicauan,Om Beo juga menjual pakan burung, baik pakan kering (voer), pakan bijian, maupun extra fooding (EF) seperti jangkrik dan kroto.

“Stok jangkrik dalam sehari bisa habis dua sampai tiga kilogram. Dulu malah mencapai 4-5 kilogram, karena belum banyak kios burung di sini. Kroto saya jual seharga 200 ribu per kilogram,” jelas Om Beo. (Neolithikum)

Om Yadi / Beo Lampak

Kontak : 0852 1728 9251

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.