Selain memiliki sejumlah jawara di kelas murai batu borneo, misalnya Kenzo, H Fitri BKS (Samarinda) juga punya beberapa murai batu umum yang dititipkan ke beberapa koleganya di Pulau Jawa. Salah satunya adalah murai batu The King yang kini makin tajir, dan dirawat Om Tedi BKS di Jogja.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam 3 minggu terakir ini, The King terus menorehkan prestasinya. Dimulai dari even KMYK Jogja (6/7) dengan hasil juara 1 dan 2, kemudian dalam kontes BnR Wonderia di Semarang (14/7) juara 2 dan 5. Yang terbaru, gaco ini juga menjadi juara 1, 2, dan 4 dalam even Road to Putra IMI Cup di Pati, Minggu, 20 Juli lalu.
Ketiga even ini diikuti The King pascamabung. Sebelum proses ganti bulu, The King juga sudah sering menjuarai lomba di seputaran Jogja dan Blok Tengah lainnya, termasuk even nasional Plaza Cup 2 di Semarang, Januari lalu. Bahkan burung ini juga pernah menjuarai salah satu seri Liga BnR Sumatera 2013.
“Sebenarnya murai batu The King itu jarang bunyi di rumah. Namun, apabila kondisinya siap tempur, burung ini harus diajak lomba setiap minggu. Ini untuk menstabilkan birahinya,” tutur Om Tedi.
Kalau di rumah, The King malah sering mendengar suara burung masterannya. Tetapi saat berlomba, begitu melihat musuh, dia seperti kesetanan.
“Semua lagunya dikeluarkan, mulai dari cililin, cucak jenggot, kapas tembak, pelatuk sampit, cendet, lovebird, serindit, blackthroat, kenari, suara burung gereja tarung, jangkrik, belalang, dan sebagainya. Pokoknya komplet,” tambah lelaki asal Pati ini.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Setiap hari, burung-burung master ini selalu mendampingi The King di rumah. Itu sebabnya, The King lebih sering diam di rumah, merekam semua suara “guru vokalnya”, kemudian ditirukannya di arena lomba.
Untuk perawatan harian, Om Tedi biasa memberikan extra fooding (EF) berupa jangkrik sebanyak 10 ekor pada pagi hari, dan 10 ekor lagi pada sore hari. Kroto diberikan siang hari, secukupnya. “Praktis sekali rawatannya, nggak pakai ribet,” tuturnya.
Penampilannya saat berlomba dan melihat musuh-musuhnya cukup unik. Murai batu The King kerap menampilkan gaya ndelosor, sambil ngeplay, dengan memuntahkan lagu tonjolan yang direkam saat di rumah.
“Saat tiba di lokasi lomba, murai batu The King harus memakai kerodong dobel, alias dua lapis, agar burung merasa nyaman,” tambah Om Tedi.
Om Tedi yang kini mukim di Jogja memang dipercaya Om Fitri BKS untuk merawat beberapa burung jawara koleksinya. Selain The King, ada juga kenari Wonderia yang sudah malang-melintang juara di berbagai event organizer (EO).
Apabila tidak ada aral melintang, The King juga akan ditampilkan dalam kontes Kicau Mania Bersatu (KMB) Cup 2 di Semarang, 10 Agustus 2014, dan Piala Raja di Candi Prambanan Jogja, 7 September mendatang. (Waca)
Om Tedi BKS
Jalan Batikan, Kalimambu, No 52 D, Jogja