Laskar Kenari dan Pandu BF Depok kembangkan kenari unggulan

Bergairahnya kembali dunia perkenarian di Tanah Air memacu para penangkar (breeder) untuk berlomba-lomba mencetak kenari unggulan. Upaya ini juga dilakukan Om Markus Trityantoro, pemilik Laskar Kenari Depok, dan Om Pandu selaku pemilik Pandu Bird Farm (BF). Keduanya berkolaborasi mengembangkan kenari unggulan.

Om Markus bukan sekadar penangkar kenari, tetapi juga pemain di lapangan. Sejumlah gaco kenari jawara pun telah dikoleksinya, antara lain Belahan Jiwa, Gladiator, Boboho, Baginda, dan lainnya.

Sebelum eksis di kenari, Om Markus dikenal sebagai pemain lovebird, dengan sederet gaco seperti Prahara, Luwes Jr, Android, dan sebagainya. Sebagian besar lovebird jawara ini dibeli dari Om Itok LB Shop Solo.

Menyadari dirinya masih pemula dalam penangkaran kenari, Om Markus menggandeng Om Pandu, pemilik Pandu BF Depok.

“Untuk perawatan harian, saya serahkan sepenuhnya kepada Om Erik,” ungkap Om Markus, yang sehari-hari bekerja di salah satu bank swasta nasional.

Bersama Om Pandu, dia hunting kenari-kenari unggulan baik yang moncer di lomba maupun membeli beberapa induk jantan yorkshire (YS) impor pilihan. Puluhan kandang kenari tertata rapi di teras belakang rumah, yang sebagian terisi indukan produktif.

“Tidak banyak memang, karena target utamanya adalah kualitas, bukan sekadar kuantitas,” tutur Om Markus, ketika ditemui Om Kicau di kediamannya, kawasan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok.

Target kualitas ini disesuaikan dengan pangsa pasar, yang umumnya para pemain lapangan. Kini Om Markus fokus pada kenari jenis AF, F1, dan F2. “Anakannya sudah dibooking teman-teman pemain,” lanjut Om Markus.

Materi indukan yang digunakan Laskar Kenari Depok memang dapat diandalkan. Salah satu produk yang terbukti moncer di lapangan adalah Janur Kuning.

Sebenarnya produk Laskar Kenari dan Pandu BF belum resmi dipasarkan secara komersial. Namun karena sebagian besar relasinya berminat, akhirnya beberapa anakan dilepas juga. Harga anakan jenis AF, misalnya, dibanderol Rp 1 juta. “Ini juga sudah habis dipesan teman-teman,” jelasnya.

Untuk mencetak kenari unggulan, pemilihan (seleksi) induk jantan dan induk betina sangat penting. “Sebagian besar induk jantan dipilih yang sudah pernah juara di lapangan,” tambah Om Markus.

Dia melakukan beberapa pola perkawinan, untuk memperoleh anakan yang bervariasi. Jadi ada induk jantan YS yang dikawinkan dengan betina AF. Tetapi ada juga induk jantan F1YS dan F2YS yang dikawinkan dengan betina AF.

Calon induk betina yang sudah siap produksi, atau sekitar umur 7-9 bulan, ditempatkan di kandang terpisah. Adapun induk jantan dikondisikan melalui perawatan maksimal.

Kalau kenari betina sudah siap kawin, maka burung jantan segera dimasukkan ke kandang betina. Tanda-tanda betina siap kawin antara lain sering memanggil-manggil kenari jantan, bagian vent (sering dibaca pen) tampak penuh, dan burung mulai merapikan sarangnya.

Setelah mengawini burung betina, maka kenari jantan dipisahkan lagi untuk dikondisikan, jika sewaktu-waktu ada kenari betina lainnya yang siap kawin. Induk jantan harus mendapat perawatan maksimal, termasuk mandi-jemur dan extra fooding (EF).

Induk betina yang sudah dikawini selanjutnya akan bertelur sebanyak 2-4 butir. Kalau telur-telur sudah menetas, maka anakan dibiarkan diasuh induknya hingga mampu makan sendiri (sekitar umur 1 bulan).

Meski dalam perawatan induknya, perawat juga bisa membantu meloloh anakan kenari agar pertumbuhannya lebih cepat. Pemasangan ring dilakukan ketika anakan kenari berumur 10 hari.

Untuk kebutuhan pakan, selain pakan utama berupa canary seedi, induk-induk di Laskar Kenari Depok juga rutin diberi EF berupa telur puyuh rebus (terutama ketika induk betina merawat anakan), diselingi daun petscai (sejenis sawi) ditambah buah apel. (d’one)

Semoga bermanfaat.